Pembunuh Sadis Pulomas Salah Ambil Rekaman CCTV

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Rabu, 28 Desember 2016 16:31
Pembunuh Sadis Pulomas Salah Ambil Rekaman CCTV
Kapolsek Pulogadung Kompol Andi B Rahman menduga pelaku terkecoh

Dream - Polisi telah mengamankan memori CCTV yang merekam aksi komplotan pembunuh sadis di rumah Dodi Triono, Pulomas, Jakarta Timur.

" (Memori CCTV) Tidak. Yang hilang power supply," kata Kapolsek Pulogadung Kompol Andi B Rahman Kompol Andi B Rahman di Pulomas, Jakarta Timur, Rabu, 28 Desember 2016.

Andi menduga pelaku terkecoh. Menurut dia, yang hilang dari CCTV adalah alat catu daya (power supply) dan kemungkinan dibawa pelaku.

Selain power supply, pelaku diduga mengambil kucing milik korban. " Ya paling kucing, kucingnya sudah nggak ada," ucap dia.

Dalam kejadian itu, pelaku yang diduga berjumlah 3-4 orang menyekap 11 orang dalam kamar mandi berukuran sempit, 2x1,5 meter. Enam orang tewas dan lima lainnya menjalani perawatan intensif. (Ism) 

 

1 dari 6 halaman

Pelaku Sempat Parkir Mobil di Kampus

Pelaku Sempat Parkir Mobil di Kampus © Dream

Kapolsek Pulogadung, Kompol Andi B Rahman mengatakan pihaknya telah melakukan gelar perkara kasus perampokan di Pulomas, Jakarta Timur.

Andi mengatakan sebelum kejadian para pelaku memarkirkan mobilnya di kampus Institut Bisnis dan Multimedia (IBM) ASMI. Kemudian, kata Andi, pelaku baru melancarkan aksinya.

" Ada tiga unit mobil (parkir di IBM ASMI)," ujar dia.

2 dari 6 halaman

Ucapan Haru Korban Selamat Perampokan Sadis Pulomas

Ucapan Haru Korban Selamat Perampokan Sadis Pulomas © Dream

Dream - ZKA, 13 tahun, merupakan satu dari lima orang korban selamat dari perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur. Sayangnya, keberuntungan tidak dialami oleh ayahnya, Dodi Triono, dan dua saudarinya, DAAP dan DGD.

Atas musibah itu, ZKA mencurahkan kesedihan yang dia alami. Curahan perasaan itu dia tuangkan di akun Instagram miliknya.

" Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Ir.H.Dody ( papa saya ), Diona arika andra putri (kaka saya), Dianita gemma (adik saya). Turut berduka cita. Semoga papa saya , kak saya dan adik saya diterima disisi Allah swt... Amiin,"  tulis ZKA, diakses pada Rabu, 28 Desember 2016.

Curahan perasaan ZKA disukai 5.281 pengguna Instagram. Selain itu, unggahan tersebut mendapat 956 komentar.

"  Turut berduka de semoga amal ibadah papa,kk dan adik kamu diterima oleh sang pencipta,"  tulis pemilik akun @naomitherecia.

" Innalillahi Wainnailaihi Roji'un, semoga Alm dan Almarhumah tenang di sisi Allah SWT,"  tulis pemilik akun @puspalinda26.

" Ikut berduka ya buat kamu, mdhn keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan. Inshaa Allah bpk, adik, dan kk khusnul khotimah. Amiin ya robbal alamiin,"  tulis pemilik akun @ivanbastian.

3 dari 6 halaman

Tangis Pilu Warnai Pemakaman Korban Perampokan Pulomas

Tangis Pilu Warnai Pemakaman Korban Perampokan Pulomas © Dream

Dream - Tangis pilu mewarnai proses pemakaman tiga korban perampokan di Pulomas, Jakarta Timur. Sejumlah kerabat yang hadir dalam prosesi pemakaman DT, DAAP, dan DGD, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, tak kuasa menahan tangis.

Pantauan Dream, salah satu anak DT yang selamat, ZKA (13), hadir di pemakaman. Dia terlihat mengenakan kaos merah jambu dan lengannya terbalut kain kasa sebagai penutup bekas infus.

