Heboh Alun-Alun Yogyakarta Dijual Virtual, Sri Sultan HB X: Kayak Monopoli

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 7 Januari 2022 13:00
Heboh Alun-Alun Yogyakarta Dijual Virtual, Sri Sultan HB X: Kayak Monopoli
Transaksi yang terjadi tidak secara fisik sehingga tidak bisa digunakan sebagai acuan.

Dream - Penjualan aset-aset penting secara virtual tengah menjadi sorotan. Sejumlah aset diperjualbelikan di dunia digital mengunakan mata uang kripto.

Beberapa aset penting yang sudah menjadi milik pribadi salah satunya Alun-alun Utara Yogyakarta. Aset penting itu diperjualbelikan lewat aplikasi nextearth.io.

Alun-alun Utara sudah dibeli akun yofhiavnt seharga 56,34 USDT dengan nilai per tile 0,31 USDT. Saat ini, akun tersebut telah memiliki tile mencapai 182 per 1.000.

Selain Alun-alun Utara, Komplek Kepatihan yang merupakan Kantor Gubernur DI Yogyakarta sudah sudah terjual. Pemiliknya kini adalah akun Rayner Sakeru yang melakukan pembelian senilai 17,39 USDT dengan harga per tile 0,87 USDT.

 

 

1 dari 3 halaman

Minta Masyarakat Proporsional Menanggapi

Terkait fenomena ini, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, meminta agar masyarakat menyikapi secara proporsional. Sebab, transaksi yang terjadi tidaklah nyata.

Sri Sultan mengibaratkan fenomena tersebut seperti permainan monopoli. Setiap pemain dapat memiliki aset properti namun sifatnya semu.

" Itu virtual, jadi seperti main monopoli, tahu monopoli tidak," ujar Sri Sultan

 

2 dari 3 halaman

Samakan Dengan Permainan Monopoli

Menurut Sri Sultan, permainan monopoli memberikan peluang bagi orang membeli aset baik tanah, bangunan, maupun kendaraan. Transaksi juga menggunakan mata uang di monopoli tersebut.

" Ya padhalah (samalah) dengan kasus penjualan Alun-alun Kraton, nah, gitu jadi tidak perlu terlalu serius. Istana Negara saja sudah djual virtual," kata Sri Sultan.

Selanjutnya, Sri Sultan menyatakan tidak ada transaksi fisik dan memang tempat-tempat tersebut tidak ada yang dijual. Meski dapat diperjualbelikan secara virtual, tetapi itu bukan transaksi yang sebenarnya.

" Istana Negara saja sudah dijual, nanti bisa untuk keramaian dan sebagainya tetapi virtual semua, bukan transaksi fisik, tidak, ya seperti main monopoli," kata Sri Sultan.

 

3 dari 3 halaman

Tidak Ada Relevansi dengan Kepemilikan Fisik

Sementara, Kepala Bagian Humas Pemprov DIY, Ditya Nanaryo Aji, menegaskan pihaknya tidak pernah menjalin kerja sama serta mengizinkan jual beli aset penting secara virtual.

Jika ada penjualan aset secara virtual lewat platform digital, dia menegaskan hal itu sepenuhnya klaim sepihak.

" Tidak ada relevansi dengan kepemilikan sah aset fisik tersebut," kata Ditya, dikutip dari Krjogja.com.

Beri Komentar