Militan Taliban (Foto: Kolase Twitter)
Dream - Sejak pihak Amerika Serikat menarik diri dari Afghanistan pada Mei dan Juni 2021, militan Taliban sudah menguasai nyaris seluruh wilayah di Afghanistan.
Ibu Kota Kabul pun diselimuti ketegangan. Seolah belum cukup dengan tangisan dan kekacauan yang dibuat para militan Taliban, dunia kembali dibuat terkejut dengan video yang beredara baru-baru ini.
Viral di media sosial para militan Taliban sedang bersenang-senang di sebuah taman hiburan di Kota Kabul. Tak hanya itu, sebagian dari mereka juga terlihat menikmati es krim dan pergi ke gym untuk mencoba beragam alat disana.
Watch: Videos have surfaced of #Taliban members doing leisure activities at a gym and amusement parks after taking over most parts of #Afghanistan.
https://t.co/TGmUtyAsKs pic.twitter.com/maQMOLopMw— Al Arabiya English (@AlArabiya_Eng)August 17, 2021
Dalam video yang beredar, terlihat para militan Taliban yang begitu menikmati wahana naik mobil bombom car.
Para militan Taliban itu mengenakan pakaian tradisional mereka yang disebut Salwar Kamiz sambil beraktivitas di pusat kebugaran itu. Salah satu dari mereka bahkan terlihat masih menyandang peluncur roket di punggungnya.
Akun Twitter @AbdulhaqOmeri pada Rabu, 18 Agustus 2021, juga membagikan momen saat para militan Taliban tengah menikmati es krim di taman hiburan pada malam hari.
#Taliban eat ice-cream #Kabul #Afghanistan . pic.twitter.com/du5g9QRZIx
— Abdulhaq Omeri (@AbdulhaqOmeri)August 17, 2021
Dilansir dari laman India Today, Rabu 18 Agustus 2021, video yang beredar di media sosial itu diambil sehari setelah para militan Taliban mengepung ibu kota Afghanistan.
Padahal, sebelumnya beredar juga video dua orang warga Afghanistan yang berusaha keluar dari negara tersebut dengan memegang ban pesawat terbang dan terjatuh dari ketinggian berikilo meter.
Dunia menyebut momen ini merupakan, kejadian paling miris sepanjang sejarah.
Dream - Tapiban telaha menguasai dua pertiga wilayah Afghanistan. Kelompok itu bahkan sudah mencengkeram Kabul, ibukota Afghanistan, hingga memaksa Presiden Ashraf Ghani kabur.
Belakangan beredar video militan Taliban telah menyerbu rumah mewah milik seorang petinggi militer Afghanistan sekaligus mantan Wakil Presiden, Jenderal Rashid Dostum, dari angkatan darat.
Dilansir akun Twitter @bsarwary, Rabu 18 Agustus 2021, dalam video berdurasi beberapa menit itu memperlihatkan salah satu ruangan yang begitu luas diduga merupakan ruang tamu.
Terlihat isi perobatan pada ruangan tersebut begitu mewah didominasi warna putih dan emas. Sejumlah kursi sofa yang begitu besar terlihat mengisi ruangan. Selain itu, terlihat pula lemari kaca dan aksesoris berlapis emas menghiasi ruang tamu.
Tak hanya itu, lampu mewah yang menggantung di langit-langit juga menjadi perhatian para militan. Mereka juga tak terlepas memerika satu set cangkir teh berwana emas yang dipajang di lemari ruang tamu.
Sebagai informasi, rumah mewah tersebut terletak di Maza-e-Sharif. Merupakan kota terbesar ke-4 di Afghanistan yang telah dikuasai Taliban sejak Sabtu, 14 Agustus 2021.
Sepanjang periode 2011-2020, setidaknya sudah terjadi lima kali perudingan, kebanyakan tidak menghasilkan kesepakatan. Pada Februari 2021, Amerika Serikat dan Taliban memandatangani kesepakatan untuk penarikan pasukan Amerika Serikat.
