Sebuah tim ahli paleontologi berhasil mengekstraksi 30 telur dinosaurus Titanosaurus dari batu seberat 2 ton di Spanyol utara.
Sebuah tim ahli paleontologi berhasil mengekstraksi 30 telur dinosaurus Titanosaurus dari batu seberat 2 ton di Spanyol utara.
Sebuah tim ahli paleontologi berhasil mengekstraksi 30 telur dinosaurus Titanosaurus dari batu seberat 2 ton di Spanyol utara. Mereka memperkirakan batu tersebut mungkin berisi sekitar 70 telur. Penemuan ini terjadi pada bulan September di situs penggalian di Loarre, Provinsi Huesca.
Jose Manuel Gasca, seorang paleontolog dan anggota Departemen Kristalografi dan Mineralogi di Universitas Zaragoza, menjadi orang pertama yang menemukan keberadaan telur-telur tersebut.
Setelah penemuan itu, para ilmuwan segera menghubungi Dr. Miguel Moreno-Azanza, seorang paleontolog di Huesca. Moreno-Azanza, yang saat ini tinggal di Portugal, turut serta dalam tim penelitian di Universidade Nova de Lisboa.
Dalam proses memulai ekstraksi, mereka melibatkan beberapa tim ahli paleontologi dari berbagai kelompok, termasuk tim ahli paleontologi dari Aragossauros Group, Institut Riset Lingkungan Universitas di Aragon, Universitas Zaragoza, dan Universidade Nova de Lisboa.
Ketika melakukan proses ekstraksi, tim ilmuwan yang dipimpin oleh Gasca dan Moreno-Azanza menemukan sejumlah besar sisa cangkang dan telur dinosaurus yang masih utuh.
Percobaan inisiatif tunjukkan bahwa sarang tersebut berasal dari Titanosaurus, herbivora dengan empat kaki, ekor, dan leher panjang yang dapat mencapai panjang sekitar 20 meter.
Titanosaurus adalah sauropoda yang memiliki leher panjang dan bertahan hidup hingga masa kepunahan di akhir periode Kretaseus sekitar 66 juta tahun yang lalu.
Dalam sebuah wawancara setelah penemuan dua sarang pada tahun 2020 dan berhasil mengangkat sekitar 30 telur dari batu, Moreno-Azanza menyatakan, " Tujuan utama kampanye tahun 2021 adalah ekstraksi sarang besar yang berisi setidaknya 12 telur yang terintegrasi dalam sebuah blok batu berat lebih dari 2 ton.”
Secara keseluruhan, lima individu berkomitmen selama delapan jam setiap harinya selama 50 hari untuk melakukan penggalian pada sarang tersebut, yang pada akhirnya berhasil diangkat dengan bantuan bulldozer.
Sumber: Arkeonews
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN