Ilustrasi (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunah qabliyah jelang Sholat Subuh. Jumlah rakaatnya juga tidak banyak, cukup 2 rakaat.
Meski begitu, kita ketahui sholat sunah ini mengandung keutamaan. Salah satunya meraih kebaikan yang nilainya melebihi dunia akhirat.
Biasanya, orang akan banyak menghabiskan waktu usai sholat sunah qabliyah dengan memperbanyak zikir. Ada juga yang mengisinya dengan membaca Alquran hingga waktu subuh tiba.
Ternyata, ada amalan yang juga dianjurkan di sela menunggu waktu Subuh tiba. Amalan tersebut yaitu tidur miring ke kanan.
Dikutip dari Bincang Syariah, amalan ini mungkin sulit dilakukan dewasa ini. Apalagi ketika kita melaksanakan sholat Subuh berjemaah di masjid.
Tetapi, amalan tidur ke kanan usai sholat sunah qabliyah dan sebelum sholat Subuh ternyata adalah sunah. Bahkan Rasulullah Muhammad SAW sendiri yang menganjurkannya.
Hal itu tertuang dalam sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah RA.
Rasulullah SAW bersabda, " Apabila salah seorang di antara kalian telah melakukan sholat dua rakaat qabliyah Subuh, maka berbaringlah di atas sisi tubuhnya yang kanan."
Ini bukan satu-satunya riwayat. Imam Bukhari meriwayatkan hadis serupa dari Aisyah RA.
" Apabila Nabi SAW telah sholat dua rakaat (sebelum Subuh), beliau berbaring di atas sisi tubuhnya yang kanan."
Imam An Nawawi menjelaskan amalan sunah ini dengan dasar dua hadis di atas.
" Bab mengenai kesunahan tidur miring setelah melakukan dua rakaat fajar (sholat sunah qabliyah) atas sisi tubuhnya sebelah kanan dan anjuran melakukan hal itu berlaku baik bagi orang yang melakukan sholat tahajud di waktu malam atau tidak."
Artinya, kesunahan tidur miring ke kanan usai sholat sunah qabliyah berlaku bagi siapa saja. Jika tidak memungkinkan karena alasan menganggu orang lain, dianjurkan berpindah tempat.
Demikian pula yang dijelaskan Habib Abdurrahman dalam kitabnya Bughyatul Mustarsyidin.
" Disunahkan berbaring ke sebelah kanan setelah melaksanakan sholat sunah (qabliyah) Subuh. Jika tidak bisa melakukan, maka hendaknya dia memisah dengan berbicara atau berpindah tempat. Akan tetapi, dimakruhkan berbicara tentang masalah dunia."
Sumber: Bincang Syariah
Dream - Berhati-hatilah setiap kali beraktivitas. Pesan ini kerap kali kita dengar agar terhindar dari segala macam bahaya. Namun demikian, potensi bahaya selalu ada meskipun kita sudah sangat waspada.
Bahaya bisa saja datang lewat kecelakaan yang bisa menyebabkan luka atau sampai cedera fisik. Oenyebabnya bisa dikarenakan keteledoran sendiri maupun orang lain. Atau karena tertimpa musibah bencana alam.
Setiap kali menyaksikan orang terluka atau cedera, mungkin ada perasaan merinding dalam hati. Kita langsung terbayang bagaimana jika kondisi itu terjadi pada diri sendiri.
Tentu, mereka yang terluka atau cedera sedang mengalami kesakitan luar biasa. Kita pun akan berempati kepada mereka.
Ketika melihat ada orang terluka atau cedera, diajurkan membaca doa ini. Doa tersebut tercantum dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.
© dream.co.id
Allahumma rabbinnasi adzhibil ba'sa wasfihi wa antasy syafi la syifa a illa syifauka sifa an la yughadiru saqama.
Artinya,
" Ya Allah, Dzat yang dipertuhankan manusia, semoga Engkau berkenan menghilangkan kesusahan dan menganugerahkan kesembuhan pada ia yang sedang dicoba sakit, karena Engkau adalah Dzat Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain."
Dream - Setiap orang tentu berharap keinginannya terpenuhi. Jika terjadi, tentu hal itu dapat menyenangkan hati.
Hidup jadi terasa nyaman jika keinginan kita bisa terpenuhi. Kita jadi tidak perlu menghadapi kesulitan maupun merasakan kekhawatiran.
Namun demikian, patutlah diingat keinginan kita bisa terpenuhi semata karena Allah. Tanpa kehendak-Nya, mustahil hal itu terjadi sehingga kita diharuskan memohon kepada-Nya.
Tetapi, patut kita sadari tidak semua keinginan yang dimohonkan kepada Allah bisa terkabul. Meskipun kita sudah banyak berdoa, belum tentu terijabah.
Sehingga, dianjurkan untuk berdoa dengan etika yang baik dan bahasa santun. Selain itu, awali doa dengan membaca lafal ini yang tercantum dalam hadis riwayat Abu Dawud, Tirmidzi, An Nasai, dan Ibnu Majah dari Buraidah RA.
© dream.co.id
Allahumma inni as'aluka bi anni asyhadu annaka antallahu, la ilaha illa antal ahadus shamad, alladzi lam yalid wa lam yulad, wa lam yakullahu kufuwan ahad.
Artinya,
" Ya Allah, aku memohon (pertolongan) kepada-Mu. Aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah. Tiada Tuhan selain Engkau Yang Maha Esa, tempat bergantung yang tiada melahirkan dan tiada dilahirkan, serta tiada apapun yang menyamai-Nya."
Outfit Anggun Pilihan Masayu Anastasia Saat Umroh
Puasa Ramadan 2023: Dalil, Keutamaan, hingga Ketentuan-Ketentuannya
Margin Wieheerm Ungkap Keputusan Berhijab: Malu Sama Allah
Dulu Benci Islam, Youtuber Ini Jadi Mualaf Usai Pelajari Alquran
Indahnya Pemandangan Kota London Sambut Ramadan, Dihiasi Ornamen Nuansa Islam
Pengertian dan Cara Baca Idgham Mutajanisain, Lengkap dengan Contohnya dalam Al-Quran
Momen Keseruan Dreamitie di Citra #GlowingBebasKusamRace & Community Gathering
55 Kata-kata Ucapan Maaf Menyambut Ramadhan yang Menyentuh Hati dan Penuh Ketulusan
Miris! 7 Artis Diceraikan Saat Sedang Hamil, Nissa Asyifa & Alshad Ahmad Nikah 2 Bulan Lalu Cerai
Cipung Pakai Jubah ala Raja Arab Jadi Bulan-Bulanan Warganet