Wajan Raksasa (Foto: Merdeka.com)
Dream - Beredar video penemuan benda unik berukuran raksasa mirip wajan di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Penemuan ini membuat warga sekitar beramai-ramai datang ke lokasi untuk melihat secara langsung.
Benda itu ditemukan saat sebuah eskavator tengah melakukan pemerataan tanah untuk membuat lapangan pada Selasa, 31 Agustus 2021. Ukuran benda mirip wajan itu terlihat cukup besar.
Dilansir dari akun Twitter @upil_jaran67, benda asing diperkiran memiliki diameter 2,5 meter yang ditemukan di kedalaman sekitar 3 meter ternyata bukanlah sebuah wajan penggorengan, melainkan landasan pompa air dibuat oleh Belanda.
" Telah ditemukan benda mirip wajan raksasa di Dusun Pugeran, Jabidan, Banguntapan, Bantul, saat eskavator melakukan pemerataan tanah untuk membuat lapangan," tulis keterangan unggahan.
Setelah ditemukan, benda raksasa mirip wajan itupun lantas menarik perhatian masyarakat yang penasaran. Seorang penyewa tanah kas desa, Supradi, 57 tahun, menyebut benda tersebut sebagai kompan.
" Kalau dari cerita simbah dulu, baik keluarga simbah anak-anak cucu sudah tahu kalau di sini namanya kompan. Kenapa kompan? Sejarahnya dulu pada saat Belanda itu (wajan raksasa) jadi tempat pompa untuk mengalirkan air dari sini ke barat," kata Supardi dikutip dari borobudurnews.com, Jumat 3 September 2021.
Selain itu, lanjutnya, pada tahun 1980 pihak desa sempat akan mengaktifkan pompa itu dengan mengambil air dari Sungai Opak untuk air irigasi. Sayang, irigasi tidak bisa merata dan pengaktifan pompa diberhentikan.
Oleh sebab itu, peninggalan Belanda jadi terbengkalai dan dianggap berbahaya jika dibiarkan. Maka warga setempat memilih untuk mengubur kompan tersebut.
" Akhirnya saat itu diuruk karena untuk jalan kaki orang. Jadi bukan wajan untuk masak tapi landasan pompa," imbuhnya.
Menurut Dukuh Kretek, Riyan Hidayat. 28 tahun, menjelaskan pihak cagar budaya sempat mengecek ke lokasi. Disebutkan benda tersebut bukan merupakan benda purbakala.
" Dari cagar budaya mengatakan kalau itu (wajan raksasa) bukan benda purbakala tapi memang benda sejarah peninggalan Belanda," ujarnya.
iki video ne pic.twitter.com/onod08umq8
— edotense (@akuwans)September 1, 2021
Dream - Sebuah bunker kuno ditemukan di bawah tanah, tepatnya di bawah Stasiun Bogor Kota. Bunker tersebut diperkirakan dibangun di era kolonial Belanda.
" Ditemukan semacam bunker ternyata, ukurannya nyaris bisa berdiri orang di situ," ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.
Bunker tersebut ditemukan di tengah penelusuran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terhadap terowongan kuno yang ditemukan sebelumnya. Posisi terowongan tepatnya di Kecamatan Bogor Tengah.
Terkait bunker, Bima tidak memberikan keterangan rinci mengenai luas dan bentuknya. Pihaknya akan terus melakukan penggalian untuk meneliti peninggalan pemerintah kolonial tersebut.
" Kita akan gali terus dengan melibatkan orang profesional, yang sudah biasa menggali terowongan atau go9a, bukan penggali biasa," kata Bima.
Ada kejadian aneh ketika proses penggalian terowongan tersebut. Menurut Bima, enam orang petugas PUPR tiba-tiba sakit ketika membersihkan dan menggali terowongan kuno itu.
" Saya sudah minta cek ke dokter karena apa, apakah kurang oksigen atau ada hal lain," kata dia.
Proses eskavasi akan segera dijalankan oleh Pemkot Bogor. Untuk tahap ini, Bima melibatkan tim peneliti cagar budaya serta sejarawan.
" Saya sudah minta kerja sama karena di dalam itu ada semacam bunker. Kita akan fokus dulu ke situ," ucap dia.
Proses penemuan bunker ini diawali dengan temuan terowongan kuno pada Jumat, 27 Agustus 2021. Terowongan tersebut berbentuk lorong yang diduga menjadi saluran air.
Dari sketsa sementara, terowongan tersebut membentang di antara Jalan Nyi Raja Permas hingga Jalan Mayor Oking. Susunan bangunan membentuk huruf U yang mengelilingi Stasiun Bogor Kota.
Sedangkan posisi terowongan tersebut terletak di kedalaman 3 meter dari permukaan tanah. Bima meyakini terowongan tersebut adalah saluran air.
" Cuma saluran itu enggak ada air karena di atasnya ada saluran air yang kita bangun. Cuma memang banyak sedimen, kalau sedimen dibersihkan bisa berdiri tegak," kata dia, dikutip dari Liputan6.com.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?
Presiden Prabowo Subianto Reshuffle Kabinet, 5 Menteri Diganti dan Lantik 1 Menteri Baru