Gas Air Mata di Kanjuruhan Dipertanyakan, Ini Aturan FIFA Soal Penggunannya

Reporter : Okti Nur Alifia
Senin, 3 Oktober 2022 12:00
Gas Air Mata di Kanjuruhan Dipertanyakan, Ini Aturan FIFA Soal Penggunannya
Dalam aturan FIFA, sebenarnya FIFA tak mengizinkan petugas untuk mengendalikan kerusuhan menggunakan gas air mata.

Dream - Kericuhan yang terjadi setelah pertandingan Arema FC lawan Persebaya Surabaya pada Sabtu 1 Oktober 2022, yang menewaskan setidaknya 127 orang, masih menjadi perbincangan banyak orang.

Salah satunya tentang penggunaan gas air mata oleh petugas keamanan untuk meredam aksi suporter yang merangsek masuk ke lapangan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Menurut FIFA, ada aturan tersendiri bagi petugas saat di lapangan. Dalam aturan, FIFA tidak mengizinkan petugas untuk mengendalikan kerusuhan menggunakan gas air mata. 

Aturan ini tertuang dalam FIFA stadium safety and security regulation. Pada poin 19, tertulis jelas pengaturan tentang petugas keamanan, yang disebut dengan istilah 'pitchside stewards'.

aturan fifa tentang penggunaan gas air mata

Menyorot pada poin 19 b, petugas keamanan secara tegas dilarang menggunakan gas air mata atau gas pengendali massa yang lainnya.

" No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used. (Senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)," demikian dikutip dari laman digitalhub.fifa.com.

 

1 dari 3 halaman

Terkait penggunaan gas air mata yang digunakan saat adanya kerusuhan di Kanjuruhan, petugas keamanan sebenarnya tak menginginkan penggunaan gas air mata untuk meredakan situasi.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, mengungkap, ada alasan tersendiri bagi petugas keamanan untuk menggunakan gas air mata.

Petugas terpaksa mengeluarkan gas air mata lantaran aksi nekat ribuan supporter yang mulai anarkis. Bahkan disebut, para supporter justru sempat melakukan perlawanan kepada petugas hingga pengrusakan kendaraan di lokasi.

" Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen," ujar Nico. 

Sumber: Merdeka.com

2 dari 3 halaman

Polisi Jelaskan Alasan Menembakkan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan

Dream - Kapolda Jatim, Irjen. Pol. Dr Nico Afinta menjelaskan alasan menembakkan gas air mata saat terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, setelah laga Arema FC versus Persebaya Surabaya.

Menurut Nico Afinta, suporter sudah mulai anarkistis saat masuk ke lapangan karena melakukan perlawanan ke petugas.

Situasi di Stadion Kanjuruhan (Foto: bola.com)© Dream

Lantaran petugas tak mampu memberikan keamaan karena jumlah personil yang kurang mengakibatkan gas air mata ditembakan.

" Tindakan pengamanan dan pengalihan sudah dilakukan. Dalam prosesnya ada gas air mata karena sudah mulai anarkis," kata Kapolda Jatim, Irjen. Pol. Dr Nico Afinta dikutip Dream dari bola.com, Minggu 2 Oktober 2022.

3 dari 3 halaman

Akibat gas air mata pada suporter panik dan mulai pergi ke luar stadion. Akibatnya saling berebut keluar terjadi penumpukan.

" Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen," tuturnya.

Sebelumnya, Nico Afinta merilis jumlah korban jiwa hingga, Minggu pukul 04.30 mencapai 127 orang. Rinciannya 125 dari suporter, Aremania dan 2 orang dari anggota Polri.

Dia datang langsung meninjau lokasi kejadian hingga ke rumah sakit. Selain itu, ada 13 mobil yang mengalami kerusakan. Diantaranya 10 kendaraan dinas Polri.

" Sebenarnya pertandingan berjalan lancar tidak ada kendala. Permasalahan kekecewaan dari penonton, setelah timnya tidak pernah kalah, semalam mengalami kekalahan. Kekecewaan membuat suporter turun mencari pemain dan tim pelatih," kata Nico Afinta.

Beri Komentar