Ustadz Adi Hidayat (Foto: Merdeka.com/Instagram @kajian_uah)
Dream - Ulama merupakan pemuka agama yang bertugas memberikan ilmu serta membimbing umat Islam di bidang keagamaan.
Seseorang yang beragama Islam tentu sudah semestinya menghormati dan menghargai para ulama.
Meski demikian, terkadang ada saja orang yang tak bisa menghargai ulama. Hal tersebut tentu tak baik untuk dilakukan. Terlebih, Ustadz Adi Hidayat dalam kajiannya menyebut jika daging ulama itu beracun.
Dalam sebuah tayangan, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan mengapa daging ulama itu beracun. Berikut ulasan lengkapnya.
Dilansir akun Instagram @kajian_uah, akun tersebut membagikan sebuah video kajian Ustaz Adi Hidayat. Di tengah kajiannya, Ustaz Adi Hidayat menyebut jika daging ulama itu beracun.

“ Makanya sering ada kalimat daging ulama itu beracun. Hati-hati itu. Sekarang saya ingatkan kalimat ini, karena sering ada orang bermain dengan ulama itu. Ngedit fotonya, dibuat begini, dibuat begitu. Keluar aja kalimatnya, udah itu udah paling ringan meninggal mengenaskan. Paling ringan itu,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Dalam tayangan tersebut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan kenapa daging ulama itu beracun. Hal ini karena ulama adalah pewaris nabi.

“ Karena ulama itu pewaris nabi, kalau antum nyakitin ulama nyakitin nabi. Itu hadisnya ada, para ulama itu pewaris nabi. Antum punya warisan, warisan antum diambil orang, marah antum kan? tanah antum warisan bapak diambil orang, antum marah. Ya warisan nabi diambil antum dicela antum, ya nabi marah lah,” sambungnya.
Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa ulama itu ditempatkan nomor tiga, sesudah malaikat oleh Allah SWT. Tak lupa, Ustadz Adi Hidayat juga mengajak Umat Islam untuk tidak menjelek-jelekkan ulama.

“ Yang paling bahaya, ulama itu ditempatkan nomor tiga oleh Allah SWT, setelah malaikat. Ulama urutannya ditempatkan oleh Allah, dipuji. Antum ganggu ulama, ya Allah marah lah,” kata Ustadz Adi Hidayat.
“ Jangan salah kontrol ya, jangan cela jangan apa-apa dan sebagainya. Ini sering kali begini, ini karena politik, pilpres apa-apa mungkin di setiap kubu ada ulama, ada apa itu hormati, mungkin jika ada sesuatu yang keliru jangan di olok-olok kita doakan dengan baik. Pilihan boleh beda silakan, itu tidak ada masalah, tapi jangan berselisih, jangan sampai ribut. Apalagi kemudian menjelek-jelekkan ulama, itu tidak boleh,” imbuhnya.
View this post on Instagram
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh