Dianggap Berhala, Taliban Penggal Kepala Manekin (Twitter @SurenderS199010)
Dream - Taliban memerintahkan para pemilik toko di wilayah Afghanistan sebelah barat untuk memenggal kepala manekin-manekin.
Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan bersikeras menyatakan manekin sebagai berhala dan melanggar hukum Islam.
Alhasil, pemandangan mengerikan menghantui di sepanjang jalan. Kepala manekin-manekin itu ditutup kain atau dibungkus dengan kantong plastik hitam.
Awalnya, Taliban ingin boneka itu langsung dipenggal. Tidak lama setelah mereka merebut kekuasaan pada Agustus 2021, Kementerian Wakil dan Kebajikan Taliban memutuskan bahwa semua manekin harus disingkirkan dari jendela toko atau kepalanya dilepas.
Mereka mendasarkan perintah tersebut pada interpretasi ketat hukum Islam yang melarang patung dan gambar berbentuk manusia karena dapat disembah sebagai berhala.
Meskipun itu juga terkait dengan kampanye Taliban untuk memaksa perempuan keluar dari mata publik.
Beberapa penjual pakaian menurut, namun ada juga yang memberontak. Mereka mengeluh tidak dapat memajang pakaian dengan benar atau harus merusak manekin yang berharga.
Taliban akhirnya mengubah aturan mereka, namun pemilik toko harus menutupi kepala manekin.
Kini manekin di toko-toko yang menjual gaun malam dan gaun yang penuh warna semuanya menggunakan penutup kepala.
Di salah satu toko terlihat kepala manekin dibungkus dengan karung yang dibuat khusus dari bahan yang sama dengan pakaian tradisional yang mereka modelkan.
Satu, dalam gaun ungu bermanik-manik dengan cangkang cowrie, memiliki tudung ungu yang serasi. Yang lain, dalam gaun merah bersulam emas, tampak anggun dalam topeng beludru merah dengan mahkota emas di kepalanya.
" Saya tidak bisa menutupi kepala manekin dengan plastik atau benda jelek karena akan membuat jendela dan toko saya terlihat jelek," kata pemilik toko, Bashir, dilansir dari NPR.
Pemilik toko lainnya, Aziz, mengatakan Kementerian Kebajikan dan Kebajikan secara teratur berpatroli di toko dan mal untuk memastikan manekin dipenggal atau ditutupi.
" Semua orang tahu manekin bukanlah berhala, dan tidak ada yang akan menyembahnya. Di semua negara Muslim, manekin digunakan untuk memajang pakaian," ujarnya.
Seorang wanita yang yang berbelanja di wilayah Lycee Maryam mengaku, pemandangan manekin tanpa kepala itu membuat ia takut menyusuri jalan itu.
" Ketika saya melihat mereka, saya merasa boneka-boneka ini juga ditangkap dan dijebak, dan saya merasa takut," kata wanita yang hanya menyebutkan nama depannya, Rahima.
" Saya merasa seperti melihat diri saya di balik jendela toko ini, seorang wanita Afghanistan yang telah kehilangan semua haknya."
Taliban 2.0 is so progressive that they ordered that faces of female mannequins in Afghanistan to be removed or covered up.
Shops in Afghanistan have covered faces of female mannequins with black plastic bags. pic.twitter.com/VUcsNyqR31— Surender Singh (@SurenderS199010)January 17, 2023
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta