Ilustrasi (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Dewan Ulama Senior Arab Saudi mengecam aksi penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW atas nama kebebasan berekspresi. Badan ini juga menyatakan hinaan terhadap Nabi Muhammad SAW hanya akan mendorong kelompok ekstremis semakin bersemangat menyebarkan kekerasan.
" Tugas orang bijaksana di seluruh dunia, adalah mengutuk penghinaan semacam itu yang tidak ada hubungannya dengan kebebasan berpikir dan berekspresi dan tidak lebih dari prasangka serta justru mendorong ekstremis," demikian pernyataan Dewan Ulama Senior Saudi.
Para ulama menekankan Islam melarang segala bentuk hinaan terhadap semua nabi Tuhan. Tidak hanya kepada Nabi Muhammad tetapi semua nabi.
Pernyataan ini muncul di tengah polemik terkait insiden penggunaan kartun hinaan kepada Nabi Muhammad sebagai materi pembelajaran kebebasan berekspresi di salah satu sekolah di Prancis. Guru yang menggunakan kartun tersebut terbunuh oleh seseorang yang oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dilabeli sebagai Islamis.
Macron telah mengkritik mereka yang dia sebut Islamis. Dia membela penerbitan karikatur yang menghina Nabi Muhammad.
Pekan lalu, Macron dalam pidatonya menyebut guru itu sebagai korban dari serangan teroris Islam. Dia juga menyatakan tidak akan menyerah membela publikasi karikatur tersebut.
" Dia telah terbunuh karena Islamis menginginkan masa depan kita. Mereka (Islamis) tidak akan pernah mendapatkannya," kata Macron.
Insiden tersebut memicu reaksi dunia. Para pemimpin negara-negara Islam mengecam aksi tersebut namun juga menekankan pentingnya menghormati para nabi.
Mufti Agung Al Azhar Kairo, Syeikh Ahmed Al Tayeb mengutuk insiden tersebut. Tetapi dia juga menegaskan menghina agama atas nama kebebasan berbicara merupakan ajakan kebencian.
Pernyataan itu disampaikan Syeikh Al Tayeb di Capitol Square Roma, Italia. Penyampaian pernyataan itu juga dihadiri para tokoh agama dunia dari Kristen, Yahudi, Buddha, termasuk Paus Fransiskus dan Pemimpin Rabi Yahudi Haim Korsia.
" Sebagai seorang Muslim dan Syekh Al-Azhar, saya menyatakan bahwa Islam, ajarannya dan Nabi tidak bersalah dari kejahatan teroris yang jahat ini," kata Syeikh Al Tayeb.
" Pada saat yang sama, saya menekankan bahwa menghina agama dan menyerang simbol suci mereka di bawah panji kebebasan berekspresi adalah standar ganda intelektual dan undangan terbuka untuk kebencian," ucap Syeikh Al Tayeb melanjutkan.
Sumber: Alarabiya
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari