Doa Selesai Haid, Langkah-langkah Mandi Wajib dan Etika Perempuan Saat Datang Bulan

Reporter : Arini Saadah
Selasa, 10 Mei 2022 06:00
Doa Selesai Haid, Langkah-langkah Mandi Wajib dan Etika Perempuan Saat Datang Bulan
Jika haid sudah selesai, maka perempuan Muslim wajib melakukan mandi wajib dan membaca doa selesai haid.

Dream – Haid atau menstruasi merupakan kondisi normal yang dialami setiap perempuan. Haid termasuk situasi hadast besar sehingga seorang muslimah dilarang melakukan ibadah seperti sholat, membaca dan menyentuh mushaf al-Quran, thowaf, i’tikaf dan amalan lainnya.

Jika haid sudah selesai, maka perempuan Muslim wajib melakukan mandi wajib dan membaca doa selesai haid.

Cara mandi wajib setelah haid beserta doanya merupakan upaya untuk membuat seorang wanita muslim bersih dari hadas besar. Islam mengatur segala hal tentang menstruasi, mulai dari aturan ibadah hingga cara mandi wajib dan doa selesai haid.

Berikut bacaan doa selesai haid yang penting diketahui bagi setiap Muslim dan Muslimah.

1 dari 7 halaman

Doa Selesai Haid

Ilustrasi© Shutterstock.com

Doa selesai haid atau lebih dikenal dengan bacaan niat mandi wajib merupakan hal yang mutlak diketahui setiap Muslimah.

Apabila perempuan muslim sudah melaksanakan mandi wajib dan doa selesai haid, maka ia sudah boleh mengerjakan ibadah. Berikut bacaan doa selesai haid sesuai sunnah:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal haidi fardlon lillahi ta'ala

Artinya:

" Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari haidl, wajib karena Allah Ta'ala."

2 dari 7 halaman

Cara Mandi Wajib Setelah Haid

Usai membaca doa selesai haid di atas, langkah selanjutnya yaitu mulai mandi sesuai cara mandi wajib setelah haid yang diajarkan oleh Rasulullah Saw melalui hadisnya.

“ Kami (istri-istri nabi) jika salah seorang di antara kami junub, maka ia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali, lalu menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian ia mengambil air dengan satu tangannya, lalu menyiramkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri.” (HR. Bukhari dan Abu Dawud)

3 dari 7 halaman

Langkah-langkah Mandi Wajib Setelah Haid

Berikut langkah-langkah mandi wajib setelah haid yang benar sesuai sunah:

  1. Membaca basmalah.
  2. Membaca Niat atau doa selesai haid yang sudah dijelaskan di atas.
  3. Membasuh kedua tangan sebanyak tiga kali.
  4. Mengguyurkan air ke tangan kiri dengan tangan kanan.
  5. Mengusap kemaluan dengan kapas yang diberi wewangian dengan tangan kiri.
  6. Membasuh tangan usai membersihkan kemaluan.
  7. Lalu berwudhu sebagaimana ketika mau sholat.
  8. Mengguyurkan air ke ujung kepala sebanyak tiga kali sampai pangkal rambut.
  9. Membersihkan kulit kepala dengan menggosok-gosoknya.
  10. Menyiramkan air bersih ke seluruh tubuh mulai sisi kanan lalu ke sisi kiri.
4 dari 7 halaman

Etika Perempuan yang Sedang Haid

Ilustrasi© Shutterstock.com

Setelah mengetahui doa selesai haid dan cara mandi wajib di atas, perlu diketahui juga etika perempuan yang sedang haid. Saat haid atau menstruasi, seorang muslimah perlu melakukan beberapa adab berikut ini:

1. Tidak Boleh Sholat

Saat haid, wanita muslimah tidak boleh melaksanakan sholat. Hal ini juga berlaku bagi setiap muslim yang berhadas besar. Rasulullah Saw. bersabda kepada istrinya Aisyah:

" Apabila haid datang, tinggalkanlah sholat." (HR Bukhari dan Muslim). Suatu hari, datanglah seorang wanita dan bertanya kepada Aisyah, " Apakah salah seorang dari kami harus mengqadha sholatnya bila telah suci dari haid?" Kemudian istri Nabi pun bertanya, " Apakah engkau wanita Hururiyah? Kami dulunya haid di masa Nabi SAW. Beliau tidak memerintahkan kami mengganti sholat." (HR. Bukhari)

