Golongan Yang Dimurkai Allah SWT (Foto Ilustrasi: Pexels.com)
Dream - Di antara sifat-sifat yang dimiliki Allah SWT, salah satunya adalah sifat ghadhab (murka/marah) bagi Allah SWT. Tak hanya manusia, Allah SWT pun juga bisa murka. Meski begitu, murka Allah SWT adalah murka yang layak untuk keagungan-Nya. Jadi, tidak bisa disamakan dengan murkanya manusia.
Sebagai seorang Muslim, tentu saja harus mengimani sifat murka Allah SWT tersebut. Dikutip dari muslim.or.id, sifat murka yang dimiliki Allah SWT adalah yang paling sempurna. Allah SWT murka kepada orang-orang yang memang pantas untuk dimurkai. Begitupun Dia juga meridhoi orang yang pantas untuk diridhoi.
Perlu sahabat Dream ketahui, bahwa ada golongan manusia yang dimurkai Allah SWT. Hal ini sebaiknya menjadi kehati-hatian bagi manusia, terutama umat Islam agar menghindari sikap yang membuat-Nya murka. Lalu, golongan manusia seperti apakah yang dimurkai Allah SWT?
Berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Allah SWT berfirman dalam surat Gafir ayat 60:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ
Artinya: " Dan Tuhanmu berfirman, “ Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Gafir: 60)
Melalui ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT murka kepada orang-orang yang tidak mau berdoa dan memohon kepada-Nya. Kemungkinannya bisa karena ia adalah hamba yang putus asa atau karena ia sombong atau bisa juga karena keduanya.
Oleh karena itu, Al Halimi mengatakan bahwa setiap hamba hendaknya dalam sehari semalam jangan sampai tidak berdoa. Karena jika begitu, maka akan mendapatkan murka Allah SWT. Jikapun ada seorang hamba yang meninggalkan berdoa dalam sehari semalam, maka itu adalah perkara yang makruh.
Di dalam Al-Quran pun telah dijelaskan tentang perintah untuk berdoa kepada Allah SWT. Salah satunya dalam surat Al-A'raf ayat 55:
اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ
Artinya: " Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al'A'raf: 55)
Melalui ayat di atas, Allah SWT telah menetapkan bahwa orang yang tidak mau berdoa adalah termasuk orang sombong.
Perintah untuk berdoa itu sendiri sudah sangat jelas. Dalam hal ini, Allah SWT tidaklah mengharapkan atau membutuhkan doa dari hamba-Nya. Melainkan seorang hamba lah yang membutuhkan Allah SWT.
Para ulama sudah sepakat bahwasanya hukum berdoa adalah wajib. Jika seseorang dalam hidupnya tidak pernah berdoa, maka dia akan mendapatkan dosa. Sedangkan untuk bentuk doa dan jenis doanya, maka hukumnya adalah anjuran atau tidak wajib. Jadi, semakin banyak seorang hamba berdoa, maka hal itu akan semakin baik.
Dijelaskan juga dalam Kitab Syajaratul Ma'aif oleh Syaikh al-'Iza Abdus Salam, salah satu akhlak pada nama Allah SWT (al-Mujib) adalah berakhlak dengan ijabah. Ijabah maksudnya adalah mengetahui bahwa Allah SWT akan menjawab dan mengabulkan semua doa. Hal ini karena Allah SWT adalah Maha Tahu akan setiap kebutuhan hamba-Nya dan hamba yang bersandar kepada-Nya.
Jadi, isilah setiap waktu dalam kehidupan ini untuk berdoa, meski di tengah kesibukan sekalipun. Karena segala sesuatu yang kita lakukan, tidak akan mendapatkan kemudahan dan kelancaran tanpa campur tangan dari Allah SWT.