Fakta-fakta Mengejutkan Hacker Tak Lulus SMP

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Sabtu, 8 April 2017 16:30
Fakta-fakta Mengejutkan Hacker Tak Lulus SMP
Polisi mengatakan Haikal tidak berniat meretas untuk meraup keuntungan, melainkan ajang unjuk kemampuan.

Dream - Sultan Haikal, pemuda 19 tahun yang hanya mengenyam pendidikan hanya sampai bangku Sekolah Dasar ternyata memiliki kemampuan yang luar biasa. Dia mampu meretas laman PT Global Network (tiket.com), menyebabkan kerugian perusahaan itu sebesar Rp4 miliar lebih.

Ternyata, itu hanya satu kasus. Haikal pernah menjebol server banyak laman, mencapai 4.000 laman.

Dalam beraksi, Haikal biasanya menggunakan teknik deface atau mengubah tampilan website yang dibobolnya. Haikal punya ciri dengan inisial 'GantengersCrew' atau namanya sendiri 'sultanhaikal'.

 

1 dari 3 halaman

Kuasai Teknik Hacking Secara Otodidak

Kuasai Teknik Hacking Secara Otodidak © Dream

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, Haikal belajar cara meretas secara otodidak. Sejak 2013, sudah banyak laman yang dia retas.

Bahkan, Haikal pun pernah mencoba meretas laman resmi Polri. Tetapi, upaya itu tidak berhasil.

" Dengan teknik otodidak, tersangka telah meretas sejak tahun 2013. Dan tersangka telah melakukan deface terhadap kurang lebih 4.239 website dengan menggunakan inisial sultanhaikal," kata Martinus di Jakarta, Sabtu, 8 April 2017.

" Haikal juga pernah melakukan deface terhadap 12 situs atau website dengan menggunakan inisial h3ll_id dan sebanyak 259 situs atau website dengan menggunakan inisial GantengersCrew. Data tersebut merupakan data yang pernah dia arsipkan di situs mirror zone-h," kata Martinus.

 

2 dari 3 halaman

Tak Pakai Alat Canggih, Cukup Laptop dan Modem

Tak Pakai Alat Canggih, Cukup Laptop dan Modem © Dream

Kanit III Subdit I Direktorat VI Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Ajun Komisaris Besar Polisi Idam Wasiadi, mengatakan Haikal tidak menggunakan peralatan yang rumit dan canggih, laiknya ada film. Dia hanya mengandalkan laptop dan modem untuk jaringan internet.

" Itu standar. Pakai laptop saja dan modem," ucap Idam.

Selain Haikal, polisi juga menangkap tiga rekannya yang berpendidikan lebih tinggi, yaitu MKU, ALS, dan NTM. Meski begitu, ketiganya menjadi 'anak buah' Haikal dalam urusan meretas laman online.

 

3 dari 3 halaman

Tak Berniat Merampok, Hanya Ajang Unjuk Kemampuan

Tak Berniat Merampok, Hanya Ajang Unjuk Kemampuan © Dream

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto menuturkan, Haikal mengenal ketiga rekannya itu melalui jejaring sosial Facebook.

" Lewat perkenalan di FB. Kebetulan sama-sama gamers dan kemudian tukar info soal game. Haikal merekrut mereka untuk meneruskan situs-situs yang sudah dibuka," kata Rikwanto.

Rikwanto berujar kegiatan Haikal dan teman-temannya itu bukan semata untuk mencari keuntungan. Melainkan menjadi ajang unjuk gigi kemampuan meretas mereka.

" Semua itu bukan untuk cari keuntungan, tapi kebanyakan untuk urusan unjuk kemampuan," beber Rikwanto.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More