2. Tidak Boleh Baca dan Pegang al-Quran

Adab wanita muslimah saat haid selanjutnya adalahh tidak boleh memegang dan membaca al-Quran. Rasulullah Saw. bersabda: " Orang junub dan wanita haid tidak boleh membaca sedikit pun dari Alquran." (HR. Tirmidzi)

5 dari 7 halaman

3. Tidak Boleh Puasa

Adab wanita haid selanjutnya adalah tidak boleh puasa. Berbeda dari sholat yang tidak perlu diqadha, setelah masa haidnya usai wanita muslim wajib mengganti (mengqadha) puasa Ramadhan.

Aisyah mengatakan, " Kami mengalami hal itu (haid), maka kami diperintahkan mengqhada puasa tapi tidak diperintahkan mengqadha shalat." (H.R Muslim dan Abu Daud)

4. Tidak Boleh Berhubungan Intim

Wanita yang sedang haid juga dilarang berhubungan intim dengan suaminya. Akan tetapi, wanita haid masih dibolehkan bermesraan dengan suaminya. Hal ini seperti tertuang dalam hadits riwayat Aisyah ra berikut.

Ia berkata: " Adalah Nabi saw. apabila beriktikaf, beliau mendekatkan kepalanya padaku, lalu aku menyisir rambut beliau. Beliau tidak masuk rumah, kecuali jika ada hajat kemanusiaan." (Shahih Muslim No.445)

" Rasulullah saw. pernah berbaring di pangkuanku sambil membaca Alquran, sementara aku sedang haid. (Shahih Muslim No.454)"

6 dari 7 halaman

5. Tidak boleh meminta atau mendapatkan talak kepada suami

Saat sedang haid, seorang wanita tidak boleh meminta atau mendapatkan talak cerai dari suami. Jika seorang suami melakukan talak saat istrinya dalam keadaan haid, maka disebut talak bid'i. Tapi talak jenis ini sangat dilarang dalam agama Islam.

 

6. Tidak Boleh I'tikaf di Masjid

Wanita haid juga tidak boleh beri'tikaf di dalam masjid. Imam Nawawi mengutip ucapan Ahmad bin Hanbal menyebutkan, bahwa wanita haid dan orang yang junub haram duduk dan berdiam di masjid, tetapi dibolehkan baginya melewatinya karena suatu keperluan. Kemudian dilanjutkan lagi, bahwa seseorang yang junub boleh berhenti dan duduk di masjid setelah dia berwudhu."

Jadi wanita haid boleh masuk masjid jika ada suatu kepentingan dengan syarat tidak boleh mengotori masjid. Hal ini didukung karena jaman sekarang sudah ada pembalut dan menstrual cup yang mencegah darah haid berceceran.

7 dari 7 halaman

7. Tetap Dibolehkan Ibadah

Wanita yang sedang haid tetap dibolehkan menjalankan ibadah. Ibadah yang diperbolehkan adalah berdzikir, berdoa, bersholawat, mengingat nama Allah dengan membaca Asmaul Husna dan lain sebagainya.

 

8. Tetap Belajar dan Mengamalkan Ilmu Agama

Wanita yang sedang haid juga perlu tetap bersemangat dalam mencari ilmu dan belajar ilmu. Haid bukan alasan untuk bermalas-malasan. Membaca buku, mendengarkan ceraman, murotal, bersedekah, dan melakukan amal salih lainnya sangat dianjurkan bagi wanita haid. Namun jika keadaan haidnya sangat sakit sampai mengganggu aktivitas, maka wanita haid dibolehkan untuk beristirahat.

 

9. Tidak Boleh Thawaf

Wanita haid tidak boleh thowaf ketika ibadah haji. Rasulullah SAW bersabda kepada Aisyah ketika sedang melaksanakan haji, tetapi pada saat itu pula haid datang.

" Kerjakanlah segala yang dikerjakan oleh orang yang sedang berhaji, tetapi jangan melakukan thawaf." (HR. Bukhari dan Muslim).

 

(Dilansir dari berbagai sumber)

Beri Komentar