Elon Musk (Foto: Cnbc.com)
Dream - Elon Musk membatalkan kesepakatan membeli Twitter seharga US$ 44 miliar atau sekitar Rp635 triliun. Alasan dari pembatalan itu karena perusahaan media sosial itu tidak memberikan informasi tentang akun palsu atau spam di platform tersebut.
Pengacara Elon, Skadden Arps Mike Ringler mengatakan dalam pengajuan ke Security and Exchange Comission (SEC) pada Jumat, Twitter gagal menanggapi permintaan dasar dari kinerja bisnis perusahaan.
" Terkadang Twitter mengabaikan permintaan Mr. Musk, terkadang juga menolaknya karena alasan yang tampaknya tidak dapat dibenarkan, dan terkadang mengklaim untuk mematuhinya sambil memberikan informasi yang tidak lengkap atau tidak dapat digunakan oleh Mr. Musk," kata Ringler dikutip Dream dari Al Jazeera, Minggu 10 Juli 2022.
“ Twitter melakukan pelanggaran material terhadap beberapa ketentuan perjanjian itu, tampaknya telah membuat pernyataan palsu dan menyesatkan yang dipercaya oleh Musk ketika memasuki Perjanjian Meger,” imbuhnya.
Sementara itu, Twitter belum menanggapi terkait pemberitaan mengenai pembatalan ini.
Pimpinan Twitter, Bret Taylor, menuliskan cuitannya di Twitter pada Jumat malam bahwa," Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Mr. Musk dan berencana untuk melakukan tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger" .
Salah satu syarat dalam kesepakatan itu mengharuskan Musk untuk membayar biaya pemutusan sebesar US$ 1 miliar jika dia tidak menyelesaikan transaksi.
Diketahui, pihak Twitter telah menjual platform itu ke Musk seharga US$ 44 miliar pada bulan April 2022 lalu.
Dream – Foto pria itu di profil Twitter itu terlihat tengah tersenyum lebar. Ia mengenakan jas hitam, kemeja putih dan dasi kupu-kupu berwarna putih. Pakaian formal yang biasa digunakan dalam acara makan malam mewah.
Hari itu, Rabu 4 Mei 2022, pria itu men-tweet sebuah berita di CNN Business berjudul “ Brands should force Twitter to uphold content policies under Musk, advocacy groups say”, atau “ Perusahaan merek terkenal harus memaksa Twitter untuk menegakkan kebijakan konten di bawah Musk, kata kelompok advokasi.”
Pria itu, Elon Musk, juga menulis kalimat di atas tautan berita itu. Ia menulis: “ Siapa yang mendanai organisasi-organisasi ini yang ingin mengontrol akses Anda ke informasi? Mari kita selidiki…”
Tak lama kemudian Musk kembali men-tweet ke 91 juta follower-nya di Twitter: “ Sinar matahari adalah disinfektan terbaik.”
Tak berhenti di situ, Elon Musk kemudian menulis “ Pada akhirnya, kejatuhan Freemason membuat layanan pemotongan batu mereka sia-sia.” Seolah-olah menyindir organisasi yang menyerukan pemboikotan merek-merek terkenal ke Twitter setelah diambil Elon itu bagaikan organisasi konspiratif macam Freemason, dan telah gagal menyabotase.
Ia pun mengakhiri rangkaian twett-nya dengan menulis: “ Twitter akan selalu gratis untuk pengguna biasa, tetapi mungkin sedikit biaya untuk pengguna komersial/pemerintah.”
Berita itu memang berisi seruan organisasi masyarakat sipil ke beberapa merek terbesar, termasuk Coca-Cola, Disney, Apple, HBO dan Kraft, untuk memboikot Twitter jika calon pemilik perusahaan, miliarder Elon Musk, membatalkan kebijakan moderasi konten yang membatasi ujaran kebencian dan misinformasi pemilu.