Selain ZKA, istri ke dua DT yang juga ibu dari kedua korban meninggal dunia, Almianda Shafira, turut hadir dalam pemakaman. Keduanya tak kuasa menyembunyikan kesedihan.

Bahkan, Shafira tak mampu berdiri saat jenazah kedua anaknya dimasukkan ke dalam liang lahat. Tubuhnya lemas dan terduduk di atas kursi, sembari mulutnya terus mengucap doa.

4 dari 6 halaman

Semula Akan Dimakamkan di 1 Liang Lahat

Semula Akan Dimakamkan di 1 Liang Lahat © Dream

Dream - Semula, tiga korban perampokan sadis di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, DT, DAAP, dan DGD, akan dimakamkan dalam satu liang lahat dengan cara ditumpuk. Namun rencana tersebut urung dilakukan lantaran ada pihak keluarga yang tidak setuju.

" Awalnya mau ditumpuk, tapi enggak boleh karena ada keluarga yang tidak mau," kata penjaga makam DT, Rosid.

Pria yang mengaku sudah mengenal DT pada 1987 ini mengaku baru mengetahui kabar meninggalnya DT saat menonton berita di televisi.

Dia mengaku dihubungi salah seorang kerabat DT untuk menyiapkan pemakaman DT, DAAP, dan DGD.

5 dari 6 halaman

Doa Mengalir di Instagram DGD, Anak Korban Rampok di Pulomas

Doa Mengalir di Instagram DGD, Anak Korban Rampok di Pulomas © Dream

Dream - Seorang pengusaha, DT, menjadi korban penyekapan di rumahnya di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur. Dia bersama 10 orang lainnya disekap di kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter.

Saat ditemukan, DT sudah dalam kondisi meninggal dunia bersama lima korban lainnya. Dua anak kandung DT, DAAP dan DGD, juga meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Ucapan bela sungkawa membanjiri akun Instagram yang diduga milik DGD. Para pengguna Instagram berharap pelaku dapat segera tertangkap.

"  Smg pelaku cepat ketangkep dn langsung dihukum mati!! Tega bgt bunuh sekeluarga..," tulis pemilik akun @ninu_meti.

"  Kita bukan siapa siapa tapi lihat foto ini mereka semua orang baik.. Aku sedih.. Aku nangis lihat nya.. Kenapa terjadi seperti ini dilingkungan yang real estate.. kenapa tak ada orang yang menolong? Padahal dipinggir jalan.. Kenapa kalau mmg mau merampok harus dibunuh sebanyak itu?? Kenapa kalau sakit hati pun supir tak berdosa harus di bunuh juga?? Aku ga habis fikir sama pelaku nya.. Pelaku nya sungguh biadab dan binatang tak punya hati... Hikz," tulis pemilik akun @teh_amellysha.

"  Turut berbela sungkawa, semoga pelaku cepat ditangkap dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan. Amin," tulis pemilik akun @heridjodi.d

6 dari 6 halaman

Cerita Pilu Anak Tetangga Jadi Korban Perampokan Sadis Pulomas

Cerita Pilu Anak Tetangga Jadi Korban Perampokan Sadis Pulomas © Dream

Dream - Salah satu korban tewas dalam perampokan sadis berinisial A, 9 tahun, bukan merupakan penghuni rumah ataupun keluarga pemilik rumah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogading, Jakarta Timur.

Korban A hanya kerap bermain di rumah itu lantaran salah satu korban bernisial DGD adalah temannya.

Dari penuturan ibunda A, Rosidah Herawati, anaknya memang kerap pergi bermain ke rumah DGD hingga menginap di sana.

" A dua minggu sekali suka main di sini. Kemarin dia bermain, menginap," kata Herawati di lokasi, Selasa, 27 Desember 2016.

Rosidah menjelaskan A menginap di rumah DGD pada Minggu, 25 Desember 2016. Terakhir dia berkomunikasi dengan buah hatinya pada Senin, 26 Desember 2016 pukul 14.00 WIB.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More