Harapan Besar Untuk Mereka, 'Anak Pedalaman'

Reporter : Ayik
Senin, 29 Juni 2015 15:31
Harapan Besar Untuk Mereka, 'Anak Pedalaman'
Republik ini memiliki janji. Janjinya melindungi, mencerdaskan, mensejahterakan, dan memungkinkan Indonesia berperan di tingkat global.

Dream - Mengutip orasi kemerdekaan yang disampaikan oleh Bapak Anies Baswedan bahwa Republik ini memiliki janji. Janjinya melindungi, mencerdaskan, mensejahterakan, dan memungkinkan Indonesia berperan di tingkat global. Itu janjinya, bukan cita-cita. Cita-cita itu sesuatu yang diharapkan dicapai, jika tidak tercapai kita revisi.

Jika janji adalah sesuatu yang harus dilunasi, ini sebuah hutang. Janji adalah hutang, dan hutang itu harus dilunasi. Republik ini ketika didirikan memiliki janji-janji tadi. Secara konstitusional adalah tugas Negara untuk melunasi seluruh janji itu. Tapi secara moral itu adalah tugas setiap orang Indonesia.

Ada moment yang membuat terkejut saat diskusi sedang berlansung. Tiba-tiba salah seorang anak dari suku mereka “ namanya Naira” membaca poster yang kami bawa. Dengan mengeja dia membaca poster yang sudah kami siapkan sebelumnya dengan pelan dan terbata-bata tapi jelas sekali terdengar. Dia berkata, “ Ka..mi aanaak Indooneesiiaa dan kaammii baangga meenjaaddiii aanaak Indonesia”.

Wajar saja Naira bisa membaca tulisan di poster tesebut karena hari ini Naira sudah bersekolah di Sekolah Dasar (SD) Sungai Kopi dan masih duduk kelas lima. Selain Naira ada juga seorang anak laki-laki dari suku mereka yang duduk di kelas lima SD.

Dia begitu antusias ketika pendatang mengeluarkan buku satu lusin dan mengambilnya seperti tak sabar untuk segera menulis. Sungguh momen yang luar biasa, anak-anak Suku Anak Dalam mempunyai semangat yang tinggi untuk belajar. Meskipun berada di pedalaman, mereka adalah masa depan bangsa Indonesia.

Tapi sayang menurut informasi dari kepala keluarga Suku Anak Dalam, sebagian besar dari mereka hanya mampu mengenyam pendidikan sampai kelas enam SD. Sehingga di keluarga Suku Anak Dalam tersebut belum ada yang lebih dari kelas 6 SD. Masalahnya klasik yaitu tidak adanya dana yang memadai untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Penasaran dengan kisah ini? Yuk selengkapnya Baca di sini 

Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi

Ayo berbagi traffic di sini!

Baca Juga: Ini Dia `Si Tukang Gambar` Kaleng Khong Guan Misteri Relief Wanita di Lidah Api Monas Kisah Nenek Bolak-balik Bogor-Jakarta, Demi Kesembuhan Cucu Indahnya Kebersamaan Berpuasa di Negeri Orang `Bersama ke-13 Anakku, Aku Jalani Hidup Tanpa Suami`

 

Beri Komentar