Setelah tentara AS meninggalkan negara itu pada Mei dan Juni 2021, Taliban langsung melakukan serangan dan kembali menduduki beberapa distrik disejumlah provinsi. Pada akhirnya mereka menguasai istana Presiden.
Di sisi lain, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani memilih meninggalkan negaranya menuju Tajikstan pada 15 Agustus 2021. Menurut pernyataannya, ia meninggalkan negara untuk menghindari pertumpahan darah.
" Patriot yang tak terhitung jumlahnya akan menjadi martir dan kota Kabul akan hancur jika dia tetap berada di sana," kata Ghani, dikutip dari Merdeka.com, Rabu 18 Agustus 2021.
" Mereka sekarang menghadapi ujian sejarah baru. Entah mereka akan mempertahankan nama dan kehormatan Afghanistan atau mereka akan memprioritaskan tempat dan jaringan lain," tambahnya.
Meski belum diketahui pasti lokasi pengungsian Ghani saat ini, menurut media terkemuka Afghanistan, Tolo News, sang presiden berada di Tajikistan.
Kondisi Afghanistan saat ini seperti kota mati dengan suasa mencekam. Warga hidup dalam ketakutan. Hal ini terungkap dari banyakany avideo dan foto yang beredar di media sosial memperlihatkan kekacauan di kota Kabul.
Niat Bobol Mesin ATM, Pria Ini Malah Alami Nasib Tak Terduga
Sejumlah penduduk tampak mengemas barang-barang mereka dan menarik uang. Mereka berbondong-bondong mencoba meninggalkan negaranya. Mengikuti jejak Presiden Ashraf yang sudah lebih dulu meninggalkan negara.
Afghan Special commander Colonel Safiullah Mohammadi Incharge of 1st brigade for North and North- eastern Afghanistan. He is leading a difficult fight in Northern Afghanistan. pic.twitter.com/VIMeOWxp9Z
— BILAL SARWARY (@bsarwary)August 8, 2021
Dream - Jatuhnya Kabul di tangan Taliban memicu kekhawatiran warga Afghanistan tentang potensi kembali pemerintah orotiter di masa lalu. Tak bisa disangkal, Taliban punya rekam jejak menakutkan di masa lalu.
Sebelum terguling pada 2001, Taliban sempat mengendalikan kekuasaan di Afghanistan. Rezim ini menerapkan hukum Islam secara ketat dengan tidak mengakui hak-hak perempuan serta membungkam kebebasan pers.
Namun dalam konferensi pers pertama yang digelar Selasa waktu setempat, Taliban memberikan sejumlah janji antara lain akan mengakui serta melindungi hak perempuan dan kebebasan pers.
" Kami akan mengizinkan perempuan bekerja dan menempuh pendidikan. Tentu kami punya kerangka kerja. Perempuan akan sangat aktif di masyarakat namun dalam kerangka Islam," ujar Juru Bicara Taliban, Zabibullah Mujahid.
Setelah menguasai seluruh wilayah Afghanistan dengan mendapat perlawanan yang minimal, Taliban mencitrakan diri mereka lebih moderat dibandingkan era 1990-an yang menerapkan aturan dengan keras. Mujahid menjamin tidak akan terjadi diskriminasi terhadap perempuan.
" Mereka (perempuan) akan bekerja bahu membahu dengan kami (Taliban hanya memiliki anggota laki-laki)," kata Mujahid.
Saat ditegaskan bagaimana pemerintahan baru Taliban akan berbeda dari sebelumnya, Mujahid mengatakan kelompoknya telah berkembang dan terbuka. Mereka tidak akan melakukan hal yang sama seperti di masa lalu.
" Akan ada perbedaan dalam tindakan yang kami ambil," kata dia.
Kelompok tersebut juga menyatakan komitmen untuk melindung hak-hak pekerja media. Mujahid menyatakan Taliban tidak akan lagi bertindak represif terhadap media.
" Kami berkomitmen kepada media dalam kerangka budaya kami. Media swasta dapat melanjutkan aktivitas secara bebas dan mandiri," kata dia.
Mujahid juga menyatakan kelompoknya tidak berencana mendobrak rumah atau melancarkan serangan balasan kepada semua pihak yang telah mengabdi pada pemerintahan sebelumnya. Dia juga menyatakan siap bekerja sama dengan pihak asing atau menjadi bagian dari Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan.
Terdapat laporan yang belum terkonfirmasi mengenai milisi Taliban yang memasuki rumah warga untuk penjarahan. Tapi Mujahid menegaskan itu oknum palsu yang harus diserahkan ke Taliban untuk dihukum, dikutip dari Aljazeera.
Dream - Milisi Taliban telah menguasai Kabul, Ibu Kota Afghanistan. Kota ini menjadi basis terakhir Pemerintah Afghanistan setelah kota-kota lain direbut kelompok oposisi bersenjata tersebut.
Dua Pejabat Pemerintah menyatakan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, telah meninggalkan negara tersebut. Dua pejabat yang berasal dari Kantor Eks Presiden Hamid Karzai dan Dewan Keamanan Afghanistan menyatakan Presiden Ghani pergi pada Minggu, bersama Penasehat Keamanan Nasionalnya, Hamdullah Mohib, serta dua rekan dekatnya.
Sejumlah pejabat menyatakan milisi Taliban segera mencari sejumlah pejabat inti Pemerintah untuk penyerahan kekuasaan yang kabarnya diupayakan berjalan secara damai. Sementara, sejumlah penduduk Kabul tengah berusaha keluar kota, bahkan ke luar negeri untuk menyelamatkan diri.
Para pejabat berkenan memberikan keterangan dengan syarat nama mereka tidak disebutkan. Sebab, mereka mengaku tidak punya kewenangan untuk membuat pernyataan kepada media.
Pengambilalihan kekuasaan Afghanistan oleh Taliban menimbulkan kekhawatiran pada warga sipil negara tersebut. Mereka takut Taliban akan menerapkan kembali aturan yang brutal dan merampas hak-hak perempuan.
Selama masa agresi Taliban, banyak warga Afghanistan mengantre di sejumlah mesin ATM untuk mengambil uang mereka kemudian menyelamatkan diri. Sementara sebagian lainnya lari ke luar negeri.
Helikopter terbang dan mendarat di Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk mengevakuasi sejumlah diplomat dan pegawai. Asap tebal terlihat membumbung tinggi di dekat kompleks Kepresidenan saat sejumlah staf membakar dokumen penting.
Sejumlah negara Barat lainnya bersiap menarik orang-orang mereka keluar. Taliban telah menguasai hampir seluruh wilayah Afghanistan hanya dalam waktu sepekan.
Perebutan kekuasaan dilancarkan Taliban setelah Presiden AS, Joe Biden, memutuskan menarik pasukan dari Afghanistan. Selama 20 tahun, AS bersama NATO membangun pasukan keamanan Afghanistan sekaligus mendirikan sistem pemerintahan demokratis.
Beberapa hari sebelumnya, militer AS memperkirakan ada waktu sekitar sebulan sebelum Kabul dikuasai Taliban. Nyatanya, Taliban datang lebih cepat menguasai Ibu Kota dan mengalahkan militer Afghanistan meskipun mereka mendapat dukungan udara dari militer AS.
Minggu pagi, para pemberontak memasuki pinggiran Kabul tetapi tampaknya tetap berada di luar pusat kota. Suara tembakan terdengar beberapa kali, meskipun jalan-jalan sebagian besar sepi.
Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, mengatakan gerilyawan sedang menunggu pemindahan kota Kabul secara damai. Dia menolak memberikan keterangan lebih rinci mengenai kemungkinan negosiasi kelompoknya dengan Pemerintah.
Tetapi ketika ditekan pada kesepakatan seperti apa yang diinginkan Taliban, Shaheen mengakui mereka meminta penyerahan kekuasaan tanpa syarat oleh Pemerintah Pusat, dikutip dari Politico.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?