Ilustrasi (Foto: Makassartoday.com)
Dream - Aparat Polsek Kebayoran Lama menetapkan Anwari sebagai tersangka, setelah melakukan penganiayaan dan menembakkan senjata api ke udara kepada petugas parkir bernama Zuansyah di parkiran Mal Gandaria City. Anwari diketahui berprofesi sebagai dokter.
" Yang bersangkutan sudah kami tetapkan sebagai tersangka," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan, Minggu 7 Oktober 2017 dini hari.
Iwan menjelaskan, berdasarkan keterangan pelaku, senjata yang dibawanya merupakan pemberian dari temannya pada tahun 2000. Meski begitu, polisi saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kepemilikan senjata.
Kasus tersebut bermula pada Jumat, 6 Oktober 2017 ketika pelaku mengunjungi Mal Gandaria City dan hendak keluar parkir. Saat itu, pelaku diminta uang parkir oleh korban.
Namun, pelaku tidak terima karena tengah menggunakan mobil dinas TNI Angkatan Darat dan merasa kalau TNI tidak perlu bayar parkir. Sempat terjadi perdebatan antara korban dan pelaku hingga berujung penganiayaan dan penembakan ke udara.
Menanggapi peristiwa itu, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Alfret Denny Tuejeh menegaskan kalau pelaku bukanlah anggota TNI AD.
" Memang betul ada informasi kejadian seperti itu dan kalau melihat nomor mobilnya, itu plat nomor satuan jajaran TNI AD. Tetapi hasil konfirmasi saya bahwa nama pekaku Anwari, tidak ada di jajaran TNI AD," tegas Alfret.
Ia berujar, mobil yang digunakan pelaku itu merupakan kendaraan dinas istrinya yang bekerja sebagai dokter spesialis anak dan PNS di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).
Alfret menyampaikan, jangan sampai ada prajurit TNI yang bersikap arogan terlebih sampai mengeluarkan senjata kepada masyarakat sipil untuk mengancam.
" Kalau ada prajurit TNI AD yang bersikap dan bertindak di luar kepantasan sehingga menyalahi aturan, maka saya pastikan itu diproses dan dikenai sanksi sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku," ujar dia.
Lebih lanjut, kata dia, senjata yang digunakan pelaku bukanlah senjata organik milik TNI AD.
" PNS tidak boleh membawa senjata militer," terang dia.
Akibat perbuatannya, pelaku diancam Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dan Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan.
Dream - Seorang petugas parkir Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, berinisial Z, diduga telah dianiaya oleh oknum anggota TNI pada Jumat, 6 Oktober 2017 kemarin. Peristiwa itu terjadi di area basement 2 Mal Gandaria City pukul 20.30 WIB.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Iwan Kurniawan, mengatakan, saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh Polsek Kebayoran Lama.
" Iya ada kejadian ribut itu, terjadi penganiayaan. Masih dalam proses penanganan di Polsek," kata Iwan saat dikonfirmasi, Sabtu 7 Oktober 2017.
Berdasarkan informasi yang beredar, diduga penganiayaan itu bermula ketika pelaku tidak terima lantaran ditagih uang parkir oleh korban. Sempat ada perdebatan antara keduanya dan pelaku membayar parkir.
Tapi, tidak berselang lama, ia dan temannya memanggil korban dan langsung memukul dagu dan sempat mengeluarkan tembakan ke atas.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayor Jenderal Wuryanto, mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Meski begitu, ia menegaskan jika memang ada anggota TNI yang bersikap arogan, pihaknya tidak akan segan memberikan sanksi tegas kepada pelakunya.
" Saya tidak pernah mentolerir terhadap pelanggaran sekecil apapun yang dilakukan TNI. Kemudian kita akan cek, dan selidiki siapa oknum itu," ujar Wuryanto.
Dream - Pelaku teror di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat memutuskan bunuh diri saat tim anti teror SWAT menggerebek kamarnya. Pelaku teror merupakan warga setempat bernama Stephen Paddock, 64 tahun.
Di dalam kamar hotel miliknya ditemukan sepuluh pucuk senjata api. Stephen diketahui telah menginap di Mandalay Bay Hotel dan Casino sejak 28 September 2017.
Polisi belum menemukan motif penembakan itu. " Kami tidak memiliki informasi atau latar belakang investigasi yang terkait sosok ini," kata Kepala Polisi Las Vegas Joseph Lombardo.
" Satu-satunya yang dapat kami masalah hukum yang sudah diselesaikan melalui pengadilan."
Eric Paddock, adik pelaku mengaku keluarganya 'tercengang' atas peristiwa yang terjadi. " Dia hanya seorang pria. Jika terjadi sesuatu dia hanya membentak," ucap dia, dilaporkan Metro, Senin, 2 Oktober 2017.
Dari catatan kepolisian setempat Paddock tinggal di rumah dengan dua kamar tidur seharga USD 396ribu, setara Rp5,3 miliar, di Gurun Mesquite, 80 mil timur laut Las Vegas.
Lombardo saat ini sedang menurunkan tim untuk mencari tahu rumah itu.
Media lokal mengatakan Paddock sebelumnya juga tinggal di Reno, Nevada, California, dan Florida. Dia tinggal di kawasan properti Brook Court dengan Marilou Danley, 62.
Sebelumnya polisi juga mencari tahu teman wanita Paddock. Polisi mencirikan perempuanitu dengan tinggi 150 centimeter beretnis Asia. Dia bernama Marilou Danley.
Tetapi, Lombardo mengoreksi pencarian itu. Dia mengatakan saat kejadian berlangsung Danley sedang berada di luar negeri. Lombardo tak meyakini Danley terlibat, meskipun Paddock menggunakan beberapa kartu identitas milik Danley sejak 28 September.(Sah)
Bacaan Sholat dan Artinya, Lengkap dengan Tata Cara Mengerjakan yang Tepat
Model Cantik di Video Klip Sheila on 7 ini Ternyata Istri Sang Vokalis
Urutan Doa Al Ma'tsurat, Kumpulan Dzikir Pagi dan Petang Agar Mendapat Rahmat
Tutorial Hijab Pashmina Simpel Menutup Dada, Bikin Tampilan Makin Stylish!
Sosok Sebenarnya Mimi Bayu, Wanita yang Diduga Video Call dengan Raffi Ahmad saat Liburan ke Jepang
Belum Sebulan Mobile Banking BCA Error Lagi, Ada Apa Kali Ini?
Potret Rumah Mewah Uya Kuya di Amerika Serikat yang Kini Ditempati Cinta Sendirian
Pesonanya Makin Ganteng dan Kece, Begini Transformasi Romi AFI