Gara-gara 'Tampang Boyolali', Prabowo-Sandiaga Dapat Suara Nol

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Kamis, 18 April 2019 17:00
Gara-gara 'Tampang Boyolali', Prabowo-Sandiaga Dapat Suara Nol
Hasil perhitungan suara di Boyolali ramai-ramai diunggah ke media sosial

Dream - Masih ingat dengan 'tampang Boyolali' yang pernah viral setelah diucapkan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto? Kata tersebut sempat memicu aksi demonstrasi dan akhirnya berimbas pada pemungutan suara Pemilu 2019 kemarin, Rabu, 17 April 2019.

Pernyataan Prabowo itu berdampak terhadap peroleh suara pasangan Prabowo-Sandiaga di Boyolali, Jawa tengah. Mayoritas pemilik hak suara di tempat pemungutan suara (TPS), di Boyolali tak menjatuhkan pilihannya untuk pasangan Prabowo-Sandiaga alias nol persen.

Berbagai foto hasil perhitungan suara di wilayah pemilihan Boyolali yang menunjukkan Prabowo-Sandiaga tidak memperoleh suara juga ramai di unggah di akun Twitter.

" Prabowo : “ Kalian kalau masuk, mungkin kalian diusir. Tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang-tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini. Betul?” Warga Boyolali : ( tidak memilih dengan menunjukkan foto hasil perhitungan suara)," tulis akun @Sir_AmirSyarif seperti diakses Dream, Kamis 18 April 2019.

Dalam unggahan @myarindaa juga menunjukkan hasil suara di beberapa wilayah di Boyolali, Prabowo-Sandiaga tidak mendapatkan suara dari warga.

" (Kelurahan) Seboto, Klewor, Selo, Jeruk. Boyolali," tulis dia.

 

 

1 dari 4 halaman

Real Count KPU Pukul 11.15 WIB: Ini Perolehan Suara Prabowo-Sandiaga

Dream - Data hasil hitung suara pemilu presiden dan wakil presiden 2019 terus bergulir. Komisi Pemilihan Umum (KPU) memaparkan data terbaru proses perhitungan surat suara pilpres 2019.

Data yang dihimpun pada Kamis, 18 April 2019, pukul 11.15 WIB, telah mencapai 1.924 tempat pemungutan suara (TPS). Data itu baru sekitar 0,23655 persen dari total keseluruhan TPS yang berjumlah 813.350.

Dari data itu, pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin meraih 214.558 suara atau 59,47 persen total suara masuk.

Adapun capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno meraih 146.216 suara, atau sekitar 40,58 persen.

Data yang masuk ke KPU

Data yang masuk ke KPU per 11.15 WIB

 

 

 

2 dari 4 halaman

Versi Hitung Cepat

Berdasarkan hasil hitung cepat, tiga lembaga survei yang bekerja sama dengan Liputan6.com, Jokowi-Ma'ruf mengungguli pasangan Prabowo-Sandiaga.

Charta Politika, dengan total sampel suara masuk mencapai 98,60 persen, menempatkan Jokowi-Ma'ruf pada posisi terdepan.

Jokowi-Ma'ruf mendapat 54,32 persen. Sementara Prabowo-Sandi mendapat 45,68 persen.

Versi hitung cepat Indo Barometer, dengan data sampel yang masuk 99,67 persen, menempatkan Jokowi-Ma'ruf dengan perolehan 54,32 persen dan Prabowo-Sandiaga mendapat 45,68 persen.

Sementara itu, data sampel Saiful Mujani Research and Consultant (SMRC) telah mencapai 97,11 persen. Data itu menempatkan Jokowi-Ma'ruf dengan perolehan 54,86 persen dan Prabowo-Sandiaga dengan perolehan 45,14 persen.

3 dari 4 halaman

Klaim Raih Suara 62%, Prabowo Subianto: Saya Akan Jadi Presiden

Dream - Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto mengklaim kemenangannya dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Pasangan dari Calon Wakil Presiden RI, Sandiaga Uno, itu mengaku mendapat perolehan suara real count sekitar 62 persen. 

" Ini adalah hasil real count, lebih dari 320 ribu TPS, berarti sekitar 40 persen,"  ujar Prabowo di Posko Kemenangan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu 17 April 2019.

Prabowo mengaku sudah mendapat masukan dan diyakinkan oleh para ahli stastitik yang dimilikinya terkait perolehan suara tersebut. Tingkat error margin dari hasil real count tersebut diungkapkan berkisar antara plus minus 1 persen. 

" Saya sudah diyakinkan oleh ahli statistik tidak akan berubah banyak. bisa naik satu persen bisa saja tuurn satu persen, kita berada di 62 persen," ungkapnya.

Dengan data yang dimilik itu, Prabowo di hadapan para pendukungnya mengklaim akan menjadi presiden Indonesia terpilih dalam Pilpres 2019.

" Saya katakan di sini, saya akan jadi presiden seluruh rakyat Indonesia," ucap dia.

Usai mengklaim sebagai presiden terpilih, Prabowo berjanji tidak akan membeda-bedakan rakyat termasuk para pendukung kubu Jokowi-Ma'ruf.

" Membela (kubu) 01, tetap akan saya bela. Kita akan bangun Indonesia adil makmur, Indonesia yang damai," kata dia.

Tak hanya itu, Prabowo juga meminta kepada para relawan Prabowo-Sandi untuk menjaga kotak suara agar tidak terjadi kecurangan.(Sah)

 

 

4 dari 4 halaman

Mobil Tercepat Sejagat Kini Dibuat di Boyolali

Dream - Buat pecinta otomotif khususnya roda empat, supercar Bugatti Veyron mungkin sudah tak asing lagi.

Banyak orang bermimpi memiliknya. Maklum Bugatti Veyron adalah mobil terkencang di dunia. Mobil bermesin 16 silinder 8.000cc ini mampu melesat hingga 431 kilometer per jam.

Namun ada fakta lain yang mungkin belum diketahui khalayak banyak. Ya, mobil yang dirakit di markas Bugatti, Molsheim, Perancis, kini bisa diproduksi di Indonesia.

Adalah Eko Lukistyanto, pria asal Jawa Tengah yang menjadi 'otak' pembuatan Bugatti Veyron. Namun, Veyron buatan lokal ini bahannya menggunakan limbah kayu jati.

Meski begitu, ukurannya tetap sama dengan Veyron asli (perbandingan skala 1:1). Jadi bukan miniatur.

Buggati Veyron lokal itu dikerjakan di bengkel Eko, Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo, kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Eko dan beberapa pegawainya membuat replika Veyron sangat detail sama dengan aslinya. Terdapat tuas yang bisa digerakkan. Penggunaan bahan kayu jati dipilih agar lebih awet.

Lantas berapa harganya? jika Bugatti Veyron aslinya dibanderol puluhan miliar, Veyron buatan Boyolali ini dihargai US$ 3.330 (Rp 40 juta). Eko mengaku mobil buatannnya ini sudah dipesan oleh seorang konsumen di Jerman.

Selain replika Veyron, Eko juga tengah mengerjakan replika Mercedes-Benz 300 SL dan Harley-Davidson. Karyanya ini sudah banyak diekspor ke pasar Amerika Serikat, Eropa dan negara Asia lainnya.

(Ism, Sumber: Autoevolution)

Beri Komentar