Fenomena Mengerikan Tanah Bergerak Kembali Terjadi Usai Gempa Palu

Reporter : Idho Rahaldi
Senin, 1 Oktober 2018 13:01
Fenomena Mengerikan Tanah Bergerak Kembali Terjadi Usai Gempa Palu
Fenomena itu menjadikan tanah berubah jadi lumpur seperti cairan kemudian amblas karena kehilangan kekuatan.

Dream - Fenomena mengerikan pasca gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah terjadi. Setelah video yang beredar di Sigi, fenomena tanah `melahap` bangunan juga terjadi di tempat lain.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, fenomena itu bernama likuifaksi (liquefaction).

Fenomena itu menjadikan tanah berubah jadi lumpur seperti cairan kemudian amblas karena kehilangan kekuatan.

" Detik-detik saat rumah-rumah bergerak dan roboh disebabkan proses likuifaksi dan amblesan akibat gempa 7,4 SR di Kota Palu," tulis Sutopo di akun Twitternya seperti diakses Dream, Senin 1 Oktober 2018.

Menurut Sutopo, permukaan tanah itu bergerak dan amblas sehingga semua bangunan hancur. Proses geologi yang sangat mengerikan.

" Diperkirakan korban terjebak di daerah ini," tambah Sutopo yang tidak menyebutkan lokasi video terbaru dari fenomena mengerkan itu. 

Sebelumnya, Sutopo menyebut munculnya lumpur dari permukaan tanah menyebabkan amblasnya bangunan dan pohon di Kabupaten Sigi dekat perbatasan Palu. Penyebabnya gempa 7,4 SR yang terjadi pada Jumat 28 September 2018 itu. 

1 dari 2 halaman

Video Tanah Bergerak di Palu

Dikutip dari laman Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), likuifaksi membuat tanah kehilangan kekuatan dengan cepat akibat getaran gempa.

" Likuifaksi bertanggung jawab atas banyaknya kerusakan yang mengerikan dalam sejarah gempa bumi di seluruh dunia," tulis iagi.or.id dikutip dari Liputan6.com.

Berikut video tanah bergerak selain di Sigi: 

 

(ism, Sumber: Twitter.com/Sutopo_PN) 

2 dari 2 halaman

Video Tanah Bergerak di Sigi

Dream - Sebelumnya tanah bergerak juga terjadi di Kabupaten Sigi. Video yang terekam begitu mengerikan. Berikut videonya: 

(ism, Sumber: Twitter/Sutopo_PN)

Beri Komentar