Foto: World Of Buzz
Dream - Beberapa orang memiliki kebiasaan mengigit kuku, atau dalam istilah medis dikenal dengan sebutan Onychophagia. Para pengidap biasanya tak sadar sedang melakukan hal tersebut.
Dalam kondisi normal, kebiasaan ini mungkin takkan terlalu banyak mengganggu. Namun jika sudah level parah sebaiknya segera berobat pada dokter atau psikiater.
Orang dengan Onychophagia biasanya akan mengigit kuku secara tidak sadar. Terlebih jika mereka sedang terserang kebingungan atau panik.
Selain tak enak dilihat lawan bicara, kebiasaan menggigit kuku secara tak sadar ini bisa membuat kuku di jarimu rusak dan berantakan sehingga tidak higienis.
Alhasil, kuku yang rudak dan berantakan bisa dengan mudah terjangkit virus.
Pengalaman buruk inilah yang harus dihadapi wanita berikut ini.
Dilansir dari World Of Buzz, seorang wanita asal Skotlandia berbagi cerita tentang penyakit yang diderita temannya akibat kebiasaan mengigit kuku.
Wanita ini sekaligus mengingatkan orang yang memiliki kebiasaan sama untuk segera menghentikannya. " Teman saya yang memiliki kebiasaan mengigit kuku terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk melakukan operasi darurat akibat infeksi di jari tangannya," ucapnya.
Penyakit yang tampak seperti luka bakar itu kian lama semakin membesar.
" Itu masih memburuk dan ketika akhirnya pergi ke rumah sakit pagi ini, dokter memberi tahu jika hal ini dibiarkan lebih lama maka bisa berakibat fatal," tulisnya.
Dalam postingannya, wanita ini juga membagikan beberapa foto jari temannya yang terinfeksi.
" Usai operasi selesai, dokter mewajibkan untuk meneteskan antibiotik di jari yang terinfeksi selama beberapa hari kedepan. Dan beginilah tampilannya sekarang, kuku dijari temanku tidak akan pernah bisa tumbuh kembali. Tetapi sisi postifnya, tidak ada lagi kuku yang bisa ia gigit," tulisnya.
Kasus wanita yang tak disebutkan namanya ini memang seram dan bikin takut!
Tapi setidaknya, kamu mendapatkan pelajaran berharga untuk menghindarkan dirimu dari kebiasaan menggigit jari.
Seperti kita ketahui, jari adalah medium kita untuk menyentuh aneka macam benda. Kuman dapat bersarang di jari dan menyebar lewat benda apa pun yang kita sentuh lagi.
Dream - Siapa di antara Sahabat Dream yang masih punya kebiasaan menggigit kuku jari? Kalau sampai saat ini kamu masih melakukannya sebaiknya kamu memeriksakan diri ke dokter.
Kebiasaan menggigit kuku adalah kebiasaan yang buruk dan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Bahkan beberapa ahli menyebutnya sebagai gangguan mental.
Dunia medis mengenal kebiasaan menggigit kuku sebagai Onychophagia. Kebiasaan ini cukup umum dan mempengaruhi sekitar 20-30 persen populasi di dunia.
Kebiasaan menggigit kuku bisa disebabkan oleh stres, kegelisahan, gangguan obsesif kompulsif, perfeksionisme atau sekadar bosan dan gelisah.
Menurut Mayo Clinic, meski kebiasaan menggigit kuku terlihat tidak berbahaya, namun mengundang infeksi bakteri atau jamur.
Kuman akan masuk ke dalam tubuh dan aliran darah sehingga meningkatkan peluang kamu untuk tertular pilek atau flu.
Menurut Raman Madan, MD, Direktur Dermatologi Kosmetik di Northwell Health, menggigit kuku mungkin tampak seperti aktivitas biasa, tetapi bisa memiliki konsekuensi jangka panjang.
" Masalah utamanya adalah ada banyak kuman di bawah kuku. Sebuah penelitian menunjukkan mereka yang suka menggigit kuku cenderung memiliki lebih banyak E. Coli dalam air liur mereka," ungkap Dr Madan.
E. Coli adalah bakteri yang dapat menyebabkan masalah lambung dan penyakit lainnya. Saat melakukan manikur, kamu pasti pernah melihat kotoran warna hitam yang diambil dari kuku.
Nah, kamu mungkin hanya bisa melihat kotoran warna hitam itu dengan mata telanjang. Tapi bayangkan saja semua bakteri yang tidak terlihat yang ada di kotoran berwarna hitam itu.
Banyak sekali patogen yang bersembunyi di bawah kuku kita. Beberapa yang umum adalah bakteri Staphylococcus, Strep dan Coryneform. Mereka dapat masuk ke tubuh melalui luka di kulit atau menelannya setelah menggigit kuku.
Masih kurang akrab dengan nama-nama tersebut? Di bawah kuku juga ada yang namanya jamur dermatofit yang juga dikenal sebagai penyebab terjadinya kurap.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, lebih dari 200 virus flu menyebar di setiap waktu.
CDC juga menyebutkan bahwa cara menghindari tertular flu dan pilek adalah dengan menjauhkan tangan dari mulut.
Virus yang menyebabkan flu juga berkembang di kulit, jadi sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air (atau gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol), dan mengganti kebiasaan mengigit kuku dengan mengunyah permen karet.
Menggigit kuku juga bisa merusak gigi dan gusi. Academy of General Dentistry di AS telah menemukan bahwa menggigit kuku dapat merusak atau mengikis gigi depan.
Selain itu menggigit kuku juga berpotensi menyebabkan sakit gusi dan kerusakan jaringan gusi.
Mintalah saran dokter gigi tentang pelindung mulut yang dapat membantu kamu berhenti menggigit kuku — atau setidaknya meminimalkan beberapa kerusakan yang diakibatkannya.
Menggigit kuku bisa memindahkan bakteri dari tangan ke mulut. Jika menggigit kuku sampai menyebabkan kuku sobek atau terbuka, maka akan lebih banyak lagi masalah kesehatan yang akan dihadapi.
" Ada suatu kondisi yang disebut paronychia kronis yang merupakan jenis infeksi yang terjadi ketika ada sobekan dan bukaan pada kuku," ujar Dr. Madan.
Kondisi tersebut menyebabkan bakteri dan jamur bisa masuk ke dalam hingga kuku terasa sangat sakit. Lebih menyakitkan lagi jika kuku harus diobati melalui tindakan operasi.
Selain itu, menggigit kuku bisa menyebabkan kerusakan permanen jika kamu menggigit terlalu dalam hingga dan melukai kuku.
Jika kuku terluka, maka akan mencegahnya untuk tumbuh dengan benar dan dapat menyebabkan pertumbuhan ke dalam atau rusak.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya