Sumber: Instagram.com/ndorobei.official
Dream - Belum lama ini, media sosial di ramaikan dengan sebuah video yang memperlihatkan momen seorang pria sholat berjamaah diimami oleh wanita bercadar. Video itu salah satunya diunggah ulang oleh akun Instagram @ndorobei.official.
Dari tulisan yang ada di spanduk belakang jemaah, dapat diketahui aksi tak biasa ini dilakukan di pondok pesantren (ponpes) bernama Al Kafiyah.
Hal ini mirip dengan yang sebelumnya menjadi kontroversi soal Pondok Pesantren Al Zaytun yang melakukan sholat berjamaah dengan shaf laki-laki dan perempuan yang dibuat sejajar dan berjarak.
Alhasil, banyak yang menduga-duga bahwa pondok pesantren itu menyebarkan aliran yang tak sesuai atau sesat, meski belum diketahui bagaimana kebenaran dibalik video tersebut. Berikut ini adalah rangkuman fakta terkait viralnya ajaran pondok pesantren Al-Kafiyah yang disebut sesat oleh warganet.
Dalam video yang beredar, tampak tiga lelaki yang sedang sholat diimami oleh seorang wanita bercadar. Sementara di sekitarnya terdapat tiga wanita memakai mukena yang menyaksikan jemaah sedang sholat.
Tak hanya diimami oleh wanita, gerakan sholat yang diperagakan pun tampak berbeda dengan shalat pada umumnya.
Antara imam wanita dan makmum laki-lakinya tidak terdapat penghalang dan hanya berjarak dekat. Mereka menunaikan shalatnya di sebuah ruangan mirip teras depan rumah.
Tak hanya itu, dalam video yang lainnya juga memperlihatkan obrolan dengan wanita yang disebut sebagai guru di pondok pesantren tersebut.
Seorang pria yang merekam video bertanya dengan wanita bercadar itu perihal santrinya yang sholat isya hingga 100 rakaat. Sholat dengan rakaat yang banyak itu disebut sebagai stok sholat selama satu minggu kedepan.
Kemudian, ia pun membenarkan bahwa hal itu memang boleh dilakukan. " Iya boleh, bisa," katanya menjawab singkat.
Kemudian, dalam sebuah kanal YouTube Gubes Mamaz Karyo, sebelumnya juga sempat mengunggah video yang menarasikan bahwa pesantren tersebut menganut pemahaman bahwa dosa bisa dihapuskan dengan cara menebusnya dengan uang.
Selain itu, dikabarkan bahwa santri laki-lakinya diperbolehkan tinggal satu rumah dengan santri perempuan.
Namun, saat ini video tersebut sudah tidak tersedia lagi di akun tersebut. Meski begitu, banyak warganet yang telah merekam ulang dan membagikan cuplikan video itu di media sosial.
Seorang pria yang membagikan konten di akun YouTube Gubes Mamaz Karyo, akhirnya memberikan klarifikasi terkait kontennya yang viral dan menuai kontroversi di media sosial.
Ia menyebut, pihaknya merekam aksi yang tak biasa itu sebagai konten perfilman yang hanya bertujuan memberikan edukasi terkait ajaran sesat sekaligus hiburan melalui media sosial YouTubenya.
" Sengaja kami buat untuk perfilman, ataupun dengan arti kata sinetron berseri, apa yang kami buat itu sebagai contoh kita umat islam jangan mudah terpengaruh dengan yang berkategorikan ponpes, pesantren, ataupun kata-kata islami, ataupun memakai ayat-ayat Allah, tapi banyak sekarang manipulasi," ujarnya.
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000