Dream - Indonesian Heritage Agency (IHA) merupakan badan layanan umum yang beroperasi di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). IHA bertanggung jawab mengelola 18 museum dan 34 cagar budaya nasional, serta memastikan pelestarian dan pemanfaatan optimal warisan budaya Indonesia.
IHA memiliki visi untuk menjadikan museum dan cagar budaya sebagai ruang kolaboratif terbuka yang memperkaya pengetahuan sejarah dan budaya.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala IHA, Ahmad Mahendra menjelaskan, terdapat dua upaya guna mewujudkan komitmen IHA dalam memelihara dan melestarikan warisan budaya dan sejarah Indonesia.
Ahmad Mahendra menjelaskan, revitalisasi museum dan cagar budaya yang dikelola oleh IHA menekankan konsep reimajinasi.
Konsep ini mencakup tiga aspek utama yang saling mendukung. Setiap aspeknya, memiliki strategi program yang dirancang khusus untuk mencapai tujuan revitalisasi.
Pertama, reprogramming yang berfokus pada pembaruan kuratorial dan koleksi museum. Kedua, redesigning yang bertujuan merenovasi bangunan dan ruang agar lebih aman dan nyaman bagi pengunjung.
Ketiga, reinvigorating yang menekankan pada penguatan kelembagaan, peningkatan profesionalisme, dan kompetensi staf.
Transformasi museum dan cagar budaya diharapkan dapat meningkatkan relevansinya terhadap kebutuhan masyarakat.
Hal ini penting karena interaksi masyarakat dengan koleksi museum dan cagar budaya bisa berbeda-beda.
Ahmad mencontohkan, koleksi museum atau benda cagar budaya mungkin memiliki kaitan khusus dengan kelompok masyarakat tertentu. Dalam tradisi mereka, benda-benda tersebut mungkin direspons dengan cara-cara khusus yang berbeda dari masyarakat umum.
Menurutnya, museum dan cagar budaya harus relevan dengan generasi saat ini. Oleh sebab itu, beberapa layanan akan mengedepankan digitalisasi. Selain lebih menarik, juga memudahkan pengunjung memahami narasi sejarah dan budayanya.
Ia menekankan, museum bukan lagi tempat penyimpanan barang. Namun, diharapkan dapat menjadi komunal terbuka dan sudah saatnya museum lebih bersinar lagi.
“Museum bukan hanya tempat penyimpanan barang lagi. Harapannya menjadi tempat komunal terbuka. Jadi saatnya museum lebih bersinar lagi. Penekanan terhadap standarisasi pelayanan yang sama,” ujar dia.
Laporan: Khaira Amaliya
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`