Ganjar Pranowo Singgung Langkah Mundur Mahfud MD di Debat Kelima Capres 2024: "Contoh yang Baik"

Ganjar Pranowo Singgung Langkah Mundur Mahfud MD di Debat Kelima Capres 2024: "Contoh yang Baik"

© Ganjar Soal Mundurnya Mahfud MD dari Menko Polhukam: 'Contoh yang Baik, Tidak Ada Konflik Kepentingan' Youtube Liputan6

© Ganjar Pranowo dan Mahfud MD kompak kenakan varsity hitam-putih bertuliskan angka '3' dan 'Sat Set'. Youtube Liputan6

Dream - Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo memuji langkah calon wakil presidennya, Mahfud MD yang memutuskan mundur dari jabatan Menteri koordinator Politik Hukum dan Keamanan beberapa waktu lalu.

© Ganjar Pranowo dan Mahfud MD kompak kenakan varsity hitam-putih bertuliskan angka '3' dan 'Sat Set'. Youtube Liputan6

Dalam paparan awal Debat Kelima Capres 2024, Ganjar menilai langkah mundur Mahfud MD sebagai pejabat negara menjadi contoh atau teladan bagi pemerintah ketika ingin maju menjadi calon presiden atau wakil presiden.

"Contoh atau teladan pemimpin yang baik dan tidak ada konflik kepentingan seperti Pak Mahfud contohkan, dia mundur agar membangun integritas yang baik,"

tuturnya saat Debat Capres terakhir di JCC, Minggu 4 Februari 2024.

Mendengar Keresahan Rakyat

Selain menyinggung soal keputusan Mahfud MD mundur dari Kabinet Indonesia Maju, Ganjar dalam paparannya juga mengungkap soal keresahan yang disampaikan sejumlah tokoh, seperti Gus Mus, Muhammadiyah, Goenawan Muhammad, dan beberapa civitas akademi dari sejumlah perguruan tinggi.

Terhadap keresahan tersebut, Ganjar berjanji akan berusaha menindaklanjutinya untuk dijadikan visi misi yang bermanfaat untuk rakyat.

"Keresahan yang muncul harus dijadikan catatan bersama. Bahwa kita dalam konteks berbudaya, konteks yang baik, itulah suara yang kita dengar,"

tutupnya.

Malam ini tepatnya 4 Februari 2024, ketiga kandidat Capres akan beradu gagasan dan ide seputar tema debat terakhir yang telah ditentukan.

Pada Debat Kelima yang akan menjadi sesi terakhir di masa Pemilu 2024, tema yang akan dibahas oleh para Capres meliputi kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

Sebanyak 12 panelis yang ditentukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal mengajukan sejumlah pertanyaan kepada para kandidat.