Dream - Israel melancarkan serangan udara di Rafah timur setelah mengeluarkan perintah untuk mengevakuasi 100.000 warga Palestina dari sebagian kota itu pada Senin, 6 Mei 2024. Rafah merupakan tempat lebih dari 1,4 warga sipil Palestina berlindung.
Menurut The Guardian, terdapat laporan tank Israel terlihat di pinggiran timur Rafah. Seorang pejabat keamanan Palestina dan seorang pejabat Mesir mengatakan mereka telah mencapai jarak 200 meter dari persimpangan Rafah dengan negara tetangga Mesir.
Pejabat rumah sakit Palestina mengatakan satu serangan terhadap sebuah rumah di Rafah pada Senin malam menewaskan lima warga Palestina, termasuk seorang wanita dan seorang anak perempuan. Sebanyak 22 orang, termasuk dua bayi dan anak-anak lainnya, tewas dalam serangan sebelumnya pada hari Senin.
Serangan itu terjadi ketika Hamas menyetujui usulan gencatan senjata Gaza dari para mediator. Hamas menyampaikan bahwa ketuanya, Ismail Haniyeh, telah memberi tahu mediator Qatar dan Mesir bahwa mereka menerima proposal gencatan senjata, yang memicu perayaan awal dari warga sipil Palestina di Gaza.
Namun, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa usulan gencatan senjata tersebut tidak memenuhi tuntutan Israel dan kabinet perangnya telah menyetujui kelanjutan operasi di Rafah.
Di Rafah, beberapa warga Palestina segera membongkar tenda mereka di tengah hujan lebat dan mulai pergi. Mereka mempertanyakan apakah aman untuk pindah dari Rafah. Warga Gaza dan kelompok bantuan mengatakan bahwa militer Israel telah membom daerah-daerah yang sebelumnya dianggap aman bagi warga sipil.
Nidal Kuhail, 29, mantan penduduk Kota Gaza, mengaku resah dan bingung mengenai apa yang harus dilakukan. Tenda yang ia tempati tidak berada di kawasan Rafah yang tercakup dalam perintah evakuasi Israel.
“Jika kita harus pergi, kita akan memasuki hal yang tidak diketahui,” kata Kuhail dikutip dari The New York Times, Selasa, 7 Mei 2024.
“Apakah kita akan punya tempat untuk pergi? Apakah kita bisa menemukan tempat untuk mendirikan tenda?” lanjurny.
Para pekerja UNRWA, badan utama PBB yang membantu warga Palestina di Gaza, memperkirakan pada hari Senin bahwa sekitar 200 orang setiap jamnya meninggalkan zona evakuasi, kata Sam Rose, direktur perencanaan badan tersebut.
Israel meminta warga Palestina untuk pindah ke wilayah yang mencakup al-Mawasi, yaitu pesisir Gaza yang telah disarankan untuk dikunjungi selama berbulan-bulan, serta wilayah yang lebih jauh ke utara di sepanjang pantai hingga Deir al-Balah.
Militer mengatakan daerah tersebut memiliki rumah sakit lapangan, tenda dan persediaan makanan, air, dan obat-obatan yang lebih besar.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR