Ilustrasi Membaca Doa. (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Sosok bernama Abu Nawas sangat terkenal dalam literatur Islam. Ia merupakan seorang pujangga yang terkenal pada masa Bani Abbasiyah. Ia memiliki nama asli Abu Ali Hasan bin Hani' al-Hakami.
Salah satu kelebihan Abu Nawas adalah kepandaiannya membuat syair sehingga disebut sebagai pemimpin para penyair pada zamannya.
Selain tenar sebagai seorang pujangga, banyak pula kisah kocak seputar Abu Nawas yang membuat kita tertawa. Kalau zaman sekarang, Abu Nawas layaknya komedian dengan kualitas intelektual yang luar biasa.
Di balik kekonyolannya, tersimpan banyak hikmah dan pesan. Bahkan setiap celetukannya mengandung nasihat bagi kehidupan. Sebab selain karena kelucuannya, Abu Nawas juga dikenal sebagai sosok yang cerdas. Bahkan dia termasuk golongan sufi agung.
Abu Nawas menyusun syair yang indah. Isinya adalah doa agar Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita. Salah satu syairnya masih sering dilantunkan hingga saat ini.
Doa ilahilastulil firdausi ahla mungkin sudah familiar di kalangan umat Islam. Doa yang lebih dikenal sebagai Syair Al I'tiraf ini berisi doa permohonan ampunan kepada Allah. Abu Nawas meracik syair ini dengan komposisi diksi yang sempurna. Sehingga menciptakan kalimat yang menyentuh hati apabila dilantunkan.
Doa ilahilastulil firdausi ahla merupakan syair yang berisi pengakuan betapa manusia adalah makhluk yang bergelimang dosa. Kendati demikian, manusia juga merupakan makhluk lemah yang tidak kuat menahan panasnya api neraka.
Berikut bacaan doa ilahilastulil firdausi ahla yang bisa kamu panjatkan setiap saat:
Ilahi lastu lil firdausi ahla, wa la aqwa 'alan naril jahimi
Wa habli taubataw-waghfir dzunubi, fa innaka ghofirudz-dzambil 'adzimi
Dzunubi mitslu a'dadir rimali, fa habli taubatay-ya dzal jalali
Wa 'umri naqishu fi kulli yaumi, wa dzambi zaidun kaifah timali
Artinya:
Tuhanku, aku tak layak menjadi penghuni (surge) Firdaus, tapi aku juga tak kuat menghadapi api Neraka Jahim.
Maka terimalah taubat dan ampuni dosaku, karena Engkau adalah Maha Pengampun dosa.
Dosaku bertebaran layaknya pasir, terimalah taubatku wahai Dzat yang penuh keagungan.
Tiap hari umurku terus berkurang, sedangkan dosaku terus bertambah, bagaimana aku akan memikulnya?
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib