Heboh Penemuan Spesies Baru, Makhluk Laut 300 Juta Tahun Lalu Memiliki Tubuhnya Transparan

Reporter : Editor Dream.co.id
Kamis, 25 Januari 2024 17:01
Heboh Penemuan Spesies Baru, Makhluk Laut 300 Juta Tahun Lalu Memiliki Tubuhnya Transparan
Berikut kisah para peneliti menemukan spesies bernama Booralana Nickorum yang sudah menetap di planet ini selama 300 juta tahun!

1 dari 8 halaman

Heboh Penemuan Spesies Baru, Makhluk Laut 300 Juta Tahun Lalu Memiliki Tubuhnya Transparan

Heboh Penemuan Spesies Baru, Makhluk Laut 300 Juta Tahun Lalu Memiliki Tubuhnya Transparan © Dream

2 dari 8 halaman

© Dream

Para ilmuwan telah menemukan spesies baru, terkait dengan serangga roly poly, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan laut.

Dengan menggunakan lampu LED dan tongkat pendar, para ilmuwan di Bahama telah menemukan krustasea laut dalam purba dengan mata raksasa dan tubuh tembus pandang.

3 dari 8 halaman

© Dream

Walau baru diidentifikasi sebagai spesies yang dinamakan Booralana nickorum, makhluk ini sudah menetap di planet ini selama 300 juta tahun dan memiliki kontribusi penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

4 dari 8 halaman

© Dream

Spesies baru ini memiliki cangkang keras, tubuh tersegmentasi, serta mata majemuk yang besar untuk mencari mangsa.

Kehadirannya di habitat laut dalam membuatnya tidak memerlukan pigmen atau warna sehingga warnanya putih, dan sedikit tembus cahaya.

5 dari 8 halaman

© Dream

Spesien ini memiliki panjang sekitar 2,2 hingga 3 inci (55 hingga 76 milimeter), di mana jauh lebih besar daripada sepupu terestrial dalam keluarga kutu pil yang  disebut juga roly poly bug atau kutu kayu.

Ukuran B. nichorum yang besar memberikan keuntungan bagi pemakan bangkai laut dalam karena ia menunggu di dasar laut hingga makanan jatuh dari atas.

6 dari 8 halaman

Penemuan  Booralana Nickorum.

B. nikorum adalah spesies baru yang diambil dari nama dua anggota keluarga penulis senior Edward Brooks, keduanya bernama Nicholas Brooks.

Tim menemukan B. nichorum pada kedalaman antara sekitar 1.770 dan 1.840 kaki (540 hingga 560 meter) di lereng bawah air di Exuma Sound, Bahama.

Spesimen ini berhasil dikumpulkan selama dua ekspedisi, yaitu pada April 2014 dan Februari 2019, yang dijalankan oleh OceanX dan Cape Eleuthera Institute.

7 dari 8 halaman

Pada tahun 2014, mereka menggunakan perangkap belut dengan umpan untuk menangkap isopoda laut dalam, jenis krustasea pipih dan tersegmentasi.

Pada tahun 2019, ekspedisi kembali dilakukan dengan metode penelitian lebih lanjut menggunakan perangkap cahaya.

Berbeda dengan umpan tradisional, perangkap ini dilengkapi dengan lampu pancing LED berwarna-warni, termasuk lampu hijau untuk kedalaman dan lampu putih yang dapat diprogram untuk meniru bioluminesensi dan menarik perhatian makhluk laut dalam.

8 dari 8 halaman

Isopoda ini memainkan peran penting dalam ekosistem dengan mempercepat dekomposisi materi tumbuhan atau hewan sehingga ekosistem yang lebih luas dapat memperoleh manfaat dari sumber energi ini.

Krustasea ini juga memastikan bahwa karbon dalam bahan

Source : Live Science

Beri Komentar