Dream - Pengadilan Kota Varanasi, India, memutuskan bahwa umat Hindu boleh beribadah di masjid kota tersebut.
Seorang pengacara para pemohon yakni sekelompok umat Hindu mengatakan hakim telah memutuskan bahwa para pemuka agama Hindu boleh bersembahyang di ruang bawah tanah masjid Gyanvapi.
Pengadilan pun meminta pemerintah distrik untuk membuat pengaturan untuk memulai ibadah tersebut dalam waktu tujuh hari.
" Hakim telah mengizinkan kerabat pendeta untuk menyembah dewa-dewa Hindu di ruang bawah tanah masjid Gyanvapi," kata Vishnu Shankar Jain, sang pengacara.
Atas putusan ini, Komite Anjuman Intezamia Masjid Gyanvapi akan mengajukan banding atas perintah tersebut di Pengadilan Tinggi Allahabad, menurut penasihat komite Merajuddin Siddiqui.
Menurut The Hindu, Dewan Hukum Pribadi Muslim Seluruh India (AIMPLB), yang menjadi penasihat komite tersebut, menyatakan bahwa keputusan pengadilan itu sama sekali tidak dapat diterima. Hal ini serupa dengan kasus pembukaan kunci di Masjid Babri pada tahun 1986.
" Sepertinya setelah berdirinya Ram Mandir di lokasi Masjid Babri, banyak masjid lain yang menjadi sasaran, tidak peduli berapa pun usianya," juru bicara AIMPLB S.Q.R. kata Ilyas.
Masjid Gyanvapi adalah masjid abad ke-17 yang berada di kota suci Varanasi. Masjid ini sebelumnya disebut dibangun di atas tanah bekas kuil yang dihancurkan.
Masjid Gyanvapi berbatasan dengan kuil Dewa Hindu Siwa dan merupakan salah satu masjid paling terkemuka di India.
Perebutan klaim atas tempat-tempat suci semacam ini sudah lama terjadi di India. Aksi ini pun memecah belah India selaku negara mayoritas Hindu yang juga punya populasi Muslim terbesar ketiga di dunia.
Bulan ini, Perdana Menteri Narendra Modi juga menyedot perhatian karena meresmikan sebuah kuil mewah untuk Dewa Hindu Ram di Ayodhya, yang dibangun di atas bekas masjid abad ke-16.
Masjid tersebut dihancurkan pada 1992 imbas kerusuhan kala itu. Sedikitnya 2 ribu orang, mayoritas Muslim, tewas dalam kerusuhan tersebut.
Para kritikus menilai Modi telah mendorong agenda pro-Hindu dan memicu diskriminasi terhadap Muslim di India.
Langkahnya meresmikan kuil itu dinilai sebagai salah satu upaya politik Modi menjelang pemilihan umum pada Mei mendatang agar bisa memuluskan masa jabatan lanjut untuk periode ketiga.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN