Australia Ingin Belajar Islam Indonesia

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Selasa, 19 Maret 2019 20:00
Australia Ingin Belajar Islam Indonesia
"Mengingat praktik Islam yang dilakukan di Indonesia sedikit berbeda dengan yang diterapkan di negara lain," ucap Gary.

Dream - Australia ingin mempelajari Islam yang dipraktikkan di Indonesia. Warga Negeri Kanguru sangat tertarik dengan Islam di Indonesia karena sangat moderat.

" Mengutip pernyataan dari Perdana Menteri kami, Mr. Morrison, bahwa saya ingin orang-orang Australia belajar tentang Islam dari kaum muslim Indonesia," ujar Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Selasa 19 Maret 2019.

Menurut Gary, Islam di Indonesia menarik untuk dipelajari karena mengajarkan kerukunan. " Mengingat praktik Islam yang dilakukan di Indonesia sedikit berbeda dengan yang diterapkan di negara lain," ucap dia.

Indonesia mengaakui enam agama. Namun, ratusan suku dan bahasa yang dipisahkan oleh pulau-pulau, mampu hidup berdampingan satu sama lain.

" Oleh karena itu, masyarakat Australia perlu belajar Islam dari umat Islam di Indonesia," tambah dia.

1 dari 2 halaman

Pejabat dan Rakyat Australia Penuhi Masjid Sampaikan Duka Cita

Dream - Australia turut berduka atas insiden penembakan dua masjid di Christchurch, Selandia Baru pada Jumat pekan lalu. Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, mengatakan beberapa saat usai kejadian nahas itu, pemerintahnya segera menemui Imam Masjid Lakemba, dekat Sidney, untuk menyampaikan duka cita.

" Di sana juga hadir bersama dengan PM Australia, para pimpinan partai-partai politik, mereka berkumpul di hari Jumat bersama meyampaikan belasungkawa atas tragedi yang terjadi di Selandia Baru," ujar Gary di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, Selasa 19 Maret 2019.

Selang dua hari usai teror, warga Australia berkumpul di di sejumlah masjid di Negeri Kanguru. Mereka menggelar doa bersama ditujukan bagi para korban tragedi Christchurch.

" Pada hari itu semua masjid dibuka lebar, Muslim serta non-Muslim berdatangan di masjid dan ada semacam ceramah umum dari para imam, menjelaskan tentang agama Islam," ucap dia.

Gary berujar, doa bersama itu melibatkan banyak orang dari beragam latar belakang agama. Mereka ingin menunjukkan solidaritas masyarakat Australia untuk para korban dan umat Islam di seluruh dunia.

" Kejadian tersebut adalah sesuatu yang bertentangan dengan nilai agama dan budaya Australia," kata dia.

2 dari 2 halaman

Dubes Australia: Pernyataan Fraser Anning Tidak Bisa Diterima

Dream - Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, menegaskan, pernyataan Senator Fraser Anning terkait insiden penembakan dua masjid di Selandia Baru tidak dapat diterima.

" Fraser Anning, seorang senator memberikan pernyataan yang sangat tidak bisa diterima oleh masyarakat dan parlemen Australia, oleh pimpinan agama manapun di Australia," ujar Gary di kantor Majelis Ulama Indonesia, Jakarta, Selasa 19 Maret 2019.

Menurut Gary, orang semacam Anning tidak memiliki tempat di Australia. Dia berharap Anning tidak lagi terpilih dalam pemilihan umum yang sebentar lagi berlangsung.

" Tanggal 2 April 2019 ini akan ada pemilihan senator di Australia dan pasti orang seperti dia tidak akan diterima dan dipilih rakyat Australia," ucap dia.

Gara-gara pernyataan Anning, kata dia, sebagian warga dan aparat Australia jadi berpikir untuk meningkatkan kewaspadaan di wilayahnya. Di mata Gary, Anning tidak lebih seperti orang yang mengalami sakit mental.

Anning merupakan senator partai oposisi, Independent. Partai ini memiliki garis ideologi anti imigran, khususnya Muslim. " Mereka itu sebetulnya adalah kelompok-kelompok manusia yang secara kejiwaan sakit," kata dia.

Beberapa saat usai penembakan di dua masjid di Christchurch terjadi, Anning mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Dia menyebut insiden itu bisa terjadi karena umat Islam sendiri, yang bagi dia, menebarkan teror di beberapa negara.

Beri Komentar