Dikerjakan Tengah Malam, Pemindahan Patung Erdogan di Jerman Picu Polemik

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 30 Agustus 2018 15:28
Dikerjakan Tengah Malam, Pemindahan Patung Erdogan di Jerman Picu Polemik
Bentrok hampir terjadi antara pendukung dan penentang Erdogan.

Dream - Pemerintah kota Wiesbaden, Hesse, Jerman, memutuskan memindahkan patung Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan dari alun-alun kota pada Rabu, 29 Agustus 2018 dini hari waktu setempat.

Keputusan memindahkan patung itu hampir memicu konfrontasi antara pendukung dan penentang Erdogan di kota itu.

" Sesuai kesepakatan dengan kepolisian negara bagian, Walikota Sven Gerich memutuskan untuk memindahkan patung itu dengan alasan keamanan yang sudah tidak bisa dijamin," demikian pernyataan pemerintah kota Wiesbaden melalui Twitter.

Dikutip dari Channel News Asia, petugas pemadam kebakaran tiba di alun-alun kota pada tengah malam. Mereka menggunakan alat berat untuk mengangkat patung emas Erdogan setinggi empat meter dan memindahkannya dari German Unity Square.

Patung itu dipajang di tempat tersebut sejak Senin, 27 Agustus 2018 sebagai salah satu karya seni yang dipamerkan dalam festival seni Wiesbaden's Biennale.

 

1 dari 2 halaman

Pecah Konflik

Panitia sengaja memajang patung itu dengan harapan dapat memicu adanya perdebatan publik yang relevan dengan tema tahun acara tahun ini yaitu 'kabar buruk'.

Sejak percobaan kudeta gagal pada 2016 lalu di Ankara, Erdogan semakin keras pada lawan politiknya maupun wartawan termasuk kepada sebagian warga negara Jerman di Turki. Jerman sendiri merupakan negara yang banyak dihuni imigran asal Turki.

Para penentang menyebut patung Erdogan yang sedang menunjuk itu dengan istilah 'Hitlernya Turki'.

" Suasana yang sedikit agresif berkembang," kata juru bicara kepolisian mengatakan kepada kantor berita DPA.

 

2 dari 2 halaman

Untuk Bahan Diskusi

Sementara kanselir kota, Oliver Franz mengatakan kepada koran Wiesbadener Kurier konfrontasi verbal mulai meningkat menjadi pertikaian. " Senjata tajam terlihat di lokasi," kata Franz.

Kepala teater kota Wiesbaden, Eric Laufenberg, mengatakan tujuan pemasangan patung itu adalah sebagai bahan diskusi mengenai demokrasi.

" Dalam demokrasi, kita harus menerima segala macam pendapat," kata Laufenberg.

Tetapi bagi Emil Saenze, politisi partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD) mengecam langkah Laufenberg. Dia menyebut pemasangan patung itu merupakan kebodohan dari para penyelenggara.

Beri Komentar