Dikirim Ke Luar Angkasa, Astronot Ini Tak Bisa Pulang Imbas Negaranya Bubar, Berbulan-bulan Menanti (Shutterstock)
Dream - Runtuhnya Uni Soviet menjadi 15 negara pada tahun 1991 menyisakan kisah yang tidak akan pernah dilupakan oleh astronot bernama Sergei Krikalev. Pria tersebut menjadi salah satu korban saat negara itu bubar.
Sergei Krikalev lahir pada tanggal 27 Agustus 1958 di Leningrad, Uni Soviet. Pada tahun 1981 ia menerima gelar teknik mesin dan menjadi kosmonot seperti impiannya sejak kecil.
Setelah lulus dari universitas ia bergabung dengan NPO Energia, sebuah organisasi industri Soviet yang bertanggung jawab atas aktivitas penerbangan luar angkasa berawak.
Ia menguji peralatan penerbangan luar angkasa, mengembangkan metode operasi luar angkasa dan berpartisipasi dalam operasi kontrol darat.
Krikalev kemudian memulai perjalannya saat pesawat ruang angkasa yang membawa Krikalev dan dua orang lainya mendekati Mir, sistem penargetan gagal. Krikalev harus berlabuh secara manual dengan langkah yang berpotensi fatal.
Krikalev sangat senang dengan tugasnya di Mir, selain bisa melihat bumi dia juga memiliki rasa kebebasan.
Dia menjalankan tugasnya seperti biasa, sementara di Bumi, Uni Soviet sudah mulai semakin tegang dan retak.
“ Proses panjang dan kami mendapatkan berita, tidak sekaligus, tetapi kami mendengar tentang referendum. Saya melakukan pekerjaan saya dan lebih mengkhawatirkan mereka ada di lapangan keluarga dan teman kami memiliki semua yang kami butuhkan,” katanya, dilansir dari IFL Science.
Presiden Soviet kala itu, Mikhail Gorbachev, mengumumkan bahwa seorang astronot Kazakh akan menggantikan Krikalev.
Namun karena tidak ada seorang pun di Kazakhstan yang dilatih sebagai astronot, ia menyadari bahwa dirinya harus tinggal lebih lama lagi di luar angkasa.
“ Apakah saya memiliki kekuatan yang cukup? Apakah saya dapat menyesuaikan kembali untuk tinggal lebih lama ini untuk menyelesaikan program? Tentu saja pada satu titik saya ragu,” ujarnya.
Kemudian, pada 25 Desember 1991, Uni Soviet akhirnya runtuh. Dengan keruntuhan itu, tak ada cukup dana untuk membebaskan Krikalev dari tugasnya.
Kala itu ada kapsul Soyuz yang bisa digunakan untuk melarikan diri, meski berarti mengorbankan stasiun luar angkasa. Tanpa ada yang mengoperasikan, itu akan menjadi akhir dari Mir.
Kesepakatan dibuat antara Amerika dan Rusia, mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk mengirim lebih banyak kosmonot dan astronot ke orbit.
Tiga bulan kemudian, pada 25 Maret, setelah menghabiskan rekor 311 hari berturut-turut di luar angkasa, Krikalev akhirnya kembali ke Bumi. Ketika dia pergi, ia telah mendapat julukan “ warga negara Soviet terakhir”.
Setibanya di Bumi, ia terlihat masih menggunakan pakaian ruang angkasa yang bertuliskan USSR dan patch bendera uni Soviet. Wajahnya pucat dan berkeringat serta tak mampu berdiri.
Meski telah melewati hal yang cukup menegangkan, akhirnya dua tahun setelah kepulangannya ke Bumi, Krikalev diangkat menjadi Pahlawan Rusia.
Laporan: Nur Rahma
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur