Penghargaan Kemendikbud (Foto: Kemendikbud)
Dream - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) menyabet empat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri). Kementerian ini memecahkan rekor penyelenggaraan kompetisi daring (online) dengan jumlah peserta terbanyak.
Dalam siaran pers Kemendikbud, Selasa 29 Desember 2020, rekor tersebut ditorehkan Puspresnas, yakni Kompetisi Bidang Sains, Riset, Teknologi, dan Inovasi, Kompetisi Bidang Seni, Bahasa, dan Literasi, Kompetisi Bidang Olahraga dan Kesehatan Jasmani dan Kompetisi Bidang Vokasi dan Kewirausahaan.
Sertifikat Rekor Nasional diserahkan oleh Manajer Senior Muri, Triyono, kepada Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Puspresnas Kemendikbud, Asep Sukmayadi, di Hotel Four Points Bandung Jawa Barat, Senin, 28 Desember 2020.
“ Selamat kepada Kemendikbud atas empat rekor nasional yang diraih. Puspresnas Kemendikbud telah mampu menyelenggarakan kompetisi bagi siswa dan mahasiswa secara daring, dengan menerapkan protokol kesehatan, dengan jumlah peserta terbanyak,” kata Triyono.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ainun Na’im berharap rekor nasional tersebut memicu semangat kerja Puspresnas dalam menyelenggarakan kompetisi, lomba, dan festival bagi seluruh peserta didik.
“ Semoga penghargaan ini meningkatkan semangat kita semua agar lebih semangat, berprestasi, dan beraktivitas dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini,” ujarnya.
Plt. Kepala Puspresnas Kemendikbud, Asep Sukmayadi mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 Kemendikbud melalui Puspresnas tetap menyelenggarakan berbagai kompetisi, lomba, dan festival bagi peserta didik tingkat nasional.
Total kompetisi yang dilaksanakan berjumlah 52 ajang, yang diikuti sebanyak 121.745 peserta dari jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, hingga pendidikan tinggi. Seluruh kegiatan kompetisi tersebut dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat sesuai ketentuan pemerintah.
Dream - Kemendikbud didukung oleh Kementerian Keuangan dan Komite Penangangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional melakukan bantuan subsidi upah (BSU) bagi pendidik dan tenaga kependudukan non-PNS.
Acara peluncurannya diadakan tepat pada 16 November 2020 mulai pukul 13.30 dan disiarkan secara langsung lewat channel Youtube KEMENDIKBUD RI. Beberapa petinggi yang turut hadir di antaranya Nadiem Anwar Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Erick Thohir selaku Menteri Badan Usah Milik Negara, Hetifah Sjaifudian selaku Wakil Ketua Komisi X DPR RI, dan Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Bantuan Subsidi Upah berhasil diperjuangkan Kemendikbud untuk memberi bantuan pada Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang terdampak pandemi. Ini berhasil terwujud berkat bantuan dari Komisi X DPR, dan juga dukungan Kemenkeu. Total bantuan yang diberikan berjumlah Rp 3,6 triliun dan akan disalurkan kepada lebih dari 2 juta PTK yang tersebar di seluruh Indonesia. Masing-masing akan menerima sebesar Rp 1,8 juta dan penyalurannya pun menurut rencana akan dilakukan hingga akhir November 2020.
Mengenai hal ini, Nadiem menjelaskan lebih jauh jika BSU Kemendikbud ini merupakan apresiasi pemerintah bagi tenaga honorer di seluruh penjuru negeri.
“ Ini adalah bentuk apresiasi dan keprihatinan pemerintah pusat untuk semua jasa guru nonPNS yang ada di negara ini. Di masa krisis ini pemerintah harus hadir untuk para tenaga honorer kita, untuk membantu melalui masa kritis ini dengan dukungan bantuan ekonomi yang bisa menyemangati mereka untuk terus mendidik anaka anak kita dan terus berinovasi,” terang Nadiem.
Bantuan Subsidi Upah Kemendikbud juga memperoleh dukungan positif dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Pandemi Covid-19 memang menjadi bencana luar biasa yang berdampak pada perekonomian, khususnya bagi sektor pendidikan.
“ Khusus pendidikan, pembelajaran tiba-tiba harus dilakukan secara daring. Oleh sebab itu, kita keluarkan langkah-langkah membantu. Kemudian kita lihat guru-guru non-PNS. Mereka banyak yang pendapatannya di bawah Rp 5 juta. Maka, pemerintah keluarkan BSU bagi mereka,” terang Menteri Keuangan.
Bukan hanya Kementerian Keuangan, komitmen Kemendikbud bagi pendidik dan tenaga kependidikan nonPNS ini juga mendapat apresiasi dari Komisi X DPR. Pada acara peluncuran Bantuan Subsidi Upah bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non-PNS di Lingkungan Kemendikbud 2020, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian pun mengungkapkan apresiasinya.
“ Kami mengapresiasi Mendikbud yang meluncurkan BSU. Bantuan ini bagai mata air di musim kemarau. Kami apresiasi setinggi-tingginya,” tegas Hetifah.
Untuk informasi lebih lanjut tentang penyaluran Bantuan Subsidi Upah dari Kemendikbud ini, bisa dicek dengan mengunjungi info.gtk.kemdikbud.go.id atau pddikti.kemdikbud.go.id.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya