Dream – Adanya anak kembar selalu menarik perhatian apalagi jika identik, karena wajahnya begitu sama. Tahukah Sahabat Dream kalau ada tempat dunia, di mana warganya kebanyakan terlihat mirip seperti kembar identik meskipun tak punya ikatan keluarga.
Mengutip eva.vn, di Desa Haragonan, bagian selatan Bangalore, India, punya banyak penduduk dengan wajah yang mirip.
Tercatat, ada 237 orang di desa tersebut yang memiliki kemiripan fisik. Saking miripnya, kemiripan fisik penduduk dari desa tersebut disebut sebagai ‘cetakan’. Fenomena tersebut menarik perhatian seorang ilmuwan dan ahli genetika bernama Biharz dari Jerman.
Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian, Biharz mengatakan fenomena tersebut sebagai ‘fenomena non-keluarga’ yang jarang terjadi dalam kehidupan manusia.
Kemiripan fisik dari 237 orang di desa itu berupa hidung berbentuk kecut, bibir tebal, dan kerutan tulang alis yang serupa. Bahkan, bisa dibilang mereka tidak memiliki perbedaan satu sama lain hingga persamaan tinggi badan.
Beberapa ahli meyakini desa tersebut memiliki sejarah yang panjang dan pernah ditutup dalam waktu lama. Selama masa tersebut, penduduknya tidak menikah dengan orang dari luar desa dan melakukan pernikahan sedarah dengan konsep moral yang tidak terlalu kuat.
Untuk mempertahankan hubungan kekerabatan, penduduk dari desa itu tidak memiliki larangan agar dapat menikahi tiga generasi kerabat. Sehingga, banyak penduduk dari desa Haragonan yang memiliki kemiripan fisik.
Para ahli juga melakukan ekspedisi secara mendalam di desa tersebut dengan mempelajari makanan, air, dan elemen-elemen dalam tanah. Mereka menemukan fakta baru bahwa tanah-tanah lokal dan sumber air di desa tersebut mengandung banyak elemen, seperti platinum dan bismut.
Banyak ilmuwan yang berpikir elemen-elemen tersebut menjadi salah satu penyebab kemiripan fisik dari penduduk di desa itu.
Elemen-elemen itu dianggap dapat mengubah sel-sel pada ibu hamil dan mempengaruhi perkembangan janin.
Spekulasi-spekulasi yang dikembangkan oleh para ahli masih berupa dugaan. Tidak ada bukti nyata yang dapat menunjukkan kemiripan fisik dari penduduk di Desa Haragonan secara konkret.
Menariknya, desa yang pernah ditutup aksesnya dalam jangka waktu panjang hingga Perang Dunia Kedua akhirnya dibuka secara umum untuk pengunjung. Para wisatawan yang mengunjungi desa mengungkapkan kekagumannya atas banyaknya penduduk dengan kemiripan fisik satu sama lain.
Kemiripan fisik penduduknya membuat banyak orang bertanya-tanya bagaimana mereka membedakan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari.
Hal itu dijawab langsung oleh seorang wanita lanjut usia dari desa tersebut.
Dirinya mengatakan banyak orang yang tidak membedakan penduduk dengan kemiripan fisik berdasarkan wajahnya. Mereka membedakan orang-orang tersebut dari suara, kebiasaan kecil, hingga gaya berjalannya.
Desa Haragonan tidak terlalu luas dan membuat penduduk mengenal satu sama lain dengan lebih baik. Mereka dapat membedakan perbedaan-perbedaan kecil dari penduduk yang memiliki kemiripan fisik dengan gaya berpakaiannya.
Laporan: Nisya Aprilya