Heboh Penemuan Kerangka Manusia Raksasa di Ekuador

Reporter : Editor Dream.co.id
Sabtu, 30 Maret 2024 10:01
Heboh Penemuan Kerangka Manusia Raksasa di Ekuador
Para peneliti dalam dokumenter itu mengklaim bahwa individu tersebut memiliki tinggi sekitar 2,1 meter

1 dari 11 halaman

Heboh Penemuan Kerangka Manusia Raksasa di Ekuador

Heboh Penemuan Kerangka Manusia Raksasa di Ekuador © Heboh Penemuan Kerangka Manusia Raksasa di Ekuador shutterstock

2 dari 11 halaman

© Heboh Penemuan Kerangka Manusia Raksasa di Ekuador shutterstock

Dream - Teori konspirasi tentang ras manusia raksasa yang telah lama hilang masih banyak dipercayai hingga saat ini. Rumor tentang manusia raksasa tersebut kembali muncul baru-baru ini di Amerika Selatan, tepatnya di Ekuador. Namun, para arkeolog menganggap tersebut tidak ilmiah.

3 dari 11 halaman

Dalam sebuah studi baru, antropolog Nicholas Landol menyelidiki klaim yang menyebutkan beberapa arkeolog menemukan kerangka manusia raksasa di sebuah desa di Ekuador. Meskipun benar ada kerangka tua yang ditemukan di sana, Landol menyimpulkan bahwa perkiraan tinggi badan individu tersebut terlalu berlebihan.


Dilansir dari IFL Science, temuan yang disebut " raksasa Julcuy" itu digali pada awal tahun 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di provinsi Manabí, Ekuador.

4 dari 11 halaman

© Dream

Diperkirakan individu tersebut hidup pada masa budaya Manteño-Huancavilca hidup, sekitar 1.200 hingga 1.600 masehi.

5 dari 11 halaman

Sebagian besar sisa-sisa fisik telah hilang, namun keduanya berhasil menemukan ulna kiri, radius kiri, kedua humeri, kedua tulang paha, dan bagian tulang kaki bagian bawah yang terfragmentasi.


Di tahun yang sama, sebuah serial dokumenter berjudul 'Code of the Wild' menayangkan sebuah episode berjudul 'Lost Race of Giants' yang menampilkan Delgado dan Toulkeridis diwawancarai tentang penemuan mereka.

6 dari 11 halaman

Para peneliti dalam dokumenter itu mengklaim bahwa individu tersebut memiliki tinggi sekitar 2,1 meter ketika masih hidup, yang merupakan angka yang sangat tinggi untuk seorang manusia di zaman lima ribu tahun yang lalu.


Mereka melanjutkan dengan mewawancarai masyarakat pribumi Sarasaca setempat yang menceritakan kepercayaan mereka tentang raksasa kanibal.

7 dari 11 halaman

Namun, ada alasan kuat untuk mencurigai perkiraan tinggi badan dalam film dokumenter itu terlalu dilebih-lebihkan.


Landol berbicara dengan Delgado, arkeolog yang membuat penemuan tersebut, yang menjelaskan bahwa tulang-tulang tersebut diukur menggunakan teknik dasar yang hanya melibatkan pita pengukur.

" Mengingat banyaknya disartikulasi yang dapat dialami jenazah seseorang melalui proses taphonomic, teknik seperti itu dapat menimbulkan masalah," ujar Landol.

8 dari 11 halaman

© Dream

Film dokumenter tersebut menunjukkan grafik di layar yang menunjukkan panjang tulang paha hampir 61 cm, jauh lebih panjang dari rata-rata tulang paha pria yang kurang dari 45 cm.

9 dari 11 halaman

Asumsi

Namun, hal ini hanya asumsi berdasarkan perkiraan tinggi badan individu tersebut, karena Delgado membenarkan bahwa mereka tidak pernah melakukan pengukuran tulang paha seperti itu.

10 dari 11 halaman

Studi yang dipublikasikan di International Journal of Osteoarchaeology ini menjelaskan, sebagian besar sisa-sisa individu Julcuy dihancurkan dan dipindahkan selama musim hujan tahun 2023.


Itu artinya penyelidikan ilmiah menyeluruh terhadap tulang-tulang tersebut tidak mungkin lagi dilakukan. Evaluasi ulang terhadap tulang kaki menunjukkan bahwa panjang maksimumnya adalah 40 cm, yang sedikit lebih pendek dari rata-rata pria.

11 dari 11 halaman

Berdasarkan panjang tulangnya, laporan baru menyimpulkan bahwa individu Julcuy kemungkinan besar memiliki tinggi antara 153,34 cm hingga 162,37 cm saat hidup, bukan ukuran raksasa.

Faktanya, itu adalah tinggi badan yang diperkirakan pada manusia pribumi benua Amerika yang lahir setidaknya 400 tahun yang lalu.

Beri Komentar