Kondisi 3 Bocah Di Sukabumi Yang Hidup Dengan Makan Nasi Dan Garam Selama Setahun Telah Dibantu Dinsos Setempat (Foto: Instagram @jabarquickrespons)
Dream - Nasib malang nasib tiga anak perempuan bersaudara yang dilaporkan hanya makan nasih dengan lauk berupa garam selama setahun bisa sedikih lebih melegakan. Kondisi ketiga bocah dan keluarganya itu diketahui oleh Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, yang langsung memberikan bantuan.
Pengelola akun instagram @jabarquickresponse dalam unggahannya mengaku telah melihat berita tentang kondisi 3 anak perempuan di Sukabumi tersebut. Merespons temuan itu, tim segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi untuk mengecek ulang kabar tersebut.
" Didapat informasi bahwa kini ketiga anak tersebut tinggal dan dirawat oleh Neneknya," tulis pengelola akun tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Dinsos Kab. Sukabumi juga mendistribusikan bantuan sembako serta bantuan program jangka panjang PKH. Sementara untuk nenek dari ketiga anak perempuan itu diberikan bantuan pemberdayaan dengan memberikan mesin jahit agar dapat digunakan sebagai sumber tambahan pendapatan ekonomi.
" Apresiasi dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh jajaran Dinsos Kabupaten Sukabumi atas bantuan serta respon cepat yang diberikan. Semoga kita semua dapat terus menuju #jabarjuara yang lebih baik lagi."
Sebelum kabar tentang kondisi tiga anak perempuan yang terpaksa makan nasi dengan lauk berupa garam itu viral di media sosial. Laporan media setempat, Media Pakuan, dalam situsnya mengungkapkan ketiga bocah itu tinggal di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Paska sang ibu meninggal karena sakit keras, ketiganya dipaksa untuk menjalani kehidupan secara mandiri. Sang ayah yang merantau sebagai kenek bus jarang mengirim uang karena penghasilannya tak seberapa. Alhasil tiga bersaudara ini hidup tanya ayah dan ibu.
Mereka berasal dari di Kampung Cisadaria, RT 005/002, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Berlatar sebuah foto yang memperlihatkan tiga sosok bocah perempuan sedang makan nasi. Mereka sudah terbiasa makan hanya ditemani dengan butiran garam. Karena mereka tak mampu membeli lauk pauk.
Ketiga anak itu awalnya tinggal bersama seorang nenek yang biasanya menemani keseharian mereka. Namun sejak sang nenek jatuh sakit, kehidupan dan kebutuhan ketiga anak itu tak lagi bisa terpenuhi.
Dengan kondisi serba kekurangan itu, anak-anak malang ini hanya bisa makan sehari-hari dengan nasi serta lauk pauk berupa garam, selama setahun.
Ketiga bocah itu masing-masing berinisial Y yang berumur 8 tahun, N (3 tahun), dan si bungsu F (2 tahun). Ketiganya banting tulang dan bertahan hidup bersama sang nenek, Mak Atikah yang berusia 44 tahun.
Sementara bapaknya yang bernama Usup (30) pergi merantau dan dilaporkan belum kembali. Tak hanya itu sang bapak juga tak mampu rutin mengirimi uang karena penghasilan yang pas-pasan.
Y sebagai anak tertua dipaksa menjadi tulang punggung keluarga dengan menanggung beban tanggung jawab mengurus kedua adik dan neneknya. Y bahkan dilaporkan sudah tak bersekolah.
“ Biar makannya enak, kadang kami berempat suka bayangin bau ayam goreng sama telur," kata Y, dikutip dari keterangan unggahan.
Berbeda dari anak seusianya, ia harus berpikir setiap harinya agar bisa mencari beras dan merawat keluarganya. Cita-cita Y yang ingin menjadi dokter harus dipendam dalam-dalam karena terbentur biaya dan kondisi ekonomi keluarga.
" Saya ingin menyembuhkan sakit warga” ujar Y.
Keluarga ini tak bisa terus menerus mengandalkan bantuan tetangga. Mereka mencoba prihatin dengan setiap harinya memakan nasi, hanya dengan lauk pauk garam.
“ Kadang malah jadi saya yang nangis keinget Ibunya. Terus dia tuh nyuruh saya makan duluan. Yuna mah terakhir aja," kata nenek Atikah.
“ Setahun, 3 anak perempuan di Sukabumi hanya mampu beli garam dapur sebagai lauk pauk: pasca ibunya meniggal,” dikutip dari keterangan unggahan.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan