Hati-Hati Saat Berbuat Maksiat di Suatu Tempat, Lakukan Hal Ini Dulu sebelum Meninggalkannya

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Jumat, 31 Maret 2023 15:35
Hati-Hati Saat Berbuat Maksiat di Suatu Tempat, Lakukan Hal Ini Dulu sebelum Meninggalkannya
Di hari kiamat kelak, bumi akan menjadi saksi atas setiap perbuatan baik dan buruk manusia.

Dream - Manusia yang diciptakan Allah SWT di dunia ini memiliki karakter yang berbeda-beda. Allah SWT telah memberikan petunjuk atau pedoman hidup kepada umat-Nya agar tetap berada di jalan-Nya. Namun, ada juga sebagian orang yang kemudian menjauh dari jalan Allah SWT dan melakukan perbuatan maksiat yang sangat dibenci Allah SWT.

Perbuatan maksiat bisa dilakukan oleh manusia di mana saja. Namun, Islam mengajarkan bahwa ketika seseorang melakukan maksiat di suatu tempat, maka jangan meninggalkan tempat itu begitu saja. Namun lakukan kebaikan terlebih dahulu di tempat tersebut baru kemudian bisa meninggalkan tempat itu.

Hal ini tentu memiliki alasan tersendiri. Di mana nantinya pada hari kiamat, bumi akan diberikan Allah SWT kehidupan. Bumi akan mampu berbicara dan memiliki akal. Sehingga ketika hari kiamat, bumi menjadi saksi tentang perilaku baik dan buruknya para manusia.

Untuk mengetahui penjelasannya lebih dalam, berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui islam.nu.or.id.

1 dari 3 halaman

Jalan Masuk Manusia untuk Berbuat Maksiat

Sebelum membahas lebih jauh, sahabat Dream perlu mengetahui terlebih dahulu bagaimana seseorang bisa berbuat maksiat. Dikutip dari ntt.kemenag.go.id, ada tiga jalan masuk yang membuat manusia bisa melakukan perbuatan maksiat. Berikut penjelasannya:

Pandangan

Jalan masuk yang pertama adalah melalui pandangan. Mata menjadi jalan masuk yang utama bagi setan untuk bisa menjebak manusia dalam kemaksiatan. Oleh karena itulah, setiap manusia harus menjaga pandangannya dengan sebaik mungkin agar tidak terjerumus dalam kemasiatan.

Lintasan Pikiran

Jalan masuk yang kedua adalah lintasan pikiran. Jika apa yang terlintas di dalam pikiran dan masuk ke hati adalah kebaikan, maka tindakan yang dilakukan pun juga akan baik. Tetapi jika yang terlintas sudah buruk, maka perilaku yang dilakukan pun akan ikut buruk.

Ucapan

Jalan masuk yang ketiga adalah ucapan. Ucapan yang dilontarkan seseorang bisa menjadi sebuah doa dan bisa juga menjadi dosa. Oleh karena itu, lisan juga harus dijaga agar selalu mengucapkan kata-kata yang baik.

2 dari 3 halaman

Bumi akan Menjadi Saksi Perbuatan Baik dan Buruk Manusia

Bumi yang kita tinggali selama ini, di mana ada daratan dan lautan seolah tampak diam. Manusia bisa melakukan berbagai macam aktivitas di dalamnya. Namun, tahukan sahabat Dream bahwa kelak di hari kiamat, Allah SWT akan membuat bumi ini memiliki akal dan mampu berbicara. Bumi akan menjadi saksi akan setiap perbuatan baik dan buruk manusia.

Hal tersebut dijelaskan dalam tafsir Lubabut Ta'wil oleh Imam Al-Khazin berikut:

" Sesungguhnya Allah menciptakan kehidupan, akal dan kemampuan berbicara pada bumi, hingga ia nanti akan memberi kabar sesuatu yang telah Allah perintahkan padanya. Ini adalah mazhab Ahlussunah." (Abul Hasan Ali bin Muhammad Al-Khazin, Lubabut Ta'wil Fi Ma'ani Tanzil, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyah: 1415 H], juz IV halaman 409).

Penjelasan di atas adalah dengan menafsirkan salah satu firman Allah SWT, yakni dalam surat Az-Zalzalah ayau 4 dan 5:

يَوْمَىِٕذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَاۙ

بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحٰى لَهَاۗ

Artinya: " Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) padanya." (QS. Az-Zalzalah: 4 - 5)

Berita bahwa bumi akan menjadi saksi akan perbuatan setiap hambanya juga dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi berikut:

" Diriwayatkan dari Abi Hurairah, ia berkata, " Rasulullah saw membaca ayat, " Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya" [Az-Zalzalah: 4]. Kemudian beliau bertanya, " Tahukah kalian apa itu beritanya?" Para sahabat menjawab, " Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau bersabda, " Sesungguhnya beritanya adalah bumi akan bersaksi atas setiap hamba dan umat tentang apa yang telah ia perbuat di atas bumi. Bumi akan berbicara, " Dia melakukan ini dan itu, pada hari ini dan itu. Inilah berita tersebut" ." (HR At-Tirmidzi, dan ia menilai hadits ini hasan).

3 dari 3 halaman

Jika Berbuat Maksiat di Suatu Tempat, Jangan Langsung Ditinggalkan

Melalui penjelasan di atas, bisa kita pahami bersama bahwa apa yang kita lakukan di dunia ini akan direkam oleh bumi. Barulah ketika hari kiamat tiba, semua rekaman itu akan disampaikan oleh bumi.

Oleh karena itu, dalam madzhab Syafi'i mensunahkan agar ketika sholat berpindah-pindah tempat. Tempat itulah yang nanti akan menjadi saksi dari sholat seseorang di akhirat kelak.

Selain itu, ketika seseorang melakukan perbuatan maksiat di suatu tempat, maka jangan langsung meninggalkannya begitu saja. Tetapi gunakan tempat tersebut untuk berbuat kebaikan. Seperti halnya yang disampaikan oleh Syaikhul Akbar Ibnu Arabi berikut:

" Wasiat: Jika engkau bermaksiat kepada Allah saw di suatu tempat, maka jangan engkau tinggalkan tempat itu hingga engkau berbuat ketaatan dan mendirikan ibadah di situ. Sebagaimana tempat itu akan bersaksi atas maksiatmu, ia pun jika diminta untuk bersaksi akan bersaksi untuk kebaikanmu. Kemudian baru tinggalkan tempat itu. Seperti itu juga pakaianmu, jika engkau gunakan untuk bermaksiat, maka lakukan seperti yang telah aku sebutkan kepadamu. Beribadahlah kepada Allah dengan pakaian itu." (Muhyiddin Ibnu Arabi, Al-Washaya lis Syaikhil Akbar Ibnu Arabi, [Damaskus, Darul Iman: 1988 H), halaman 15).

Beri Komentar