Komentari Pengakuan Krisdayanti, Fahri Hamzah Soroti Dana Aspirasi DPR

Reporter : Arini Saadah
Rabu, 22 September 2021 18:00
Komentari Pengakuan Krisdayanti, Fahri Hamzah Soroti Dana Aspirasi DPR
Fahri Hamzah sebut dana aspirasi DPR RI saat ini sangatlah mengerikan.

Dream – Baru-baru ini Krisdayanti blak-balakan soal gaji yang ia terima sebagai anggota DPR. Besaran gaji yang dibeberkan istri Raul Lemos itu terdiri dari gaji pokok, tunjangan, dana aspirasi, dan dana reses.

Pengakuan wanita yang beken dengan panggilan KD tersebut menjadi sorotan. Netizen bahkan menyebutkan bahwa anggota dewan benar-benar sudah mewakili rakyat untuk menjadi orang kaya. Banyak netizen yang menghujat dengan perkataan-perkataan tak beraturan.

Namun berbeda dengan mantan anggota DPR, Fahri Hamzah. Dia justru meminta publik mengapresiasi KD karena telah bersedia terbuka membeberkan honor yang diterima.

“ Jadi KD harus diapresiasi bahwa dia terbuka, dia berbicara, supaya kita juga mulai berbicara tentang bagaimana agar DPR kita, wakil rakyat kita perform lebih baik. Karena kalau terus menerus begini maka sisi buruknya saja yang disorot oleh orang,” ungkap Fahri Hamzah dalam podcast Deddy Corbuzier, Rabu 22 September 2021.

1 dari 3 halaman

Polemik Dana Aspirasi

Fahri Hamzah juga menyampaikan, dana aspirasi sebanyak Rp450 juta untuk anggota DPR itu awalnya tidak ada. Sebab anggota dewan tidak boleh mengeluarkan anggaran untuk belanja seperti membangun jembatan, selokan, jalan, dan lain sebagainya.

Semua itu, tambah Fahri Hamzah, merupakan pekerjaan di wilayah eksekutif, bukan legislatif. Karena apabila dana aspirasi diserahkan dan dikelola oleh individu anggota dewan maka dikhawatirkan akan banyak penyimpangan.

Alhasil, dana aspirasi bagi anggota dewan itu ada yang dikembalikan untuk kepentingan dan pelayanan rakyat, ada pula yang hanya dipakai untuk kepentingan pribadi.

“ Karena kalau memberikan hak belanja kepada anggota dewan yang sebenarnya notabene dia gak boleh belanja, karena yang boleh belanja itu eksekutif, sering terjadi penyimpangan di situ. Jadi ada yang kembali ke dirinya sendiri, ada yang kembali ke masyarakat,” jelas Fahri Hamzah.

2 dari 3 halaman

Hak Tunjuk oleh Anggota Dewan

Ilustrasi

Atas polemik dana aspirasi tersebut, Fahri Hamzah waktu masih menjabat anggota dewan pernah mengusulkan bahwa dana aspirasi tersebut agar diserahkan sepenuhnya kepada presiden selaku eksekutif.

Sementara anggota DPR memiliki hak tunjuk yang mana menyampaikan aspirasi masyarakat terkait pelayanan, kemudian eksekutiflah yang melaksanakannya. Misalnya terkait pembangunan jalan, jembatan, dan lain sebagainya.

“ Makanya saya dulu mengusulkan uangnya gak boleh dipegang anggota dewan, uangnya harus dipegang oleh kamar eksekutif, saya cuman punya hak tunjuk, ‘eh rakyat saya butuh jembatan kecil, kalo anak-anak sekolah pagi, airnya lagi naik, berenang mereka. Tolong urus!’ Saya tunjuk, saya bikin surat, melalui kementerian PU atau apa, tahun depan dianggarkan dan dibangun, jadi cepet,” terangnya.

3 dari 3 halaman

Pengakuan KD Mengerikan

Namun, mantan politikus PKS tersebut kaget mengetahui bahwa kini uang belanja anggota dewan justru malah ditambah.

Padahal menurut pengakuannya dulu tidak ada dana aspirasi, adanya hanya dana reses. Seperti yang dilihat dari pengakuan Krisdayanti sebelumnya, dana aspirasi sebanyak 450 juta itu bagi Fahri Hamzah sangat mengerikan.

“ Misalnya anggota dewan, saya usulkan waktu itu dikasih budget sekian lalu ia punya hak tunjuk untuk konstituensinya, harusnya itu di approve. Yang saya sayangkan di sini, itu tidak di approve tapi ternyata uang belanja pribadi anggota dewannya ditambah, jadi kalau pengakuan KD itu bener, waduh mengerikan itu,” ucapnya.

“ Setau saya dulu itu gak ada, adanya (dana) reses,” imbuhnya.

Sebelumnya Krisdayanti blak-blakan soal gaji pokoknya sebagai DPR RI sebanyak Rp16 juta, tunjangan Rp59 juta, dana aspirasi sebanyak Rp450 juta diberikan 5 kali dalam setahun, dan uang kunjungan ke dapil sebanyak Rp140 juta diberikan 8 kali dalam setahun.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More