Ghibah Jangan Dianggap Remeh! Ini Dia Kisah Seseorang yang Berprasangka Buruk pada Pengemis

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Rabu, 7 Juni 2023 09:01
Ghibah Jangan Dianggap Remeh! Ini Dia Kisah Seseorang yang Berprasangka Buruk pada Pengemis
Memiliki prasangka buruk yang tidak diungkapkan pada orang lain saja tidak boleh, apalagi sampai bergunjing.

Dream - Ghibah atau bergunjing adalah hal yang dilarang dalam agama Islam. Perbuatan seperti ini hingga sekarang sebenarnya masih banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Ada orang yang sadar melakukannya dan ada juga yang tidak karena sudah saking terbiasa.

Ghibah sendiri tidaklah bisa dianggap remeh. Apalagi jika memikirkan dosa di balik perbuatan ini sangatlah pedih. Melalui ghibah, selain dibenci oleh Allah SWT, juga bisa menghapus pahala amal sholeh seseorang.

Jika diartikan, ghibah adalah menggunjing orang lain menjelek-jelekkan, membuka aib atau mencari kesalahan seseorang. Terkait dengan ghibah, ada sebuah kisah dari seseorang yang sudah berprasangka buruk pada orang lain. Lalu, apa konsekuensi yang didapatkannya?

Berikut kisahnya sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 2 halaman

Berprasangka Buruk Saja Tidak Boleh, Apalagi Menggunjing

Kisah ini adalah tentang seseorang yang berprasangka buruk pada seorang pengemis. Suatu hari Junaid ibn Muhammad melihat pengemis di jalan. Kemudian di dalam hatinya ia berkata:

" Orang ini masih kuat. Jika ia mencari pekerjaan lebih baik daripada mengemis."

Saat ia pulang dan tidur, tiba-tiba saja ia bermimpi melihat orang mendatangkan jenazah pengemis itu di hadapannya dan mengatakan:

" Makanlah dagingnya karena engkau telah menggunjingnya."

Mimpi itu pun membuat terkejut Junaid ibn Muhammad. Padahal itu hanyalah prasangka yang terbersit di benak dan tidak sampai diceritakan kepada orang lain. Dalam mimpi itu dikatakan bahwa kamu tidak pantas berpikir seperti itu. Allah telah mengenalkan kamu akan keagungan-Nya. Lalu, kenapa kau berpaling? Kenapa kau menggunjing dengan hatimu?

Melalui kisah tersebut, menyadarkan kita bahwa memiliki prasangka kepada orang lain yang tidak sampai diceritakan ke mana-mana saja tidak boleh. Apalagi sampai bergunjing atau ghibah. Tentu sangat dilarang dan dibenci oleh Allah SWT.

2 dari 2 halaman

Dalil-Dalil tentang Berburuk Sangka

Berikut adalah beberapa dalil tentang berburuk sangka kepada orang lain:

Surat Al-Hujurat Ayat 12

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: " Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 12)

Surat Al-Hujurat Ayat 6

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ

Artinya: " Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu." (QS. Al-Hujurat: 6)

Hadis Baihaqi dan Ibnu Majah

" Allah SWT mengharamkan (penumpahan) darah dan (pengambilan) harta umat Islam, serta berburuk sangka terhadapnya." (HR. Baihaqi dan Ibnu Majah)

Beri Komentar