Heboh Pernikahan Pasangan di Bawah Umur, Remaja 15 Tahun Menikahi Gadis 17 Tahun: Pakai Biaya Sendiri

Heboh Pernikahan Pasangan di Bawah Umur, Remaja 15 Tahun Menikahi Gadis 17 Tahun Pakai Biaya Sendiri

© Heboh Pernikahan Pasangan di Bawah Umur, Remaja 15 Tahun Menikahi Gadis 17 Tahun: Pakai Biaya Sendiri 2024 dream.co.id

© Heboh Pernikahan Pasangan di Bawah Umur, Remaja 15 Tahun Menikahi Gadis 17 Tahun: Pakai Biaya Sendiri 2024 dream.co.id

Dream - Sebuah kisah pernikahan menjadi viral di media sosial karena pasangan yang masih remaja.

Pengantin pria berusia 15 tahun, sementara pengantin wanitanya lebih tua dua tahun.

Sudah Punya Anak

Remaja pria bernama Nabil dari Malaysia menikahi kekasihnya, Dayangku, yang baru berusia 17 tahun.

Pernikahan mereka terjadi pada bulan Mei 2023 dan sekarang mereka sudah memiliki seorang anak.

Kisah pernikahan mereka menjadi viral setelah Dayangku membagikannya di TikTok.

Ketika dikonfirmasi harian lokal, Nabil mengungkapkan bahwa cerita pernikahan mereka jarang terjadi di Malaysia.

Nabil dan Dayangku saling mengenal setelah bertemu dalam sebuah acara motor pada tahun 2022.

Keduanya memiliki ketertarikan yang sama terhadap dunia otomotif dan akhirnya saling jatuh cinta.

Merasa Risih Pacaran Tanpa Kejelasan

Seperti pasangan kekasih pada umumnya, Nabil dan Dayangku sering menghabiskan waktu bersama.

Nabil merasa apa yang mereka lakukan itu tidak baik dalam pandangan orang, sehingga dia memutuskan untuk menikahi Dayangku.

Namun, sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, Nabil mengambil langkah penting. Selain meminta restu dari orangtuanya, Nabil juga memohon izin kepada calon mertuanya.

Mengejutkannya, baik orangtua Nabil maupun orangtua Dayangku memberikan restu mereka. Nabil bersyukur mendapatkan restu menikah dengan usia sangat muda.

"Keluarga menerima keputusan saya. Tidak ada halangan, hanya saja ibu bertanya apakah saya serius atau tidak ingin menikah, karena ini bukanlah perkara main-main. Namun, mereka memberi izin karena saya bersungguh-sungguh,"

Nabil, remaja 15 tahun yang menikah gadis 17 tahun.

© Ilustrasi mekanik di bengkel mobil 2024 dream.co.id

Nabil, yang bekerja sebagai mekanik di sebuah bengkel, berhenti sekolah saat masih duduk di kelas 3 SMP.

Meskipun demikian, dia memiliki tekad kuat untuk membiayai pernikahannya sendiri dengan Dayangku.

Biaya Sendiri Pernikahan

Dari uang gaji yang didapatkan dari bekerja di bengkel, Nabil mengeluarkan dana untuk keperluan pernikahan.

" Saya menyadari bahwa ini adalah pernikahan saya, jadi saya perlu mengeluarkan uang untuk belanja.

" Alhamdulillah, pernikahan berjalan lancar dan kami sudah menikah lebih dari setahun," ungkap Nabil dengan penuh syukur.

Nabil mengungkapkan bahwa pada awalnya, dia dan Dayangku tidak memiliki niat untuk segera memiliki anak setelah mereka menikah.

Namun, nasib berkata lain. Dua bulan setelah pernikahan mereka, Dayangku dinyatakan hamil.

" Banyak orang yang mengatakan bahwa menikah di usia muda tidak menyenangkan atau penuh dengan tantangan.

" Namun, bagi saya, menikah muda justru membawa keseruan tersendiri, terutama dengan kehadiran anak dan istri," pungkasnya.

Pro dan Kontra Menikah Muda

Menikah muda memang memiliki pro dan kontra, dan setiap pasangan memiliki pengalaman yang berbeda.

Bagi beberapa orang, menikah muda memberikan kesempatan untuk tumbuh bersama dan membangun hubungan yang kuat.

Sementara itu, bagi yang lain, menikah muda mungkin menimbulkan tantangan tersendiri.

© Ilustrasi pasangan yang menikah muda 2024 dream.co.id

Tentang peraturan usia minimal untuk menikah, Kerajaan Malaysia memiliki aturan yang berbeda dari Indonesia.

Aturan Nikah Muda di Malaysia

Di Malaysia, toleransi untuk menikah di usia 16 tahun harus mendapat persetujuan dari mahkamah dengan pertimbangan khusus.

Masalahnya, batas usia minimal untuk menikah di Malaysia adalah 18 tahun, baik untuk pria maupun wanita.

Di Indonesia, UU no. 16 tahun 2019 tentang perkawinan menetapkan batas usia minimal untuk menikah, yaitu 19 tahun baik untuk laki-laki maupun perempuan.

Hal ini bertujuan untuk melindungi hak-hak anak-anak dan memastikan bahwa pernikahan terjadi dengan pertimbangan matang.