Dalam sepucuk surat yang dikirim ke merek-merek terkenal itu pada hari Selasa, sehari menjelang konferensi periklanan digital NewFronts 2022, lebih dari dua lusin kelompok masyarakat sipil mengatakan: Merek-merek terkenal itu harus mendapatkan komitmen dari Twitter untuk mempertahankan kebijakannya yang paling penting, termasuk juga untuk menarik dana iklan mereka jika Twitter tidak mematuhi.
" Sebagai pengiklan teratas di Twitter, merek Anda berisiko dikaitkan dengan platform yang memperkuat kebencian, ekstremisme, misinformasi kesehatan, dan teori konspirasi," kata surat itu, seraya menambahkan: " Dolar dari iklan Anda dapat mendanai proyek keangkuhan Musk."
Ini merupakan contoh terbaru tentang bagaimana beberapa kelompok advokasi masyarakat sipil bersandar pada kekuatan besar perusahaan merek terkenal, dalam upaya membentuk perilaku perusahaan teknologi.
Mereka memanfaatkan kesadaran yang berkembang selama bertahun-tahun di industri periklanan, bahwa sebuah merek terkenal dapat menghadapi kerusakan reputasi jika iklan mereka muncul di sebelah konten supremasi kulit putih atau materi berbahaya lainnya.
Inisiatif hari Selasa itu mencerminkan gema boikot iklan yang meluas seperti kejadian pada tahun 2020. Saat itu perusahaan mulai dari Adidas hingga Starbucks menarik iklan mereka dari Facebook, karena menilai Facebook gagal mencegah penyebaran ujaran kebencian.
Organisasi lain yang mempelopori kampanye surat ini termasuk organisasi advokasi teknologi Accountable Tech dan kelompok feminis UltraViolet. Sementara itu, Pusat Penanggulangan Kebencian Digital, Koalisi Media Hispanik Nasional dan kelompok hak Digital Free Press juga menandatangani surat untuk mendukung upaya tersebut.
Selain ketentuan kontrak yang akan mengikat Twitter untuk menegakkan kebijakan moderasi konten yang sudah ada, surat tersebut mengatakan bahwa merek-merek besar itu harus mewajibkan Twitter —sebagai bagian dari kesepakatan iklan apa pun— untuk tidak memulihkan akun individu yang telah dilarang dari platform Twitter, seperti akun mantan Presiden Donald Trump.
Polemik itu menunjukkan sebuah fase baru di Twitter setelah diambil alih Elon Musk dengan nilai U$ 44 miliar atau Rp 635 triliun. Harga itu merupakan sebuah rekor pembelian untuk perusahaan media sosial yang berdiri 16 tahun lalu.
Twitter menurut Lifewire memang dimulai sebagai ide yang dimiliki salah satu pendiri Twitter, Jack Dorsey (@Jack), pada tahun 2006. Dorsey awalnya membayangkan Twitter sebagai platform komunikasi berbasis SMS. Grup pertemanan dapat mengamati apa yang dilakukan teman mereka satu sama lain berdasarkan pembaruan status mereka di Twitter.
Selama sesi diskusi di perusahaan podcasting Odeo, Jack Dorsey mengusulkan platform berbasis SMS ini kepada salah satu pendiri Odeo, Evan Williams (@Ev). Evan dan salah satu pendiri Biz Stone (@Biz) akhirnya memberi Jack Dorsey lampu hijau untuk menghabiskan lebih banyak waktu pada proyek itu dan mengembangkannya lebih lanjut.
Pada hari-hari awal, Twitter disebut sebagai twttr. Pada saat itu, memang sedang tren untuk mendapatkan keuntungan nama domain dengan menghilangkan vokal atas nama perusahaan dan layanan mereka. Pengembang perangkat lunak Noah Glass (@Noah) dikreditkan sebagai pembawa nama asli twttr serta inkarnasi terakhirnya dikenal sebagai Twitter.
Jack Dorsey mengirim pesan pertama di Twitter pada 21 Maret 2006, pukul 21:50. Bunyinya, " baru saja menyiapkan twttr saya."
Sementara konsep awal Twitter sedang diuji di Odeo, perusahaan itu sedang melalui masa sulit. Mereka dihadapkan dengan peluncuran produk baru Apple berupa platform podcasting yang pada dasarnya membunuh model bisnis Odeo. Para pendiri memutuskan untuk membeli kembali perusahaan mereka dari investor.
Jack Dorsey, Biz Stone, Evan Williams, dan anggota staf Odeo lainnya memfasilitasi pembelian kembali itu. Dengan melakukan ini, mereka memperoleh hak atas platform Twitter. Namun, anggota kunci dari tim pengembangan Twitter tidak dibawa ke perusahaan baru, terutama Noah Glass.
Sebagai formalitas, Obvious Corporation (@obviouscorp) dibuat setelah investor membeli kembali Odeo untuk menampung Twitter.
Pada awalnya Twitter memberlakukan batasan karakter pada tweet adalah karena Twitter pada awalnya dirancang sebagai platform berbasis SMS. Pada masa-masa awal, 140 karakter adalah batas yang dikenakan operator seluler dengan standar protokol SMS sehingga Twitter dibatasi secara kreatif. Ketika Twitter akhirnya tumbuh menjadi platform web, batas 140 karakter telah menjadi masalah.
Namun, pada tahun 2017, Twitter memutuskan bahwa batas 140 karakter tidak lagi relevan di era ponsel cerdas dan itu meningkatkan batas tweet menjadi 280 karakter karena banyaknya protes yang muncul.
Pada tahun 2022, menurut CNBC. raksasa media sosial Twitter melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar 16 persen menjadi U$ 1,2 miliar atau Rp 17,3 triliun pada kuartal pertama 2022.
Sementara pelanggan utama perusahaan, yakni pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi, mencapai 229 juta pada kuartal tersebut, naik 16 persen dari tahun lalu.
Pada kuartal pertama 2022, Twitter juga melaporkan laba bersih sebesar U$ 513 juta atau Rp 7,4 triliun.
Seperti diketahui, Twitter mengumumkan pada Senin, 25 April 2022, bahwa dewan direksi perusahaan telah setuju untuk menjual perusahaan itu kepada Elon Musk seharga US$ 44 miliar atau Rp 635 triliun.
" Kebebasan berbicara adalah landasan dari demokrasi yang berfungsi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital tempat hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan," kata Elon Musk seperti dikutip Ars Tecnica.
" Saya juga ingin membuat Twitter lebih baik dari sebelumnya dengan meningkatkan produk dengan fitur-fitur baru, membuat algoritma open source untuk meningkatkan kepercayaan, mengalahkan bot spam, dan mengautentikasi semua manusia. Twitter memiliki potensi luar biasa. Saya berharap dapat bekerja sama dengan perusahaan ini dan komunitas pengguna untuk memajukannya," ujar Musk.
Dengan kesepakatan ini, Elon Musk akan membeli seharga U$ 54,20 atau Rp 783 ribu per saham tunai dalam transaksi senilai U$ 44 miliar. " Setelah menyelesaikan transaksi, Twitter akan menjadi perusahaan tertutup," kata Musk.
Penjualan ke Musk dengan suara bulat disetujui oleh dewan direksi Twitter dan diharapkan akan selesai pada tahun 2022.
" Saya berharap kritikus terburuk saya tetap ada di Twitter, karena itulah arti kebebasan berbicara," tulis Elon dalam salah satu tweet-nya. Ia juga mengatakan bahwa " Twitter perlu diubah sebagai perusahaan tertutup" untuk melindungi kebebasan berbicara.
Sebelumnya Elon Musk telah membeli 9,2 persen saham Twitter dan setuju untuk bergabung dengan dewan direksi Twitter. Tapi dia kemudian mundur dari kursi direksi, yang akan melarang dia membeli lebih dari 14,9 persen saham perusahaan, dan menawarkan untuk membeli Twitter secara keseluruhan sebagai gantinya.
Elon Musk mendapat pinjaman bank untuk mendanai akusisi Twitter senilai US$ 44 miliar. Musk mengatakan kepada bank-bank yang setuju untuk memberinya pinjaman bahwa ia berencana memangkas biaya dengan memotong gaji eksekutif di Twitter.
Ia meyakinkan bank pemberi pinjaman bahwa Twitter menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar utang. Elon Musk akhirnya mendapatkan pinjaman senilai US$ 13 miliar yang dijamin dari Twitter dan US$ 12,5 miliar lainnya dari saham Tesla. Dia setuju untuk membayar akusisi tersebut selebihnya dengan uangnya sendiri.
Pada bulan Desember 2021, majalah Time sempat mendapat kritik serius karena menyebut Elon Musk sebagai " Person of the Year" tahun 2021.
Kurang dari lima bulan setelah ‘penobatan’ itu, menurut analisis Allison Morrow dari CNN Business, sulit untuk membantah bahwa penobatan majalah itu benar-benar tepat.
Hampir tidak ada orang yang memiliki pengaruh sebanyak Elon Musk terhadap industri yang sangat luas dan dapat menentukan masa depan ekonomi global: media sosial, perjalanan ruang angkasa, transportasi listrik, dan kecerdasan buatan.
Sekarang CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, mengambil alih Twitter, platform yang dia yakini penting untuk masa depan demokrasi itu sendiri.
Suka atau benci, Elon bukan hanya orang terkaya di dunia, dia juga bisa dibilang orang yang paling kuat di planet ini. Apalagi setelah menjadikan Twitter perusahaan pribadi.
Twitter telah berkembang jauh dari hari-hari awal ketika gratis untuk semua orang. Platform ini telah membuat peningkatan besar dengan memoderasi konten dan menangguhkan akun yang melecehkan pengguna lain atau akun yang memberikan informasi yang salah.
Twitter telah difokuskan pada percakapan yang sehat. Elon Musk bisa mengubah kebijakan itu. " Saya pikir kami sangat enggan untuk menghapus sesuatu dan sangat berhati-hati dengan larangan permanen," katanya di awal bulan ini pada konferensi TED. Dia menambahkan bahwa " batas waktu" lebih baik daripada larangan permanen.
Dalam menjadikan Twitter perusahaan pribadi dan tertutup, Elon Musk akan menghadapi sedikit perlawanan untuk menurunkan pagar pembatas moderasi konten yang dipasang pendahulunya.
Ukuran Twitter memang lebih kecil dari ukuran Facebook atau TikTok, tetapi nilainya terletak pada konsentrasi tokoh politik dan elit media yang menjadikannya megafon utama mereka. Twitter adalah tempat berita dan perselisihan muncul secara real time, mengarahkan percakapan nasional pada hari tertentu. Tidak ada platform lain yang mampu meniru efektifitas utilitas aliran pesan macam Twitter.
Itu adalah alat komunikasi utama Donald Trump selama bertahun-tahun menjelang dan selama masa kepresidenannya, sebelum Twitter melarangnya secara permanen karena perannya dalam kerusuhan 6 Januari di Gedung Capitol. Sejak dilarang, Trump telah berjuang untuk melakukannya di platform penirunya, Truth Social.
Trump mengatakan dia tidak akan bergabung kembali dengan Twitter jika diizinkan kembali. Tetapi banyak yang percaya Trump pada akhirnya akan kembali ke Twitter jika dizinkan, mengingat kesuksesannya yang luar biasa dalam menyampaikan pesannya di platform itu.
Elon Musk akan segera bertanggung jawab atas keputusan itu. Pilihan yang pada akhirnya dapat memengaruhi siapa yang menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya.
Membeli Twitter hanyalah langkah terbaru orang terkaya di planet ini. Tak heran banyak yang skeptis atau ragu dengan aksi pembelian Elon Musk pada Twitter. Termasuk juga lusinan organisasi masyarakat sipil di awal tulisan ini. (eha)