Georgia Green (tengah Memegang Anjingnya) Seorang Putri Tidur Sesungguhnya (pakistandaily.com.pk)
Dream- Georgia Green menderita sindrom Kleine-Levin (KLS). Sindrom itu merupakan gangguan tidur neurologis langka yang membuatnya tertidur tanpa bisa bangun hingga 10 hari.
Kondisi yang dialami gadis berusia 19 tahun ini hingga saat ini belum ada obatnya. Menurut Georgia, tidak ada gejala yang jelas saat penyakit tersebut menyerang.
" Hanya ada kepala saya pening dan tiba-tiba saya sudah tertidur," kata Georgia kepada Daily Mail.
Awalnya Georgia dan keluarganya tidak tahu tentang penyakit yang hanya menyerang satu dari sejuta orang ini. Tetapi, setelah dilakukan serangkaian tes, mulai dari tes darah, MRI, pemindaian otak, juga beragam pengobatan, baru diketahui Georgia mengidap penyakit langka KLS tiga tahun lalu.
Penderita penyakit ini umumnya mengalami 'serangan' berulang yang membuat mereka tertidur selama 12 sampai 18 jam sehari. Penderita penyakit ini selalu merasa ingin tidur sepanjang hari.
" Saya biasanya tidur selama sekitar 10 hari. Setelah itu saya mengalami insomnia selama semalam karena saya sudah tidur terlalu lama. Setelah hampir dua minggu, serangan itu kembali terulang," katanya.
Sebelum serangan tersebut muncul, ada gejala-gejala yang muncul. Biasanya gejala itu berupa keinginan untuk makan yang sangat kuat dan perubahan suasana hati. Tetapi, yang paling merugikan dari sindrom ini adalah rutinitas Georgia menjadi terganggu.
" Aku ketinggalan sekolah berminggu-minggu, perayaan ulang tahun teman, dan kehilangan pekerjaan. Semuanya menjadi terganggu," katanya.
Georgia terpaksa keluar dari sekolah karena tidak bisa mengikuti serangkaian ujian penting. Dia sekarang bekerja sebagai asisten penjualan sambil kuliah di Flinders University, Adelaide, Australia.
Menurut Georgia, ia telah mengalami sekitar 35 kali serangan yang membuatnya kehilangan aktivitas selama hampir satu tahun. Hingga saat ini belum ditemukan obat yang bisa mengurangi tingkat keparahan dari serangan. Sehingga Georgia terpaksa mengorbankan semua aspek penting dalam hidupnya.
" Keluar dari sekolah dan menjauhi alkohol tidak berpengaruh. Ketika serangan datang saya harus meninggalkan semuanya dan menanggung semua kerugiannya," katanya.
Kondisi ini konon akan berhenti dengan sendirinya saat penderita memasuki usia 30 tahunan. Sehingga sampai dengan saat itu, Georgia hanya bisa bertahan dengan kondisi yang langka tersebut.
(Ism, Sumber: Daily Pakistan)
Advertisement
Pemprov Aceh Buka Pengaduan Orang Hilang Korban Banjir, Cek di Sini Ketentuannya

Update Korban Banjir Sumatera BNPB: 604 Meninggal, Jalur Utama Aceh Masih Terputus

Jangan Salah, 5 Cara Tepat Eksfoliasi Wajah Biar Glowing Maksimal

Kesaksian Warga Soal Banjir Aceh: Seperti Tsunami

Difpala, Komunitas Pendaki Gunung Difabel Berbasis di Malang


Mobil Hybrid Toyota Taklukkan Jalanan Berbukit dan Berkelok di Lombok
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Kenapa Weekly Match Padel Jadi ‘Happy Hour’ Baru Anak Jakarta



Pemprov Aceh Buka Pengaduan Orang Hilang Korban Banjir, Cek di Sini Ketentuannya

Update Korban Banjir Sumatera BNPB: 604 Meninggal, Jalur Utama Aceh Masih Terputus

Jangan Salah, 5 Cara Tepat Eksfoliasi Wajah Biar Glowing Maksimal