Presiden Joko Widodo (foto: Instagram @jokowi)
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghimbau masyarakat yang akan pulang ke kampung halaman selama libur Lebaran untuk mudik lebih awal. Imbauan itu disampaikan karena arus mudik diperkirkan akan menghadapi kemacetan parah.
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), didapatkan hasil bahwa akan ada 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan digunakan oleh para pemudik.
Jokowi menilai jumlah kendaraan yang akan melakukan mudik tersebut sangat besar dan berpotensi menimbulkan kemacatean yang parah.
“ Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat untuk menghindari puncak arus mudik pada tanggal 28, 29, dan 30 April 2022,” kata Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, pada Senin, 18 April 2022.
Mengantisipasi puncak arus mudik tersebut, pemerintah telah menyiapkan rekayasa lalu lintas melalui aturan ganjil genap, pemberlakuan satu arah (one way), dan larangan truk masuk jalan tol.
“ Untuk itu, saya mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal, tentu saja menyesuaikan dengan jadwal libur dari tempat bekerja," lanjut Jokowi.
Kebijakan one-way dan ganjil genap mulai diberlakukan aktif pada 28 April mendatang. Sebelumnya, pemerintah juga telah menetapkan jadwal dan lokasi one-way ganjil genap yang bisa dilihat informasi lengkapnya di sini.
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online