Ferdy Sambo Saat Sidang (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Dream - Ferdy Sambo untuk pertama kalinya bertemu dengan orangtua Brigadir J dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 1 November 2022. Mantan Kadiv Propam itu meminta maaf dan menyatakan siap bertanggung jawab atas perbuatannya.
“ Bapak dan Ibu Yoshua, saya sangat memahami perasaan Bapak. Saya mohon maaf atas apa yang telah diperbuat, dilakukan," tutur Ferdy Sambo.
Dia mengaku menyesal karena tak mampu mengontrol emosi yang berujung pada kematian Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
" Saya sangat menyesal, saat itu saya tidak mampu mengontrol emosi dan tidak jernih," lanjutnya.
Suami Putri Candrawathi itu menyatakan pemicu amarah yang tidak terbendung itu karena perbuatan Brigadir J terhadap istrinya.
" Di awal lewat persidangan ini, saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa yang terjadi adalah akibat dari kemarahan saya atas perbuatan anak Bapak kepada istri saya," jelas dia.
Kemudian, dia menyatakan siap menanggung konsekuensi atas perbuatan dan kesalahannya itu.
" Itu yang harus saya sampaikan dan nanti akan dibuktikan di persidangan. Saya yakini bahwa saya telah berbuat salah dan saya akan pertangungjawabkan secara hukum. Saya juga sudah minta ampun kepada Tuhan. Demikian yang mulia," Ferdy menandaskan.
Diketahui Ferdy Sambo diadili dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Ferdy Sambo juga didakwa merintangi penyidikan dalam kasus pembunuhan Yosua. Ferdy Sambo didakwa dengan Undang-Undang No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan KUHP.
(Liputan6.com)
Dream - Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir J, menangis saat menjadi saksi dalam sidang perkara pembunuhan putranya dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Selasa 1 November 2022.
Rosti yang duduk di samping ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, tak kuasa menahan tangis saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) bertanya soal luka di tubuh putranya kepada sang suami.
Foto jenazah Brigadir J pun ditampilkan di persidangan yang menunjukkan luka-luka yang dialami almarhum anaknya. Melihat foto-foto tersebut Rosti menitikkan air mata sampai dibawakan tisu untuk mengusap air matanya.
Melansir Liputan6.com, dia kembali menangis saat mengulas kepribadian sang anak, dia merasa hatinya hancur saat mengetahui Brigadir J meninggal dunia dengan mengenaskan, bahkan di tangan atasannya sendiri.
Di ruang sidang yang juga hadir Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Rosti mengatakan bahwa seharusnya atasan memberikan keamanan bagi anak buahnya.
© Dream
" Bagaimana bertugas mengawal bapak dan keluarganya dalam tugasnya yang setiap hari, saya sakit, sangat kejamnya bagi seorang ibu yang melahirkan anaknya. Itulah perilaku anakku dari kecil hingga besar, anak yang patuh, anak yang bertanggung jawab, yang setia dalam setiap pekerjaanya," kata Ibu Brigadir J.
Sambil disaksikan terdakwa pasangan suami istri Ferdy dan Putri, Rosti mengaku selalu menasehati Brigadir J agar menjadi anak yang terbiasa berbuat baik di manapun dan kapanpun.
" Anak yang bisa menjadi panutan, tapi dia bisa menjadi contoh bagi panutan keluarga kami. Yang saya tahu dari kecil, belum pernah menyakiti hati kawannya. Terlebih pada atasannya," ujarnya.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger



Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu