Fadli Zon (Liputan6.com/Iqbal Nugroho)
Dream - Polisi mengamankan sebuah ambulans berlogo partai yang disebut membawa batu dan sejumlah uang dalam aksi demo yang berujung rusuh, Selasa dini hari tadi.
Di sosial media beredar, mobil ambulans itu bertuliskan Partai Gerindra Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah ambulans itu milik partainya.
" Saya kira tidak ada. Ambulans Gerindra jumlahnya ratusan di mana-mana tugasnya melayani warga," kata Fadli di kediaman pribadi Prabowo, Jl Kertanegara, Jakarta Selatan, dikutip dari laman Liputan6, Selasa 22 Mei 2019.
Gerindra, lanjut Fadli, tidak pernah memberi komando dengan cara inkonstitusional. Sesuai imbauan Ketum Prabowo Subianto, semua aksi demonstrasi dilakukan sesuai koridor hukum yang dijamin konstitusi.
" Instruksi kita damai, Pak Prabowo sudah bilang jangan lawan kalau pun diprovokasi pihak mana pun," imbuh elite Badan Pemenangan Nasional (BPN) Paslon 02.
Terkait massa, lanjut dia, semua yang bergerak di hari ini dan kemarin murni membawa perlawanan atas dugaan kecurangan yang dirasakan pada Pemilu 2019. Mereka tidak lagi membawa identitas massa pendukung siapa pun, termasuk Prabowo-Sandiaga.
Polisi mengamankan 11 orang yang diduga provokator dalam kericuhan di wilayah Petamburan, Tanah Abang, Jakarta, dini hari tadi. Polisi menemukan beberapa temuan yang membuat mereka yakin kerusuhan semalam memang sudah direncanakan.
" Mayoritas massa dari luar Jakarta," kata Kadiv Humas Mabes Polri Muhammad Iqbal saat konferensi pers di Kantor Menko Polhukam, Jakarta Barat, Selasa, 21 Mei 2019.
Beberapa barang bukti yang diamankan yakni satu ambulans dengan logo partai. Setelah diperiksa, ambulans itu berisi batu dan alat-alat. Ada juga amplop berisi uang dalam mobil itu. Namun polisi enggan menyebut milik partai apa ambulans itu.
(ism, Sumber: Liputan6.com/Muhammad Radityo)
Dream - Polisi mengatakan bahwa massa yang membuat rusuh di sejumlah wilayah ibu kota berasal dari luar Jakarta. Polisi mengaku sudah menemukan sejumlah faktasetelah memeriksa sejumlah orang yang ditangkap dalam kerusuhan tersebut.
" Dari hasil pemeriksaan sementara bahwa mayoritas massa dari luar Jakarta. Dari Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol M. Iqbal, di Jakarta, Rabu 22 Mei 2019.
Tidak hanya asal massa yang membuat rusuh, polisi juga menemukan fakta lain. Menurut Iqbal, polisi juga menemukan sejumlah bukti lain.
" Ada satu ambulans ada partainya, penuh dengan batu dan alat-alat. Sudah kami amankan," tambah Iqbal.
Massa yang bertindak brutal ini merusak sejumlah benda. Di Asrama Brimob, mereka membakar sejumlah mobil pribadi dan kendaraan operasional polisi.
" Dengan strategi kami, kami amankan sebelas orang diduga orovokator. Saat ini sedang didalami," tutur Iqbal.
Dream - Jokowi mengaku sudah berusaha menjalin komunikasi dengan Prabowo Subianto. Namun, hingga saat ini komunikasi tersebut belum juga bisa terwujud.
" Sudah saya sampaikan, saya sudah berinisiatif sejak awal setelah coblosan," ujar Jokowi di Istana Mereka, Jakarta, Rabu 22 Mei 2019.
Presiden bernama lengkap Joko Widodo tersebut mengaku telah mengirimkan utusan untuk membuka komunikasi antar kedua capres.
" Tapi memang kelihatannya belum ketemu," tambah mantan Gubernur DKI tersebut.
Jokowi dan Prabowo bersaing dalam Pilpres 2019. Komisi Pemilihan Umum telah mengumumkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pilpres.
Menanggapi pengumuman itu, Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno menyatakan menolak. Mereka berencana mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.
Namun, saat ini para pendukung Prabowo menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu Jakarta. Mereka berunjuk rasa sejak kemarin.
Dream - Prabowo meminta pendukungnya untuk tidak melakukan kekerasan fisik selama berunjuk rasa. Dia berharap pendukungnya bersikap santun.
" Kepada yang masih mau mendengar saya, para pendukung saya, saya tegaskan hindari kekerasan fisik," kata Prabowo di Jakarta, Rabu 22 Mei 2019.
Prabowo mengimbau para pendukungnya untuk berlaku sopan dan santun. Dia juga meminta mereka menghormati para pejabat penegak hukum.
" Dan jangan sekali-sekali menggunakan kkerasan," tambah dia.
Menurut calon presiden nomor urut 02 ini, perjuangan untuk menyampaikan aspirasi memang berat. Dia mengaku bisa memahami perasaan para pendukungnya.
" Tapi saya tegaskan kembali, seandainya ada salah paham dan kau dipukul, jangan melawan," kata dia.
" Ini berat, tapi ini harus kita lakukan, apapun yang terjadi, demi bangsa, demi semua agama, hindari. saya kira itu."
Dream - Polisi menyita amplop dari sejumlah orang yang ditangkap saat terjadi kerusuhan di beberapa wilayah Jakarta, Rabu dinihari, 22 Mei 2019. Amplop-amplop itu berisi uang.
" Yang diamankan ini kita lihat termasuk di depan Bawaslu juga ditemukan di mereka amplop uang yang berisi uang total kurang lebih Rp6 juta terpisah amplop-amplopnya," kata Kapolri, Jenderal Polisi Toto Karnavian, di Jakarta.
Menurut Tito, orang-orang yang ditangkap dalam kerusuhan itu mengaku dibayar. Namun, Tito tidak menyebut pihak yang membayar para perusuh tersebut.
" Mereka mengaku ada yang membayar dan kemudian kita lihat sebagian dari pelaku yang melakukan aksi anarkis ini memiliki tato. Nanti bisa dilihat sendiri," tambah dia.
Dream - Demonstrasi yang terjadi di depan kantor Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, malam ini sempat diwarnai kericuhan. Massa mulai melakukan kerusuhan sekitar pukul 18.30 WIB usai buka puasa dan sholat Magrib.
Polisi terus berupaya agar massa dapat ditenangkan. Sejumlah ustaz turun tangan membantu polisi mengimbau massa agar berhenti melakukan kerusuhan.
" Terima kasih banyak ustaz dan korlap, terima kasih sudah membantu, Pak Jumhur Hidayat (Koordinator Aksi GNKR), Ustaz Bernard Jabar (pimpinan alumni aksi 212)," ujar Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Harry Kurniawan di depan demonstran, Bawaslu, Rabu 22 Mei 2019.
Sebelumnya, massa melempari aparat keamanan dengan botol air mineral, batu dan petasan. Massa juga membakar tenda.
Massa lalu bisa ditenangkan. Mereka kemudian menyanyikan yel-yel sembari membentangkan Bendera Merah Putih raksasa.
" Turun, turun, turun Jokowi, turun Jokowi sekarang juga," kata massa sambil bernyanyi.
Hingga pukul 19.00 WIB jumlah massa sama sekali tidak berkurang. Mereka terus bertahan di lokasi.
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online