© MEN
Dream - Video seorang guru SD di Bojongsari, Depok, Jawa Barat, yang digeruduk emak-emak karena cuitan di Twitter yang mengaitkan penutupan Holywings dengan Habib Rizieq Shihab menjadi viral.
Dalam video itu terlihat seorang wnaita tidak terima denga kicauan guru wanita berinsial ER tersebut. " Tapi kenapa ibu menyalahkan Habib Rizieq. Enggak nyambung bu," kata wanita itu.
Wanita itu bahkan mengulang kicauan ER di Twitter, yang menyebut penutupan Holywings karena Habib Rizieq tak menerima lagi upeti dari kelab malam tersebut. " Kita cinta Rasulullah SAW. Saya ingin dapat Syafaat. Kenapa Habib Rizieq ibu bawa-bawa," ujar wanita itu.
Cuitan ER bermula dari postingan akun Twitter @Dennysiregar7 pada Selasa, 28 Juni 2022, yang mengunggah dua judul artikel soal Habib Rizieq. Artikel itu berkaitan dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk menutup Holywings.
" Tunduk pada napi," kata Denny dalam cuitannya.
Lantas ER menjawab postingan itu dengan kalimat, " Soalnya si Rizik sudah kagak terima upeti lagi dari diskotek itu."
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, membenarkan kejadian penggerudukan emak-emak tersebut. Mereka mendatangi rumah Eni pada Senin, 4 Juli 2022, sekitar pukul 13.00 WIB.
Zulpan menerangkan, kelompok emak-emak tersebut mendatangi ER dengan didasari tujuan untuk berdiskusi atau bermusyawarah terkait pendapatnya di media sosial. Zulpan menegaskan tidak ada aksi perusakan dan tidak terjadi pemukulan.
" Kelompok ibu-ibu ini menentang yang diunggah oleh ibu Eni ini di akun media sosialnya," ujar Zulpan, dikutip dari Merdeka.com, Rabu 6 Juli 2022.
Aparat keamanan juga turut hadir di tengah-tengah musyawarah tersebut. Ada pendampingan dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
" Dalam musyawarah itu Ibu ER ini juga menyatakan permohonan maaf terhadap kelompok ibu itu," ucap Zulpan.
Zulpan juga menyarankan kepada ER apabila merasa menjadi korban persekusi untuk membuat laporan.
" Kepolisian akan memberi perlindungan kepada warga masyarakat yang menjadi korban persekusi dan tindakan persekusi. Ini tidak dibenarkan dan melanggar aturan hukum seandainya itu ada. Tapi itu dalam hal itu kita tidak menerima laporan terkait adanya korban persekusi yang tampak di unggahan video itu," ujar dia.
Advertisement
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib
Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia