Foto Paling Seram dan Menyedihkan, Korban Covid-19 Meninggal Terbungkus Plastik

Reporter : Sugiono
Jumat, 17 Juli 2020 15:30
Foto Paling Seram dan Menyedihkan, Korban Covid-19 Meninggal Terbungkus Plastik
Tidak ada lagi cium sayang terakhir dari keluarga. Tak ada lagi kunjungan terakhir dari handai taulan.

Dream - Meninggal dunia akibat sakit Covid-19 merupakan jalan kematian yang memang sangat menyedihkan.

Tidak ada lagi cium sayang terakhir dari keluarga. Tak ada lagi kunjungan terakhir dari handai taulan.

Yang ada hanyalah beberapa petugas rumah sakit yang ditugaskan untuk mengurus jenazah untuk proses pemakaman.

Jasad pasien Covid-19 diurus sesuai prosedur yang ketat. Tubuh yang sudah kaku itu dibungkus plastik dengan rapat.

1 dari 4 halaman

Ancaman Virus Corona Nyata dan Berbahaya

Setelah itu dimasukkan ke dalam kantong mayat. Ini mencegah cairan tubuh keluar dan virus menginfeksi orang di dekatnya.

Masih belum cukup, kantong mayat itu akan dimasukkan ke dalam peti mati yang tertutup rapat sebelum dibawa ke makam.

Keluarga dan handai taulan hanya bisa menyaksikan proses pemakamannya dari jauh. Hanya 1 atau 2 orang yang diperbolehkan melihat proses pemakaman dari dekat. Itu pun jika kondisi memungkinkan.

2 dari 4 halaman

Baru-baru ini seorang fotografer Indonesia Joshua Irwandi membagikan foto seorang pasien Covid-19 yang meninggal di Instagram.

Menganggap sebagai sesi foto yang paling menyeramkan sekaligus memilukan, Joshua mengirim pesan dan peringatan lewat foto tersebut.

Joshua ingin agar orang-orang sadar bahwa virus corona ini sangat nyata dan berbahaya. Virus corona tidak boleh dianggap ringan.

Foto itu merupakan dedikasi dan kontribusi Joshua untuk para tenaga medis dan dokter yang telah bekerja keras merawat pasien Covid-19.

3 dari 4 halaman

Penampakannya Bikin Merinding

Dalam foto tersebut, tampak sosok jasad pasien Covid-19 yang terbujur kaku di atas tempat tidur rumah sakit.

Kondisi pasien Covid-19 yang meninggal dibungkus plastik.

Kondisi kamarnya sedikit redup karena hari telah masuk malam. Selain kain kafan, mayat pasien Covid-19 itu juga dibungkus plastik. Siapa pun yang melihat foto ini, pasti akan merasa seram sekaligus kasihan.

Menurut Joshua, foto ini akan dimuat dalam sebuah artikel yang akan tayang di National Geographic Magazine edisi Agustus 2020 mendatang.

Sumber: Siakapkeli.my

4 dari 4 halaman

Begini Pesan dan Peringatan tentang Bahaya Corona

      Lihat postingan ini di Instagram

To photograph the victims of coronavirus in Indonesia is the most heartbreaking, most eerie photography I have ever done. In my mind at the time I only thought what happened to this person may well happen to people I love, people we all love. I’ve witnessed first hand how the doctors and nurses are continuously risking their lives to save ours. They are the true heroes of this story, and the only way to appreciate their work is to follow what they advise us. We felt it was absolutely crucial that this image must be made. To understand and connect to the human impact of this devastating virus. The image is published here today as a reminder and a warning, of the ever looming danger. To inform us of the human cost of coronavirus and how world governments have let matters get so far. As we head towards the second wave of the pandemic, people must realise they cannot take this matter lightly. This photograph accompanies an article that appears in the National Geographic Magazine @natgeo in the new upcoming August 2020 issue. LINK IN BIO. It is also the first time I’d see the image in print. There are many people to thank, most notably @kayaleeberne, in which this is the first print NG story she edited; @jamesbwellford for reacting on the story from early on; @andritambunan, @kkobre, and @paullowephotography for their advice; and last but not least my mentor @geertvankesterenphoto for his unrelenting support since day one. I would like to dedicate this to the medical staff – whose selfless efforts allow us to continue to live. I am truly humbled to be in their midst countering this pandemic. And to my late Uncle Felix who, two years before he passed away earlier this year, sent me an email: ‘Keep on taking pictures and never fail to report to let the world know what has really happened.’ Please share this story and please act. This is the pandemic of our lifetime. We must win this battle. Supported by the @forhannafoundation and @insidenatgeo COVID-19 Emergency Fund for Journalist. @natgeointhefield #natgeo #joshuairwandi #natgeoemergencyfund #documentaryphotography #photography #covid19 #covidstories #nationalgeographicsociety #pandemic #stayathome

Sebuah kiriman dibagikan oleh Joshua Irwandi (@joshirwandi) pada

Mengambil foto korban virus corona di Indonesia merupakan sesi fotografi yang paling menyayat hati dan menakutkan yang pernah saya buat.

Dalam hati saya ketika itu, saya hanya berpikir apa yang terjadi pada orang ini mungkin juga terjadi pada mereka yang saya sayangi, kita sayangi.

Saya telah saksikan bagaimana para dokter dan perawat tak kena lelah mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan nyawa kita.

Mereka merupakan hero sebenarnya dalam kisah ini, dan satu-satunya cara untuk menghargai kerja mereka ialah dengan mengikuti nasihat mereka.

Kita merasa gambar ini penting untuk dibuat agar kita bisa memahami dan menghubungkan dampak virus corona yang merusak terhadap manusia.

Foto ini dibagikan di sini sebagai pesan dan peringatan tentang bahaya virus corona yang selalu mengintai kita.

Untuk mengingatkan harga yang harus dibayar jika pemerintah di dunia membiarkan masalah itu terus berlanjut.

Senyampang kita menuju pandemi gelombang kedua, orang-orang harus sadar mereka tidak boleh menganggap ringan masalah ini.

Beri Komentar