Ilustrasi Bayi Kembar (Foto: Pixabay.com)
Dream - Sepasang Bayi perempuan kembar siam berusia satu tahun akhirnya bisa menjalani kehidupannya masing-masing. Lagir dengan konisi dempet di bagian kepala, kedua bayi tersebut berhasil dipisahkan lewat sebuah operasi yang berjalan selama 12 jam.
Tim dokter bedah melakukan prosedur yang rumit untuk memisahkan bayi kembar siam tersebut.
Dilansir dari laman metro.co.uk, operasi selama setengah hari itu dilakukan dengan tujuan memisahkan bagian yang menyambung di belakang kepala mereka. Untuk pertama kalinya, kedua bayi itu bisa berhadapan dan melihat wajah kembarannya.
Operasi tersebut melibatkan 50 anggota rumah sakit dan pakar internasional. Puluhan pakar dibentuk dari seluruh dunia untuk merancang prosedur yang rumit, operasi langka pertama kalinya di Israel.
Selama operasi berlangsung, tim dokter memisahkan otak dan pembuluh darah bayi kembar tersebut kemudian memperbaiki tengkorak, selaput otak dan kulit.
Ketua pakar bedah saraf pediatrik di Pusat Perubatan Soroka Beersheba, Mickey Gideon, menyebutkan keberhasilan operasi rumit itu 'jarang dan kompleks'.
Bayi kembar itu tampak berada di tempat tidur dan berhadapan satu sama lain untuk pertama kalinya usai dioperasi. Terlihat kepala mereka masih dibalut dengan perban.
Ketua Departemen Pembedahan Plastik Soroka, Eldad Silberstein, menyampaikan proses pemulihan bayi kembar pasca operasi berjalan dengan baik.
" Mereka pulih dengan baik. Mereka bernafas dan makan sendiri," ungkapnya.
Menurut ilmuwan, kembar siam terjadi apabila sel telur yang dibuahi gagal dibelah dua sepenuhnya. Fenomena ini memang jarang terjadi.
Akan tetapi tim pakar bedah telah membuktikan bahwa mereka mampu menyelamatkan nyawa bayi yang lahir kembar siam atau cacat dalam beberapa dekad kebelakangan ini.
Menurut Rumah Sakit Great Ormond Street di London, fenomena itu hanya timbul pada setiap 2,5 juta kelahiran.
Artinya hanya 5% kondisi yang melibatkan kraniopagus, di mana kembar siam dempet di bagian tengkorak, dan keadaannya kira-kira dua kali lebih mungkin mempengaruhi anak perempuan daripada anak laki-laki.
Mayoritas bayi kembar siam yang dilahirkan dempet di kepala, biasanya akan meninggal selama proses persalinan atau setidaknya bertahan hidup hingga 24 jam pertama.
Hanya sekitar satu dari 10 juta kelahiran yang akan menyebabkan kembar siam dempet di tengkorak yang mengharuskannya dilakukan pembedahan.
Advertisement
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu