Terkuak Titah Kapolda yang Buat Perampok Pulomas Cepat Diciduk

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Kamis, 29 Desember 2016 18:22
Terkuak Titah Kapolda yang Buat Perampok Pulomas Cepat Diciduk
Hanya dalam hitungan hari, polisi bisa memburu pelaku perampokan sadis di Pulomas.

Dream - Cepatnya polisi memburu para pelaku perampokan sadis di Pulomas, Jakarta, membuat banyak pihak kagum. Aksi gesit polisi tersebut ternyata tak lepas dari perintah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan kepada bawahanya.

Orang nomor satu di jajaran polisi ibukota itu mengakui menetapkan tenggat waktu tiga hari bagi anak buahnya untuk menangkap para perampok di Pulomas, Jakarta Utara.

" Kalau seminggu kebangetan," kata Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 29 Desember 2016.

Tak diduga, batas waktu yang diminta Kapolda ternyata dipenuhi anak buahnya. Bahkan lebih cepat dari waktu yang ditetapkan.

Personil Jatanras dan Reskrimum berhasil mengamankan pelaku sehari usai kejadian.

Seperti diketahui, polisi telah menangkap tiga pelaku di dua lokasi berbeda. Dua pelaku ditangkap di Kelurahan Rawalumbu, Kota Bekasi, bernama Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang.

Satu pelaku bernama Alfins Bernius Sinaga ditangkap di Villamas, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Selain itu, polisi juga menangkap adik Ramlan, R alias Ucok. Meski sudah ditangkap, namun polisi belum menetapkan tersangka sebagai tersangka dan masih mendalami keterlibatannya.

1 dari 3 halaman

Ini Motif Perampokan dan Pembunuhan di Pulomas

Ini Motif Perampokan dan Pembunuhan di Pulomas © Dream

Dream - Polisi telah mengantongi motif perampokan dan pembunuhan sadis Pulomas, Jakarta Timur.

" Sementara motifnya perampokan murni," kata  Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 29 Desember 2016.

Argo mengatakan, penyidik masih melakukan penyelidikan atas kasus perampokan itu. Mengenai barang-barang yang hilang di rumah korban DT, polisi melakukan koordinasi dengan pihak keluarga.

" Kita harus kroscek dulu dari keluarga korban, kira-kira barang yang hilang itu apa saja, kita belum kroscek ya. Kita masih fokus amankan pelaku," ucap Argo.

Sebanyak empat dari lima komplotan perampok di Pulomas berhasil diamankan dengan pimpinannya, Ramlan Butarbutar, tewas terkena peluru. Argo berharap, satu orang pelaku yang masih buron, Yus Pane, dapat segera ditangkap.

" Kita masih memburu satu orang yang sampai sekarang masih belum kita temukan. Mudah-mudahan segera kita temukan untuk yang satu orang ini," ujar dia.

Sebelumnya, polisi telah menangkap tiga pelaku pembunuhan di Pulomas di lokasi berbeda. Dua pelaku ditangkap di Kelurahan Rawalumbu, Kota Bekasi. Keduanya bernama Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang.

Sementara satu orang bernama Alfins Bernius Sinaga, ditangkap di Villamas Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Selain itu, polisi juga mengamankan adik Ramlan, R alias Ucok. R diamankan untuk dimintai keterangan karena Ramlan dan Erwin pada saat ditangkap berada di rumah kontrakannya.

2 dari 3 halaman

Fakta Mengejutkan Anak yang Selamat dari Perampokan Pulomas

Fakta Mengejutkan Anak yang Selamat dari Perampokan Pulomas © Dream

Dream - ZKA, 13 tahun, merupakan satu dari lima korban selamat dalam perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur. ZKA bisa bertahan hidup setelah mendekam lebih dari 15 jam dalam ruang sempit berisi belasan orang.

Sayangnya, ayahnya Dody Triono serta kakak dan adiknya, DAAP dan DGD, harus meregang nyawa.

Dibalik perjuangannya, Sahabat Dody, Tony Sis Harianto ternyata mempunyai kesan mengharukan tentang sosok ZKA. Menurut dia, ZKA adalah anak dengan kecerdasan lebih meski menyandang tuna rungu dan tuna wicara.

" ZKA itu kan, maaf, ada kelainan, tunarungu ya, nyambung jadi sama tunawicara. Tapi ya, Allah itu adil. Dia dikasih kecerdasan yang lebih dibanding saudaranya," kata Tony saat menghadiri pemakaman DT di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu, 28 Desember 2016, kemarin.

Kondisi ZKA ini dibenarkan oleh Ketua Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda. Wanita ini menangkap kesan ZKA adalah anak yang istimewa.

" Saya tak bisa berkata-kata kecuali mendengarkan cerita ananda ZKA. Ananda ZKA ini disabilitas," ucap Erlinda.

Seperti diketahui, ZKA ditemukan masih dalam kondisi bernafas di dalam kamar mandiberukuran 1,5 x 1,5 meter. Pelaku perampokan menyekap 11 orang di dalam kamar mandi tersebut sehingga menewaskan enam orang karena kekurangan oksigen.

ZKA juga hadir dalam pemakaman ayah dan kedua saudaranya di TPU Tanah Kusir. Dia terlihat mengenakan kaos berwarna merah jambu dan lengannya berbalut kain kasa sebagai penutup bekas infus.

3 dari 3 halaman

Pengakuan Mengejutkan Sahabat Korban Perampokan Pulomas

Pengakuan Mengejutkan Sahabat Korban Perampokan Pulomas © Dream

Dream - Kabar terbaru kasus perampokan sadis di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur kembali muncul. Salah seorang satu sahabat DT, Tony Sis Harianto mengaku sempat bertemu korban sepekan sebelum perampokan.

Dalam pertemuan tersebut, Tony mengaku melihat gelagat tak lazim dari sikap almarhum DT.

Pertemuan itu berlangsung pada Jumat, 23 Desember 2016 di salah satu restoran di Jakarta Selatan. Dia dan DT menggelar reuni kecil-kecilan alumni arsitek Universitas Indonesia tahun 1976.

" Ada yang lain, enggak biasanya, sikapnya jadi pendiam," kata Tony di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu, 28 Desember 2016.

Tony juga melihat keanehan lain pada DT. Dia menilai pandangan mata DT saat itu seperti kosong.

" Kok pandangannya kosong, jadi ingat almarhum kakak saya sebelum meninggal, itu pandangannya kosong," ucap dia.

Dalam pertemuan tersebut, Tony juga mengaku sempat berkenalan dengan istri ketiga DT bernama Agnes. Pada saat itu Agnes tengah mengandung tujuh bulan.

" Pertemuan itu juga dalam rangka mau tutup tahun. DT mengenalkan istrinya Agnes, sudah hamil tujuh bulan," ujar dia.

Selanjutnya, Tony mengisahkan DT pernah bercerita mau menikahi Agnes dan berkonsultasi mengenai sosok Agnes.

" Sebelum nikah pernah tanya, ini gimana? Cocok enggak? Itu sudah setahun lalu. Tapi saya serahkan semuanya ke DT," ucap Tony

Beri Komentar