Vaksin AstraZeneca (Shutterstock.com)
Dream - Pemerintah Denmark memutuskan menghentikan secara permanen penggunaan vaksin AstraZeneca untuk mengatasi Covid-19.
Keputusan ini diambil setelah sebulan lamanya Denmark menangguhkan vaksin itu, menyusul adanya sebagian kecil penerima yang mengalami penggumpalan darah serius.
Direktur Jenderal Otoritas Kesehatan Denmark, Soeren Brostroem, memastikan vaksinasi akan terus berjalan namun tidak menggunaan vaksin AstraZeneca. Vaksinasi selanjutnya mengandalkan vaksin buatan Pfizer dan Moderna.
Brostroem mengatakan berdasarkan temuan ilmiah, ada risiko nyata dari efek samping yang parah terkait penggunaan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca.
" Karena itu, kami telah memutuskan untuk menghapus vaksin dari program vaksinasi kami," ujar Brostroem, dikutip dari New York Times.
Dia menjelaskan saat ini situasi Covid-19 sudah terkendali. Jika Denmark berada dalam situasi yang sangat berbeda di tengah kemunculan gelombang ketiga Covid-19, maka vaksin dipastikan akan dipakai.
" Tetapi komplikasi parah terkait dengan penggunaannya," kata dia.
Pejabat kesehatan masyarakat telah memperingatkan menjeda pemberian vaksin seperti AstraZeneca atau Johnson & Johnson dapat lebih berbahaya.
Mereka mencatat di antara tujuh juta orang yang divaksinasi dengan vaksin dosis tunggal Johnson & Johnson di Amerika Serikat, enam wanita telah mengalami pembekuan darah langka, kurang dari satu dalam satu juta.
Belum diketahui apakah vaksin itu ada hubungannya dengan penggumpalan darah. Tetapi bahkan jika ada, risikonya lebih kecil.
Denmark, yang memiliki populasi 5,8 juta, telah berhasil mengatasi pandemi lebih baik daripada tetangganya Swedia atau banyak negara Eropa lainnya. Hingga Rabu, Denmark telah mencatat 2.447 kematian terkait Covid.
Hampir satu juta orang di negara itu telah menerima setidaknya dosis pertama vaksin. 77 persen di antaranya dari Pfizer, menurut Institut Serum Denmark.
Sekitar 15 persen menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca sebelum pihak berwenang menghentikan penggunaannya bulan lalu. Sisanya sebanyak delapan persen menerima vaksin Moderna.
Otoritas kesehatan negara tersebut mengatakan orang yang menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca akan ditawari vaksin yang berbeda untuk dosis kedua mereka.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik