Dalai Lama/ Foto: Shutterstock
Dream - Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet, baru saja mendapatkan dosis pertama dari vaksinasi Covid-19 pada 6 Maret 2021 kemarin. Ia juga meminta para pengikutnya untuk mengambil tindakan yang sama dengannya yaitu melakukan vaksinasi.
" Ini sangat membantu, sangat bagus," katanya saat diberikan vaksi Covid-19 produksi Oxford-AstraZeneca di sebuah fasilitas di kota Dharamsala, India, dikutip dari BBC.
Sebelumnya, Dalai Lama telah mendaftarkan dirinya untuk divaksinasi. Dalai Lama mengatakan orang perlu divaksinasi untuk " mencegah beberapa masalah serius" . Kepala petugas medis distrik Kangra Himachal Pradesh, dr. Gurdarshan Gupta, mengatakan Dalai Lama awalnya ingin pusat vaksinasi seperti orang biasa.
Demi alasan keamanan, kunjungan Dalai Lama dilakukan khusus pada pagi hari. Vaksinasi pun langsung diberikan pada sang pemimpin spiritual berusia 85 tahun tersebut.
Berbicara kepada BBC 2020 lalu, Dalai Lama mengatakan pandemi telah mendorong rasa kepedulian, perasaan yang lebih welas asih. Saat ini, pemerintah India tengah gencar melakukan vaksinasi Covid-19 untuk warganya, mencakup 300 juta " kelompok prioritas" .
Ada dua vaksin yang digunakan di negara ini. Pertama yang dikembangkan oleh AstraZeneca dengan Universitas Oxford (Covishield) dan satu lagi oleh perusahaan India Bharat Biotech (Covaxin).
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Vaksinasi menjadi salah satu jalan untuk mengendalikan Covid-19 dan saat ini sedang digalakkan Pemerintah. Di masa-masa awal, Pemerintah menggunaan vaksin buatan Sinovac untuk memicu kekebalan tubuh.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan antibodi tidak bisa langsung terbentuk begitu tubuh disuntik dengan vaksin. Tubuh membutuhkan waktu agar imunitas baru dapat terbentuk secara optimal
" Imunitas baru yang akan terbentuk sebagai vaksinasi Covid-19 itu akan terbentuk setelah 28 hari penyuntikan dosis kedua," ujar Nadia, disiarkan channel YouTube Kementerian Kesehatan RI.
Vaksinasi harus dilakukan sebanyak dua kali penyuntikan. Menurut Nadia, suntikan pertama berfungsi sebagai pemicu respons kekebalan tubuh awal dan suntikan kedua menguatkan respons.
" Jadi memang membutuhkan waktu untuk tubuh kita membentuk antibodi yang optimal dengan dua kali penyuntikan dan rentang waktu 28 hari," kata Nadia.
Nadia juga menjelaskan meskipun sudah divaksin, risiko tertular Covid-19 masih ada. Namun demikian, vaksin yang masuk ke dalam tubuh dapat mencegah terjadinya kondisi berat.
" Sehingga penyakit dapat kita hindari dan kalaupun kita harus sakit, sakitnya ini bukan sakit yang dengan gejala berat ataupun parah," kata Nadia.
Lebih lanjut, Nadia mengingatkan vaksin bukan cara utama menghilangkan pandemi. Protokol kesehatan tetap harus dijalankan untuk memutus penularan Covid-19 dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Indonesia telah memulai vaksinasi nasional Covid-19 sejak 13 Januari 2021 dengan menyasar tenaga medis pada tahap pertama. Vaksinasi dilanjutkan dengan tahap ke dua mulai 17 Februari dengan sasaran lansia dan petugas layanan publik dan akan diteruskan ke masyarakat luas.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, memproyeksikan herd immunity atau kekebalan komunitas tercapai pada Maret 2022. Hal ini didasarkan perhitungan dari Pemerintah yaitu 15 bulan sejak vaksinasi dimulai.
" Mudah-mudahan apabila tidak ada aral melintang selama 15 bulan ke depan hitungan kita, Indonesia akan mencapai herd immunity pada bulan Maret tahun depan, Insyaallah, mudah-mudahan itu bisa kita sukseskan," kata Suharso dalam konferensi pers disiarkan channel YouTube Bappenas RI.
Menurut Suharso, perhitungan ini didasarkan pada beberapa aspek. Pertama yaitu mengenai jumlah vaksin yang tersedia.
" Setidak-tidaknya berdasarkan jumlah hitungan dari vaksin yang sudah confirm sekitar 428 juta lebih," kata Suharso.
Jumlah vaksin tersebut akan disuntikkan kepada 180 juta penduduk Indonesia. Masyarakat yang mendapatkan vaksin yaitu mulai usia 18 tahun ke atas.
Agar pelaksanaan vaksinasi bisa berjalan lebih cepat, Suharso mengatakan pihaknya menjalin koordinasi dengan para ahli. Mulai dari epidemiolog, imunolog, serta sejumlah pemangku kepentingan.
" Sehingga, dengan demikian kita bisa hammering. Jadi, hammering itu memalu ya, memukul dia (Covid-19) supaya turun laju pertambahan kasus (positif)," kata dia.
Meski demikian, Suharso tetap meminta masyarakat mengedepankan protokol kesehatan setelah divaksin. Dengan begitu, upaya vaksinasi bisa diperkuat sehingga penularan Covid-19 bisa dihentikan.
" Jadi kita harus jaga jarak, pakai masker, rajin cuci tangan, hindari kerumunan, dan kalau tidak perlu banget bisa kurangi mobilitas," kata Suharso.
Hari ini, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menggelar vaksinasi Covid-19 untuk pegawai. Sebanyak 2.566 pegawai mendapatkan vaksin, sedangkan vaksinasi akan dilakukan bertahap.
" Batch pertama sudah ada 500 orang," kata Suharso.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas