Dream - Seorang ayah di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan tega menyandera anaknya sendiri yang masih balita. Aksinya pria inisial S (25) itu terekam dalam sebuah video dan tersebar di media sosial.
Dream - Seorang ayah di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan tega menyandera anaknya sendiri yang masih balita. Aksinya pria inisial S (25) itu terekam dalam sebuah video dan tersebar di media sosial.
Kepala Kepolisian Resor Pinrang Ajun Komisaris Besar Andiko Wicaksono mengatakan, peristiwa itu terjadi di Desa Massulowalie, Kecamatan Mattiro Sompe. Dia menduga video itu direkam Minggu, 4 Agustus 2024 kemarin.
" Iya betul. Itu ayah kandungnya (melakukan penganiayaan terhadap bocah perempuan)," kata Andiko dikutip dari Merdeka.com, Selasa, 6 Agustus 2024.
S kini telah diamankan di Mapolres Pinrang. Andiko mengungkapkan, motif pelaku menggantung putrinya karena permasalahan keluarga.
" (Motifnya) permasalahan keluarga. Pelaku sudah diamankan. Kita tahan, karena bagaimanapun juga si anak butuh situasi yang aman dan nyaman," ucapnya.
Ia mengungkapkan, S dengan istrinya tengah pisah ranjang meski belum bercerai. Selama pisah ranjang, anaknya ikut dan dirawat oleh S.
" Informasi yang kami terima seperti itu (korban tinggal bersama pelaku). Jadi selama ini bersama neneknya. Kebetulan itu kejadian di rumah neneknya," katanya.
" Belum (cerai). memang ada masalah keluarga. Memang hidupnya terpisah," imbuhnya.
Sementara itu, Andiko membenarkan jika hasil tes urine pelaku penganiayaan terhadap anak inisial S positif menggunakan narkoba. Bahkan, Andiko menduga tindakan S menganiaya anaknya akibat pengaruh narkoba.
" Hasil tes urine terhadap yang bersangkutan ini positif narkoba kandungan metamfetamin. Dapat ditarik kesimpulan yang bersangkutan dalam pengaruh narkoba," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Selasa, 6 Agustus 2024 dikutip dari Merdeka.com.
Andiko mengungkapkan, saat ini kondisi balita korban kekerasan oleh ayah kandungnya sudah membaik. Sebelumnya, balita berusia 14 bulan tersebut digantung dan tidak diberi makan oleh ayahnya selama belasan jam.
" Kondisi korban, Alhamdulillah terus membaik. Saat ini korban dalam pengawasan kami dan kami pastikan aman," ucapnya.
Ia menyebut, psikologi korban juga mulai membaik. Hal itu ditunjukkan sikap korban yang ceria dan berinteraksi dengan orang lain.
" Reaksinya cukup positif, interaksi dan ceria seperti yang terlihat anak seusianya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pinrang Inspektur Satu Andi Reza Pahlawan mengatakan, pelaku sempat diajak negosiasi saat menyandera anak kandungnya.
" Kita ajak negosiasi pelaku untuk membebaskan korban. Kami fokus untuk menyelamatkan anak yang disandera oleh ayahnya sendiri," ucapnya.
Saat berhasil diamankan, balita itu dalam kondisi lemah. Sebab, selama negosiasi dengan pelaku, korban tidak mendapatkan makanan.
" Makanya kita dibawa dan rawat sementara di Puskesmas setempat," ujarnya.