Dua Jamaah Haji Indonesia Dipalak Saat Tiba di Bandara

Reporter : Eko Huda S
Senin, 22 September 2014 10:50
Dua Jamaah Haji Indonesia Dipalak Saat Tiba di Bandara
Dua jamaah calon haji Indonesia dipalak oleh tenaga musiman asal Filipina sesaat setelah tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.

Dream - Dua jamaah calon haji Indonesia dipalak oleh tenaga musiman asal Filipina sesaat setelah tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Mereka dipaksa menyerahkan sejumlah uang setelah dibantu keluar imigrasi.

Menurut informasi dari laman Kementerian Agama, Senin 22 September 2014, jamaah haji yang dipalak itu adalah Sukardi Illias Joyodiharjo. Pemalakan yang dialami Sukardi bermula saat pria asal Banyuasin, Sumatera Selatan itu berjalan keluar dari imigrasi.

Karena sudah uzur, Sukardi berjalan terseok-seok. Kemudian pria berusia 83 tahun tersebut dibantu dengan kursi roda yang didorong oleh tenaga musiman (temus) asal filipina. Sebelum sampai di plaza kedatangan, dia diminta menyerahkan uang secara paksa oleh temus Filipina itu. Akhirnya kakek ini memberikan uang Rp 200 ribu.

Pemalakan juga menimpa Zulkarnain (74), jamaah asal Sekayu, Sumatera Selatan. Kejadiannya hampir sama, temus dari Filipina membantu mendorong kursi roda yang dinaiki oleh istrinya yang sakit, Sarita (68). Sebelum sampai plaza kedatangan temus Filipina meminta imbalan. Sang kakek memberikan imbalan Rp 100 ribu.

Saat petugas melihat kejadian tersebut langsung melaporkan ulah tenaga musiman itu ke polisi bandara, karena diduga sehari sebelumnya mereka telah melakukan tindakan yang sama. Akhirnya polisi membawa temus asal Filipina itu untuk diperiksa lebih lanjut.

Sekretaris Daker Jeddah, Arfi Hatim, menjelaskan bahwa kemungkinan telah banyak kejadian pemalakan seperti ini. “ Kami tengah negosiasi dengan pihak keamanan untuk masalah ini supaya jamaah lain tidak mendapat perlakuan serupa,” kata Arfi Hatim.

Menurut Afri, kepolisian menawarkan dua alternatif penyelesaian masalah pemalakan ini, yaitu uang jamaah haji Indonesia tidak dikembalikan tetapi si pelaku dideportasi atau uang dikembalikan dan pelaku membuat surat pernyataan.

Bandara King Abdul Aziz memang sangat padat dengan jamaah haji yang datang dari brebagai negara. Panitia haji dari Indonesia sebenarnya sudah menempatkan sejumlah tenaga musiman di sana. Bahkan sudah disiapkan pula mobil golf untuk jamaah yang berusia lanjut dan sakit.

Namun, di sana tak hanya ada petugas dari Indonesia saja. Pihak bandara juga telah menempatkan petugas dari negara lain, seperti dari Filipina, Banglades, dan Mesir. Oleh sebab itu, jamaah haji Indonesia diimbau untuk berhati-hati.

Beri Komentar