Heboh Penemuan Wujud Asli Menara Abad Pertengahan yang Selama ini Dianggap Dongeng Belaka

Heboh Penemuan Wujud Asli Menara Abad Pertengahan yang Selama ini Dianggap Dongeng Belaka

© Dream

Baru-baru ini, tim arkeolog berhasil menemukan bekas-bekas menara abad pertengahan di kota Lublin.

Mereka berhasil menemukan bekas-bekas reruntuhan menara diduga pada abad 17 yang sebelumnya hanya terdokumentasikan dalam catatan sejarah.

Penasaran seperti apa wujud asli dari menara tersebut? Berikut potret-potretnya!

© Dream

Menara tersebut dengan jelas tergambar dalam atlas Lublin karya Braun dan Hogenberg yang dipublikasikan pada tahun 1618. Penemuan ini memberikan perspektif baru terkait sejarah pertahanan kota ini.

© Dream

Reruntuhan menara tersebut berhasil ditemukan di sebagian tembok pertahanan kota yang masih tersisa, tersembunyi di antara bangunan rumah susun di Ulica Jezuicka.

Desain menara ini dengan jelas dalam ilustrasi kuno memperlihatkan bahwa struktur tersebut memiliki empat sisi.

© Dream

Menara ini digambarkan dengan atap tenda, berdiri di dekat Gerbang Dung dan berdekatan juga dengan ruang presbiteri gereja biara Yesuit yang kini menjadi Katedral Agung Lublin Santo Yohanes Pembaptis.

Menurut Konservator Dariusz Kopciowski, kemungkinan besar menara ini tercatat dalam hak istimewa yang diberikan kepada ordo Jesuit pada tahun 1585 oleh Stephen Báthory, yang menjabat sebagai Raja Polandia dan Adipati Agung Lituania dari tahun 1576 hingga 1586.

Hak istimewa tersebut memungkinkan pembangunan kompleks Jesuit di luar tembok kota di sisi selatan, termasuk izin untuk menggunakan beberapa struktur pertahanan yang ada di wilayah tersebut, termasuk menara segi empat yang sekarang ditemukan.

Dijadikan Benteng Pertahanan.

Penggalian ini juga mengungkapkan asal-usul pembangunan sistem pertahanan kota Lublin, yang dimulai pada masa pemerintahan Raja Casimir III Agung pada tahun 1341.

Raja Casimir III memerintahkan pembangunan benteng pertahanan yang mengelilingi kota dengan tembok yang kuat.

© Dream

Namun, seiring berlalunya waktu, tembok kota kehilangan kepentingannya pada abad ke-16 hingga abad ke-17, dan akhirnya sebagian besar dari struktur tersebut dirobohkan pada abad ke-19 sebagai bagian dari ekspansi kota.